Kiprah Ford di Indonesia
A
A
A
JAKARTA - Sebagai perusahaan automotif ternama di dunia, Ford Motor Company (FMC) bukanlah pendatang baru di Indonesia. Ford hadir di Tanah Air sejak 1989.
Kala itu, kehadiran Ford melalui Indonesia Republic Motor Company (IRMC). Seiring perkembangan bisnis mereka akhirnya menunjuk PT Ford Motor Indonesia, sebagai agen tunggal pemegang merek (ATPM) di Tanah Air, yang diresmikan pada Juli 2000.
Dalam kiprahnya di regional, Ford sempat mendapat penjualan tertinggi di wilayah Asia Tenggara pada 2014 lalu. Penjualan Ford mencapai kenaikan 5% dari tahun sebelumnya, dengan total penjualan 100.824 unit.
Raihan tersebut berkat pencapaian positif selama satu tahun di Filipina, Vietnam, Malaysia, Kamboja, dan Myanmar. Selain itu, pabrikan asal Amerika Serikat itu juga sukses mempertahankan pangsa pasar di Thailand, meski saat itu industri domestik tengah lesu.
Ford Ranger menjadi model terlaris sepanjang 2014. Model yang dirakit di Thailand ini menjadi truk pikap paling laku di Filipina, Vietnam, Kamboja, Myanmar, dan kendaraan terlaris kedua di Malaysia. Penjualan Ranger di seluruh wilayah ASEAN meningkat 10% dibandingkan tahun sebelumnya menjadi 50.190 unit.
Penjualan Ford pada tahun lalu juga didorong peluncuran All-New EcoSport sebagai urban SUV kompak. EcoSport menjadi nameplate terlaris kedua dengan total penjualan di ASEAN sebanyak 18.149 unit.
Thailand masih menjadi memimpin penjualan Ford di ASEAN dengan capaian 38.087 unit. Sementara Filipina sebanyak 20.341 unit, Vietnam naik 71% menjadi 13.988 unit, Malaysia tembus di angka 13.938 unit, dan Ford Indonesia mencatat kenaikan lebih dari 14% menjadi 11.614 unit. Sisanya di pasar berkembang, seperti Myanmar, Kamboja dan Laos, dengan penjualan kolektif 2.161 unit.
Namun, di awal tahun ini tempatnya pada 25 Januari 2016, secara mengejutkan Ford memutuskan mundur dari seluruh operasinya di Indonesia. "Hari ini (kemarin, red) kami telah mengumumkan keputusan bisnis yang sulit untuk mundur dari seluruh operasi kami di Indonesia pada paruh kedua tahun ini. Hal ini termasuk menutup dealership Ford dan menghentikan penjualan dan impor resmi semua kendaraan Ford," ujar Managing Director Ford Motor Indonesia Bagus Susanto dalam situs resminya.
"Kami ingin memastikan bahwa Anda dapat terus mengunjungi dealer Ford untuk semua dukungan layanan penjualan, servis, dan garansi hingga beberapa waktu ke depan tahun ini. Kami berkomitmen untuk menyediakan kesinambungan dukungan pelayanan servis dan garansi setelah kepergian kami dan akan menghubungi Anda lagi sebelum proses pergantian untuk memberitahukan mengenai pengaturan yang baru," jelasnya.
Penjualan Mobil Nasional
Sebagai informasi, penjualan mobil nasional pada 2015 masih dikuasai merek di bawah naungan Astra Group, yakni sebanyak 510.224 unit . Toyota memimpin market penjualan sebanyak 322.466 unit. Di urutan kedua ditempati Daihatsu dengan penjualan 167.808 unit, disusul Isuzu 19.350 unit dan Peugeot 40 unit. Sementara untuk kelas truk hanya UD Truk pada 2015 mencatat angka 560 ribu unit. Untuk total market share Astra Group sebesar 50%.
Sementara untuk non-Astra, Honda masih memimpin bahkan mengalami peningkatan pada 2015. Honda mencatat total penjualan 159.253 unit, di urutan kedua ada Suzuki dengan mencatat penjualan 121.805 unit. Disusul berikutnya Mitsubishi dengan angka penjualan 112,527 unit dan Nissan sebanyak 25.108 unit.
Sedangkan pada pasar Low Cost Green Car (LCGC) penjualan Astra International di 2015 dengan dua produknya Ayla dan Agya mengalami penurunan dibanding tahun sebelumnya. Total Januari-Desember 2015 berhasil menjual 92.730 unit. Angka ini lebih kecil dibanding 2014 yang mencatat 107,849 unit.
Sementara penjualan mobil merek lainnya, termasuk BMW (3.638 unit pada 2015), Mercedes, Chevrolet, Mazda, Ford ( 11.614 unit pada 2014) dan sebagainya sebanyak 84.374 unit.
