Intip Kelemahan Honda RC-213V di MOTOGP 2016
A
A
A
ASSEN - Honda RC-213V yang dikendarai Marc Marquez maupun Dani Pedrosa hampi dua musim MotoGP belum menunjukan performa terbaik. Honda masih kedodoran manakala harus melawan Yamaha dan Ducati.
Musim lalu, Marquez gagal mempertahankan gelar juara setelah banyak mendapat masalah di awal musim dan musim 2016, persaingan ditambah sengit setelah Ducati dan Suzuki sudah melakukan berbagai terobosan. Ducati menyempurnakan motor 2015 yang musim lalu bisa merepotkan Yamaha dan Honda, sedangkan teknologi seamless gearbox Suzuki sudah teruji bagus selama tes pramusim di Australia dan Qatar beberapa waktu lalu.
Honda sendiri bukan tanpa perubahan musim ini. Marquez dan Dani Pedrosa diberi motor RC213V anyar, namun perubahan regulasi yang mengharuskan pembalap menggunakan ban Michelin dan perangkat elektronik terbaru membuat mereka kesulitan beradaptasi.
Menanggapi hal tersebut, Marquez mengingatkan Honda agar bisa lebih mempersiapkan diri menyambut musim balap nanti. Persaingan yang lebih sengit jadi alasan pembalap Spanyol tersebut.
"Tahun lalu atau dua tahun lalu, ketika balapan di hari Minggu tidak merasa baik atau tidak menemukan pengaturan yang bagus, anda bisa finish keempat atau kelima," ucap Marquez dilansir Autosport.
"Kami tetap punya pesaing seperti Ducati dan Suzuki yang sudah melakukan langkah besar. Itu akan sangat bagus, terutama pada balapan pertama," pungkasnya.
Sementara itu pihak Honda menyatakan penurunan kinerja RC213V tunggangan Marquez dan Pedrosa tak lain disebabkan oleh software ECU yang diduga tidak memiliki kinerja maksimal untuk bisa menaikan kinerja mesin sehingga terkadang mesin mesin Honda mengalami kesulitan akslerasi dibeberapa tikungan dimana hal tersebut malah dimanfaatkan para rival untuk mencatatkan waktu putaran tercepat.
Sebenarnya pihak Honda tak ingin beralih ke software ECU yang seragam milik Magneti Marelli, namun karena pihak Dorna selaku panitia Moto GP tetap konsisten untuk melakukan penyeragaman ECU pada semua motor yang turun di ajang tersebut, akhirnya pihak Honda tak ada pilihan lain untuk memakai juga ECU Magneti Marelli tersebut.
Namun ternyata banyak hal hal yang diluar dugaan pihak Honda, karena ECU buatan Magneti Marelli terkadang tak bisa menyesuaikan performa mesin RC213V milik Honda, alhasil berimbas pada menurunnya kinerja mesin mesin milik Honda yang turun di ajang Moto GP.
Musim lalu, Marquez gagal mempertahankan gelar juara setelah banyak mendapat masalah di awal musim dan musim 2016, persaingan ditambah sengit setelah Ducati dan Suzuki sudah melakukan berbagai terobosan. Ducati menyempurnakan motor 2015 yang musim lalu bisa merepotkan Yamaha dan Honda, sedangkan teknologi seamless gearbox Suzuki sudah teruji bagus selama tes pramusim di Australia dan Qatar beberapa waktu lalu.
Honda sendiri bukan tanpa perubahan musim ini. Marquez dan Dani Pedrosa diberi motor RC213V anyar, namun perubahan regulasi yang mengharuskan pembalap menggunakan ban Michelin dan perangkat elektronik terbaru membuat mereka kesulitan beradaptasi.
Menanggapi hal tersebut, Marquez mengingatkan Honda agar bisa lebih mempersiapkan diri menyambut musim balap nanti. Persaingan yang lebih sengit jadi alasan pembalap Spanyol tersebut.
"Tahun lalu atau dua tahun lalu, ketika balapan di hari Minggu tidak merasa baik atau tidak menemukan pengaturan yang bagus, anda bisa finish keempat atau kelima," ucap Marquez dilansir Autosport.
"Kami tetap punya pesaing seperti Ducati dan Suzuki yang sudah melakukan langkah besar. Itu akan sangat bagus, terutama pada balapan pertama," pungkasnya.
Sementara itu pihak Honda menyatakan penurunan kinerja RC213V tunggangan Marquez dan Pedrosa tak lain disebabkan oleh software ECU yang diduga tidak memiliki kinerja maksimal untuk bisa menaikan kinerja mesin sehingga terkadang mesin mesin Honda mengalami kesulitan akslerasi dibeberapa tikungan dimana hal tersebut malah dimanfaatkan para rival untuk mencatatkan waktu putaran tercepat.
Sebenarnya pihak Honda tak ingin beralih ke software ECU yang seragam milik Magneti Marelli, namun karena pihak Dorna selaku panitia Moto GP tetap konsisten untuk melakukan penyeragaman ECU pada semua motor yang turun di ajang tersebut, akhirnya pihak Honda tak ada pilihan lain untuk memakai juga ECU Magneti Marelli tersebut.
Namun ternyata banyak hal hal yang diluar dugaan pihak Honda, karena ECU buatan Magneti Marelli terkadang tak bisa menyesuaikan performa mesin RC213V milik Honda, alhasil berimbas pada menurunnya kinerja mesin mesin milik Honda yang turun di ajang Moto GP.
(wbs)