Michelin dan SRI Pamer Kualitas Ban Baru di Jatim
A
A
A
SURABAYA - Jawa Timur (Jatim) menjadi pasar potensial bagi produk ban tanah air. Dalam sebulan, dua produk ban dari Pabrik Sumitomo Rubber Industry (SRI) dan PT Michelin Indonesia (MI) pamer produk andalannya.
Pabrik asal Jepang, Sumitomo Rubber Industry menunjukan produk andalan terbaru dengan merek Falken. Sementara PT Michelin Indonesia (MI) memamerkan produknya berupa Michelin X Multi Z dan Michelin Agilis CLT. Kedua pabrikan ini mengklain sebagai ban yang tahan lama untuk mobil.
"Falken lebih awet dari produk merek lain. Kami yakin produk ini bisa diterima masyarakat," kata GM Replacment Sales & Shop Support Sumitomo Rubber Industry (SRI), Imam Oedarto, Minggu (31/5/2015).
Imam mengatakan, sebelum memutuskan ke Jatim pihaknya telah mengetahui kondisi perekonomian di Jatim. Meski terkesan melambat, SRI tetap yakin ban ciptaannya bisa tumbuh dan bersaing dengan merek lain.
Hal ini dipengaruhi dengan sokongan penjualan yang akan diperoleh dari Gresik, Sidoarjo, Mojokerto, dan Malang. Saat ini, secara nasional target produksi sebanyak 1,2 juta unit.
Untuk area Jatim, targetnya sebanyak 17%-20% dari produksi nasional. Untuk bisa menguasai pasar, ban ini akan memfokuskan produksi segmen mobil city car. Meski, SRI juga memproduksi ban dengan semua merek mobil.
"Kami melakukan kerja sama dengan 60 diler di Jatim. Mereka telah memiliki sekitar 300-400 unit toko secara keseluruhan," ujar dia.
General Manager PT Stamford Tyres Distrubutor Indonesia sebagai Distributor resmi SRI Erwin Chua mengatakan, ban ini akan menguasai pasar di Jatim, karena kualitas yang ditunjukan lebih baik dengan merek-merek lain. Apalagi, harga yang dipatok tidak terlalu mahal, berkisar Rp400 ribu hingga Rp1 juta.
Harga ini ditetapkan karena selama ini ban Falken di produksi di luar negeri, mulai tahun lalu sudah di produksi dalam negeri. "Harga kami sangat kompetititf, kualtas juga sangat baik," katanaya.
Sementara, Country Director PT Michelin Indonesia (MI) Jean Charles Simon mengatakan, pihaknya tidak akan melepas pasar Jatim. Secara perekonomian, meski melambat Jatim menjadi daerah dengan kondisi ekonomi terbaik di Indonesia. Jadi, tidak ada alasan melupakan Jatim dalam meningkatkan penjualan.
"Michelin X Multi Z dan Michelin Agilis CLT diproduksi sebagai acuan ban dengan merek yang berbeda. Ban ini memberikan tawaran kepada pebisnis transportasi," katanya.
Jean menuturkan, Michelin X Multi Z ditujukan untuk pemilik kendaraan jenis truk berat dan bus yang mengedepankan ketepatan waktu dan memperhatikan detail pengangkutan barang, karena bisa berpengaruh terhadap tingkat efisiensi biaya operasional.
Sementara, Michelin Agilis CLT diperuntukkan bagi pelaku usaha yang membutuhkan ban dengan keawetan dan kekuatan di segmen kendaraan truk niaga ringan.
Kehadiran dua produk ban yang berkualitas ini sebagai upaya untuk meningkatkan penggunaan ban radial. Pasalnya, produk ban jenis lain masih mendominasi pemakaian di kendaraan yang banyak 'mengaspal' di jalanan Indonesia.
Pihaknya meyakini, varian baru Michelin ini akan diterima luas di pasar ban Indonesia, sekaligus melengkapi penggunaan ban dengan teknologi radial yang superior. Sebagai, pemimpin pasar ban radial secara global, Michelin berusaha memberikan solusi terhadap kebutuhan banberkualitas. "Kami yakin ban ini lebih efisien dan awet," ungkap dia.