Baca juga:
Setelah Chevrolet, Kini Giliran Ford Akan Tinggalkan Indonesia
Ford Hengkang karena Tidak Bisa Bersaing
Selain Indonesia, Ford Juga Angkat Kaki dari Jepang
Sejarah Ford
Kala itu, kehadiran Ford melalui Indonesia Republic Motor Company (IRMC). Seiring perkembangan bisnis mereka akhirnya menunjuk PT Ford Motor Indonesia, sebagai agen tunggal pemegang merek (ATPM) di Tanah Air, yang diresmikan pada Juli 2000.
Dalam kiprahnya di regional, Ford sempat mendapat penjualan tertinggi di wilayah Asia Tenggara pada 2014 lalu. Penjualan Ford mencapai kenaikan 5% dari tahun sebelumnya, dengan total penjualan 100.824 unit.
Raihan tersebut berkat pencapaian positif selama satu tahun di Filipina, Vietnam, Malaysia, Kamboja, dan Myanmar. Selain itu, pabrikan asal Amerika Serikat itu juga sukses mempertahankan pangsa pasar di Thailand, meski saat itu industri domestik tengah lesu.
Ford Ranger menjadi model terlaris sepanjang 2014. Model yang dirakit di Thailand ini menjadi truk pikap paling laku di Filipina, Vietnam, Kamboja, Myanmar, dan kendaraan terlaris kedua di Malaysia. Penjualan Ranger di seluruh wilayah ASEAN meningkat 10% dibandingkan tahun sebelumnya menjadi 50.190 unit.
Penjualan Ford pada tahun lalu juga didorong peluncuran All-New EcoSport sebagai urban SUV kompak. EcoSport menjadi nameplate terlaris kedua dengan total penjualan di ASEAN sebanyak 18.149 unit.
Thailand masih menjadi memimpin penjualan Ford di ASEAN dengan capaian 38.087 unit. Sementara Filipina sebanyak 20.341 unit, Vietnam naik 71% menjadi 13.988 unit, Malaysia tembus di angka 13.938 unit, dan Ford Indonesia mencatat kenaikan lebih dari 14% menjadi 11.614 unit. Sisanya di pasar berkembang, seperti Myanmar, Kamboja dan Laos, dengan penjualan kolektif 2.161 unit.
Namun, di awal tahun ini tempatnya pada 25 Januari 2016, secara mengejutkan Ford memutuskan mundur dari seluruh operasinya di Indonesia. "Hari ini (kemarin, red) kami telah mengumumkan keputusan bisnis yang sulit untuk mundur dari seluruh operasi kami di Indonesia pada paruh kedua tahun ini. Hal ini termasuk menutup dealership Ford dan menghentikan penjualan dan impor resmi semua kendaraan Ford," ujar Managing Director Ford Motor Indonesia Bagus Susanto dalam situs resminya.
"Kami ingin memastikan bahwa Anda dapat terus mengunjungi dealer Ford untuk semua dukungan layanan penjualan, servis, dan garansi hingga beberapa waktu ke depan tahun ini. Kami berkomitmen untuk menyediakan kesinambungan dukungan pelayanan servis dan garansi setelah kepergian kami dan akan menghubungi Anda lagi sebelum proses pergantian untuk memberitahukan mengenai pengaturan yang baru," jelasnya.
Penjualan Mobil Nasional
Sebagai informasi, penjualan mobil nasional pada 2015 masih dikuasai merek di bawah naungan Astra Group, yakni sebanyak 510.224 unit . Toyota memimpin market penjualan sebanyak 322.466 unit. Di urutan kedua ditempati Daihatsu dengan penjualan 167.808 unit, disusul Isuzu 19.350 unit dan Peugeot 40 unit. Sementara untuk kelas truk hanya UD Truk pada 2015 mencatat angka 560 ribu unit. Untuk total market share Astra Group sebesar 50%.
Sementara untuk non-Astra, Honda masih memimpin bahkan mengalami peningkatan pada 2015. Honda mencatat total penjualan 159.253 unit, di urutan kedua ada Suzuki dengan mencatat penjualan 121.805 unit. Disusul berikutnya Mitsubishi dengan angka penjualan 112,527 unit dan Nissan sebanyak 25.108 unit.
Sedangkan pada pasar Low Cost Green Car (LCGC) penjualan Astra International di 2015 dengan dua produknya Ayla dan Agya mengalami penurunan dibanding tahun sebelumnya. Total Januari-Desember 2015 berhasil menjual 92.730 unit. Angka ini lebih kecil dibanding 2014 yang mencatat 107,849 unit.
Sementara penjualan mobil merek lainnya, termasuk BMW (3.638 unit pada 2015), Mercedes, Chevrolet, Mazda, Ford ( 11.614 unit pada 2014) dan sebagainya sebanyak 84.374 unit.
Baca juga:
Setelah Chevrolet, Kini Giliran Ford Akan Tinggalkan Indonesia
Ford Hengkang karena Tidak Bisa Bersaing
Selain Indonesia, Ford Juga Angkat Kaki dari Jepang
Sejarah Ford
(dmd)