HR-V Laris di Jateng dan Yogyakarta Tapi Pasokan Kurang
A
A
A
SEMARANG - Munculnya produk baru Honda HR-V memberikan dampak positif bagi penjualan mobil Honda di Jawa Tengah dan Yogyakarta. Terbukti di tengah pasar yang lesu di triwulan pertama, penjualan Honda HR-V justru cukup baik dibandingkan produk lain.
Sales Marketing Manager Honda Semarang Center (HSC) Eddy Haryanto mengatakan, secara keseluruhan penjualan produk Honda per bulan mampu menjual sekitar 1300 unit all varian.
Kontribusi paling besar diberikan oleh Honda Mobilio dengan kontribusi sebesar 40% atau sekitar 500 unit per bulan, kemudian disusul Brio baik Satya, CKD maupun Brio Sport mampu terjual kurang lebih 300 unit per bulan.
Diluar perkiraan Honda, justru penjualan produk baru HR-V, mampu terjual kurang lebih 300 an unit per bulan sejak diluncurkan bulan Februari. Dengan penjualan HR-V yang cukup baik tersebut mendongrak penjualan Produk Honda
“Kami tidak menyangka antusias konsumen cukup besar untuk menggunakan HR-V. Secara keseluruhan mengalami penurunan sekitar 13%, tapi terbantu dengan penjualan HRV yang cukup baik. Bahkan di April kemarin bisa mencapai 400 unit,” katanya.
Dikatakannya, sampai saat ini indent untuk Honda Brio masih sekitar 600 unit. Jumlah tersebut, kata Dia tidak sebanding dengan jumlah pasokan yang ada. Jumlah pasokan HR-V saat ini hanya 100 unit, sehingga untuk mendapatkan HR-V harus indent paling tidak 3 bulan lamanya.
”Untuk HR-V memiliki kelebihan sehingga cukup diminati yakni segmentasinya lintas segmen, bisa untuk siapa saja, dan juga fitur-fitur canggih yang dibenamkan di dalamnya,” katanya.
Direktur HSC, Sumantri, mengatakan, pada bulan Mei ini penjualan mobil mulai menunjukan peningkatan, sekitar 10-15%.
“Menjelang puasa dan lebaran dan secara umum di Mei ini ada pergerakan naik, 10-15% tapi kalau dibandingkan tahun lalu growth ini agak mengecil, karena memang ekonomi lesu, lebaran berdekatan dengan tahun ajaran baru akan sangat berdampak terhadap penjualan,” tandasnya.
Sales Marketing Manager Honda Semarang Center (HSC) Eddy Haryanto mengatakan, secara keseluruhan penjualan produk Honda per bulan mampu menjual sekitar 1300 unit all varian.
Kontribusi paling besar diberikan oleh Honda Mobilio dengan kontribusi sebesar 40% atau sekitar 500 unit per bulan, kemudian disusul Brio baik Satya, CKD maupun Brio Sport mampu terjual kurang lebih 300 unit per bulan.
Diluar perkiraan Honda, justru penjualan produk baru HR-V, mampu terjual kurang lebih 300 an unit per bulan sejak diluncurkan bulan Februari. Dengan penjualan HR-V yang cukup baik tersebut mendongrak penjualan Produk Honda
“Kami tidak menyangka antusias konsumen cukup besar untuk menggunakan HR-V. Secara keseluruhan mengalami penurunan sekitar 13%, tapi terbantu dengan penjualan HRV yang cukup baik. Bahkan di April kemarin bisa mencapai 400 unit,” katanya.
Dikatakannya, sampai saat ini indent untuk Honda Brio masih sekitar 600 unit. Jumlah tersebut, kata Dia tidak sebanding dengan jumlah pasokan yang ada. Jumlah pasokan HR-V saat ini hanya 100 unit, sehingga untuk mendapatkan HR-V harus indent paling tidak 3 bulan lamanya.
”Untuk HR-V memiliki kelebihan sehingga cukup diminati yakni segmentasinya lintas segmen, bisa untuk siapa saja, dan juga fitur-fitur canggih yang dibenamkan di dalamnya,” katanya.
Direktur HSC, Sumantri, mengatakan, pada bulan Mei ini penjualan mobil mulai menunjukan peningkatan, sekitar 10-15%.
“Menjelang puasa dan lebaran dan secara umum di Mei ini ada pergerakan naik, 10-15% tapi kalau dibandingkan tahun lalu growth ini agak mengecil, karena memang ekonomi lesu, lebaran berdekatan dengan tahun ajaran baru akan sangat berdampak terhadap penjualan,” tandasnya.
(dol)