Ford Hengkang, PHK Tak Terelakkan
A
A
A
JAKARTA - Keputusan bisnis yang diambil PT Ford Motor Indonesia (FMI) mencakup penghentian penjualan dan impor resmi berdampak terhadap unit usaha di bawahnya termasuk para dealer. Pengurangan karyawan atau pemutusan hubungan kerja (PHK) pun tidak bisa dihindari lagi.
Menurut FA Suwadji Wirjono, salah satu pelaku automotif di Indonesia, langkah yang diambil Ford global untuk tidak bertahan di Indonesia merupakan keputusan logis. (Baca juga: Ford Akan Tinggalkan Indonesia).
"Mundur sekarang lebih baik dan ini rasional. Karena apabila masih bertahan akan berdarah-darah. Karena tak akan mendapatkan pundi-pundi keuntungan yang maksimal," ujar Suwadji saat dihubungi Sindonews, Selasa (26/1/2016) lewat sambungan telepon.
Menurut Suwadji hal ini sudah pasti akan berdampak ke bawah, yaitu para dealer yang menjual Ford. Yang jelas akan ada pengurangan karyawan secepatnya terutama para sales penjualan.
"Mereka mau disuruh jualan apalagi, sedangkan produk impor sudah dihentikan. Terlepas Ford masih akan mengirim pesanan yang belum terpenuhi. Yang Pasti SPK sudah dihentikan. Tapi untuk tenaga aftersales seperti pelayanan servis masih aman. Dan itu diperkirakan hingga 2017," ujarnya.
Meskipun aftersales masih beroperasi dan menghasilkan tentunya tidak banyak. Karena penjualan mobil sudah berhenti. Pastinya tenaga pekerja juga akan mengalami perampingan. (Baca juga: Ford Indonesia Hentikan Impor Kecuali yang Sudah Dipesan).
"Dari kaca mata bisnis ini harus dilakukan, kita juga akan memikirkan langkah selanjutnya, apakah akan jualan merek lain atau dialihkan fungsi dealer ini," katanya.
Menurut FA Suwadji Wirjono, salah satu pelaku automotif di Indonesia, langkah yang diambil Ford global untuk tidak bertahan di Indonesia merupakan keputusan logis. (Baca juga: Ford Akan Tinggalkan Indonesia).
"Mundur sekarang lebih baik dan ini rasional. Karena apabila masih bertahan akan berdarah-darah. Karena tak akan mendapatkan pundi-pundi keuntungan yang maksimal," ujar Suwadji saat dihubungi Sindonews, Selasa (26/1/2016) lewat sambungan telepon.
Menurut Suwadji hal ini sudah pasti akan berdampak ke bawah, yaitu para dealer yang menjual Ford. Yang jelas akan ada pengurangan karyawan secepatnya terutama para sales penjualan.
"Mereka mau disuruh jualan apalagi, sedangkan produk impor sudah dihentikan. Terlepas Ford masih akan mengirim pesanan yang belum terpenuhi. Yang Pasti SPK sudah dihentikan. Tapi untuk tenaga aftersales seperti pelayanan servis masih aman. Dan itu diperkirakan hingga 2017," ujarnya.
Meskipun aftersales masih beroperasi dan menghasilkan tentunya tidak banyak. Karena penjualan mobil sudah berhenti. Pastinya tenaga pekerja juga akan mengalami perampingan. (Baca juga: Ford Indonesia Hentikan Impor Kecuali yang Sudah Dipesan).
"Dari kaca mata bisnis ini harus dilakukan, kita juga akan memikirkan langkah selanjutnya, apakah akan jualan merek lain atau dialihkan fungsi dealer ini," katanya.
(aww)