Pabrik asal Jepang, Sumitomo Rubber Industry menunjukan produk andalan terbaru dengan merek Falken. Sementara PT Michelin Indonesia (MI) memamerkan produknya berupa Michelin X Multi Z dan Michelin Agilis CLT. Kedua pabrikan ini mengklain sebagai ban yang tahan lama untuk mobil.
"Falken lebih awet dari produk merek lain. Kami yakin produk ini bisa diterima masyarakat," kata GM Replacment Sales & Shop Support Sumitomo Rubber Industry (SRI), Imam Oedarto, Minggu (31/5/2015).
Imam mengatakan, sebelum memutuskan ke Jatim pihaknya telah mengetahui kondisi perekonomian di Jatim. Meski terkesan melambat, SRI tetap yakin ban ciptaannya bisa tumbuh dan bersaing dengan merek lain.
Hal ini dipengaruhi dengan sokongan penjualan yang akan diperoleh dari Gresik, Sidoarjo, Mojokerto, dan Malang. Saat ini, secara nasional target produksi sebanyak 1,2 juta unit.
Untuk area Jatim, targetnya sebanyak 17%-20% dari produksi nasional. Untuk bisa menguasai pasar, ban ini akan memfokuskan produksi segmen mobil city car. Meski, SRI juga memproduksi ban dengan semua merek mobil.
"Kami melakukan kerja sama dengan 60 diler di Jatim. Mereka telah memiliki sekitar 300-400 unit toko secara keseluruhan," ujar dia.
General Manager PT Stamford Tyres Distrubutor Indonesia sebagai Distributor resmi SRI Erwin Chua mengatakan, ban ini akan menguasai pasar di Jatim, karena kualitas yang ditunjukan lebih baik dengan merek-merek lain. Apalagi, harga yang dipatok tidak terlalu mahal, berkisar Rp400 ribu hingga Rp1 juta.
Harga ini ditetapkan karena selama ini ban Falken di produksi di luar negeri, mulai tahun lalu sudah di produksi dalam negeri. "Harga kami sangat kompetititf, kualtas juga sangat baik," katanaya.
Sementara, Country Director PT Michelin Indonesia (MI) Jean Charles Simon mengatakan, pihaknya tidak akan melepas pasar Jatim. Secara perekonomian, meski melambat Jatim menjadi daerah dengan kondisi ekonomi terbaik di Indonesia. Jadi, tidak ada alasan melupakan Jatim dalam meningkatkan penjualan.
"Michelin X Multi Z dan Michelin Agilis CLT diproduksi sebagai acuan ban dengan merek yang berbeda. Ban ini memberikan tawaran kepada pebisnis transportasi," katanya.
Jean menuturkan, Michelin X Multi Z ditujukan untuk pemilik kendaraan jenis truk berat dan bus yang mengedepankan ketepatan waktu dan memperhatikan detail pengangkutan barang, karena bisa berpengaruh terhadap tingkat efisiensi biaya operasional.
Sementara, Michelin Agilis CLT diperuntukkan bagi pelaku usaha yang membutuhkan ban dengan keawetan dan kekuatan di segmen kendaraan truk niaga ringan.
Kehadiran dua produk ban yang berkualitas ini sebagai upaya untuk meningkatkan penggunaan ban radial. Pasalnya, produk ban jenis lain masih mendominasi pemakaian di kendaraan yang banyak 'mengaspal' di jalanan Indonesia.
Pihaknya meyakini, varian baru Michelin ini akan diterima luas di pasar ban Indonesia, sekaligus melengkapi penggunaan ban dengan teknologi radial yang superior. Sebagai, pemimpin pasar ban radial secara global, Michelin berusaha memberikan solusi terhadap kebutuhan banberkualitas. "Kami yakin ban ini lebih efisien dan awet," ungkap dia.
(izz)