Penjualan Stagnan Toyota Andalkan Avanza, Agya dan Inova
A
A
A
YOGYAKARTA - Kondisi ekonomi yang belum juga membaik tahun ini mengakibatkan penjualan automotif di Yogyakarta masih tetap stagnan seperti 2015 lalu. Akibatnya, penjualan otomotif di wilayah ini masih belum pulih seperti pada 2014 lalu. Bahkan ada kecenderungan penjualan automotif di Yogyakarta mengalami penurunan.
Kepala Cabang Nasmoco Janti (salah satu dealer penjualan Toyota), Wiyono mengakui di triwulan pertama tahun ini, penjualan mobil Toyota memang masih sama seperti triwulan pertama tahun lalu. Meskipun tidak menyebutkan secara detil berapa jumlah total penjualan semua varian di dealernya, tetapi Wiyono mengakui memang belum bisa stabil.
“Kondisi ekonomi belum menunjukkan peningkatan yang berarti, daya beli masyarakat masih rendah,”tuturnya, Selasa (29/3).
Wiyono mengatakan, tren penjualan Nasmoco tahun ini memang masih seperti tahun sebelumnya. Padahal, penjualan di 2015 lalu sempat terkoreksi dibanding dengan jumlah penjualan tahun sebelumnya. Pada 2015 lalu, Nasmoco mencatat hampir semua penjualan mereka menurun sekitar 10 % dibanding perolehan sebelumnya.
Namun demikian, ia mengklaim terkoreksinya penjualan tahun lalu tidak hanya dialami oleh brand dari Jepang tersebut. Karena hampir semua pabrikan mobil di tanah air bahkan di dunia juga mengalami stagnasi bahkan penurunan penjualan. Hal tersebut terlihat dari beberapa brand mobil kenamaan dunia yang mengurangi jumlah outlet penjualan mereka di beberapa negara.
Karena tren penurunan yang terjadi tahun lalu, sebenarnya pihak Nasmoco tidak memasang target penjualan yang muluk di 2016 ini. Mereka hanya menargetkan kenaikan sedikit dibanding tahun sebelumnya. Dan pesimistis mereka penjualan tahun ini minimal hanya sama dengan perolehan penjualan unit mobil pada 2015.
“Ada kenaikan sedikitlah, ya paling buruk nanti minimal sama dengan tahun 2015 lalu,”paparnya.
Sama seperti tahun-tahun sebelumnya, penjualan Nasmoco masih bergantung pada tiga jenis mobi yang menjadi tulang punggung yaitu Avanza, Agya dan Inova serta menyusul Rush. Seperti sebutannya, Mobil sejuta umat, Avanza masih saja mendominasi penjualan karena menyokong sekitar 40 % dari total penjualan Nasmoco selama ini.
Direktur Utama (Dirut) Bank BPD DIY, Bambang Setiawan mengakui kondisi stagnansi juga terjadi di dunia perbankan DIY. Hal tersebut menurutnya hal yang biasa terjadi setiap tahunnya di mana di triwulan pertama kucuran kredit dunia perbankan masih terlihat lesu. Dan baru akan menunjukkan peningkatan di triwulan kedua.
“Memang ekonomi masih lesu, pembiayaan juga masih rendah. Daya beli menurun memang membawa dampak di beberapa sector ekonomi kita,”ujarnya.
Kepala Cabang Nasmoco Janti (salah satu dealer penjualan Toyota), Wiyono mengakui di triwulan pertama tahun ini, penjualan mobil Toyota memang masih sama seperti triwulan pertama tahun lalu. Meskipun tidak menyebutkan secara detil berapa jumlah total penjualan semua varian di dealernya, tetapi Wiyono mengakui memang belum bisa stabil.
“Kondisi ekonomi belum menunjukkan peningkatan yang berarti, daya beli masyarakat masih rendah,”tuturnya, Selasa (29/3).
Wiyono mengatakan, tren penjualan Nasmoco tahun ini memang masih seperti tahun sebelumnya. Padahal, penjualan di 2015 lalu sempat terkoreksi dibanding dengan jumlah penjualan tahun sebelumnya. Pada 2015 lalu, Nasmoco mencatat hampir semua penjualan mereka menurun sekitar 10 % dibanding perolehan sebelumnya.
Namun demikian, ia mengklaim terkoreksinya penjualan tahun lalu tidak hanya dialami oleh brand dari Jepang tersebut. Karena hampir semua pabrikan mobil di tanah air bahkan di dunia juga mengalami stagnasi bahkan penurunan penjualan. Hal tersebut terlihat dari beberapa brand mobil kenamaan dunia yang mengurangi jumlah outlet penjualan mereka di beberapa negara.
Karena tren penurunan yang terjadi tahun lalu, sebenarnya pihak Nasmoco tidak memasang target penjualan yang muluk di 2016 ini. Mereka hanya menargetkan kenaikan sedikit dibanding tahun sebelumnya. Dan pesimistis mereka penjualan tahun ini minimal hanya sama dengan perolehan penjualan unit mobil pada 2015.
“Ada kenaikan sedikitlah, ya paling buruk nanti minimal sama dengan tahun 2015 lalu,”paparnya.
Sama seperti tahun-tahun sebelumnya, penjualan Nasmoco masih bergantung pada tiga jenis mobi yang menjadi tulang punggung yaitu Avanza, Agya dan Inova serta menyusul Rush. Seperti sebutannya, Mobil sejuta umat, Avanza masih saja mendominasi penjualan karena menyokong sekitar 40 % dari total penjualan Nasmoco selama ini.
Direktur Utama (Dirut) Bank BPD DIY, Bambang Setiawan mengakui kondisi stagnansi juga terjadi di dunia perbankan DIY. Hal tersebut menurutnya hal yang biasa terjadi setiap tahunnya di mana di triwulan pertama kucuran kredit dunia perbankan masih terlihat lesu. Dan baru akan menunjukkan peningkatan di triwulan kedua.
“Memang ekonomi masih lesu, pembiayaan juga masih rendah. Daya beli menurun memang membawa dampak di beberapa sector ekonomi kita,”ujarnya.
(dol)