Tiga Wakil Indonesia Tereliminasi
A
A
A
LONDON - Tiga dari enam wakil Indonesia dalam Nissan GT Academy 2015 di London, Inggris tereliminasi. Tiga wakli tersebut yaitu Datu Yogabrata, Ferson, dan Kreshna Agusta Mulya terelminasi pada tahapan yang berbeda. Sedangkan tiga wakil lainnya yaitu Andika Rama Maulana, Raira Bhaskara, dan Pradana Yogatama masih bersaing dengan kontestastan negara lain seperti Filipina, Thailand, India, dan Jepang.
Datu dan Ferson tereliminasi usai mengikuti tahap GT Ninja atau tes fisik, sedangkan Kreshna tersingkir usai kalah bersaing pada gymkhana. “Di gymkana sistemnya diadu, saya kalah saat melakukan putaran lingkaran atau donat,”kata Kreshna kepada wartawan saat makan malam di Hotel Whittlebury Hal, Whittlebury, Inggris, Selasa (18/8) malam waktu Inggris.
Kreshna menjelaskan, dia dan lima wakil Indonesia lainnya sudah berada di Inggris sejak 13 Agustus lalu. Sejak saat itu, mereka harus mengikuti tahapan berupa tes reakasi (BATAK), tes kesehatan, GT Ninja (tes fisik), gymkhana (slalom dan drift), attitude, dan race. Pada tes kesehatan hal yang menjadi fokus tes adalah mata, tekanan jantung, kandungan lemak, otot, dan cairan tubuh. Kecuali mata, tes kesehatan ini para peserta harus mencapai angka kebugaran hingga 80%.
Datu yang tersingkir pada GT Ninja mengaku pasrah dengan hasil yang dia dapat. Menurut dia ada delapan tahapan untuk mengikuti GT Ninja. “Saya dengan usia saya sekarang, melewati lima tahapan saja sudah bagus,” ujar laki-laki 34 tahun ini. Fisik memang diakui Datu menjadi kendala, apalagi harus melalui halang rintang yang membutuhkan ketangkasan dan kebugaran fisik.
Ferson juga mengaku kesulitan mengikuti GT Ninja. Laki-laki yang memilih menjadi pebisnis usai lulus SMA ini mengaku tak melakukan persiapan fisik seperti GT Ninja. Dia juga memaklumi karena ini pertama kali dia mengikuti ajang Nissan GT Academy.
Nissan GT Academy adalah ajang ajang kompetisi terbesar bag para gamers untuk merasakan pengalaman nyata tentang dunia balap. Nissan Indonesia yang baru pertama kali mengirim kontestan menggelar rangkaian seleksi dari 21 April hingga 16 Juni 2015 lalu. Para peserta mengikuti kualifikasi online gamemelalui Playstation 3. Nissan Indonesia juga menggelar roadshow bagi peserta yang tidak memiliki Playstation 3 pada 28 April hingga 31 May 2015. Hasilnya enam gamers mengikuti Nissan GT Academu International 2015 di Inggris Vice Presiden PT Nissan Motor Indonesia (NMI) Teddy Irawan menjelaskan diselenggarakannya kompetisi Nissan GT Academy merupakan wujud dari moto Nissan, yakni “Innovation that Excites”.
“Kami bangga bahwa Nissan merupakan satu-satunya produsen mobil dengan kompetisi balap yang unik sepertiini, dimana pencarian bakat baru di dunia motorsport dilakukan melalui kompetisi virtual yang dilanjutkan dengan pembinaan di dunia nyata melalui kampanye #DriveYourDream di ajang ini,” katanya.
Datu dan Ferson tereliminasi usai mengikuti tahap GT Ninja atau tes fisik, sedangkan Kreshna tersingkir usai kalah bersaing pada gymkhana. “Di gymkana sistemnya diadu, saya kalah saat melakukan putaran lingkaran atau donat,”kata Kreshna kepada wartawan saat makan malam di Hotel Whittlebury Hal, Whittlebury, Inggris, Selasa (18/8) malam waktu Inggris.
Kreshna menjelaskan, dia dan lima wakil Indonesia lainnya sudah berada di Inggris sejak 13 Agustus lalu. Sejak saat itu, mereka harus mengikuti tahapan berupa tes reakasi (BATAK), tes kesehatan, GT Ninja (tes fisik), gymkhana (slalom dan drift), attitude, dan race. Pada tes kesehatan hal yang menjadi fokus tes adalah mata, tekanan jantung, kandungan lemak, otot, dan cairan tubuh. Kecuali mata, tes kesehatan ini para peserta harus mencapai angka kebugaran hingga 80%.
Datu yang tersingkir pada GT Ninja mengaku pasrah dengan hasil yang dia dapat. Menurut dia ada delapan tahapan untuk mengikuti GT Ninja. “Saya dengan usia saya sekarang, melewati lima tahapan saja sudah bagus,” ujar laki-laki 34 tahun ini. Fisik memang diakui Datu menjadi kendala, apalagi harus melalui halang rintang yang membutuhkan ketangkasan dan kebugaran fisik.
Ferson juga mengaku kesulitan mengikuti GT Ninja. Laki-laki yang memilih menjadi pebisnis usai lulus SMA ini mengaku tak melakukan persiapan fisik seperti GT Ninja. Dia juga memaklumi karena ini pertama kali dia mengikuti ajang Nissan GT Academy.
Nissan GT Academy adalah ajang ajang kompetisi terbesar bag para gamers untuk merasakan pengalaman nyata tentang dunia balap. Nissan Indonesia yang baru pertama kali mengirim kontestan menggelar rangkaian seleksi dari 21 April hingga 16 Juni 2015 lalu. Para peserta mengikuti kualifikasi online gamemelalui Playstation 3. Nissan Indonesia juga menggelar roadshow bagi peserta yang tidak memiliki Playstation 3 pada 28 April hingga 31 May 2015. Hasilnya enam gamers mengikuti Nissan GT Academu International 2015 di Inggris Vice Presiden PT Nissan Motor Indonesia (NMI) Teddy Irawan menjelaskan diselenggarakannya kompetisi Nissan GT Academy merupakan wujud dari moto Nissan, yakni “Innovation that Excites”.
“Kami bangga bahwa Nissan merupakan satu-satunya produsen mobil dengan kompetisi balap yang unik sepertiini, dimana pencarian bakat baru di dunia motorsport dilakukan melalui kompetisi virtual yang dilanjutkan dengan pembinaan di dunia nyata melalui kampanye #DriveYourDream di ajang ini,” katanya.
(dyt)