Toyota Dukung Living Asian Forest Project dan Perubahan Iklim
A
A
A
JAKARTA - WWF dan Toyota Motor Corporation memulai kemitraan selama lima tahun akan bekerja sama untuk mempromosikan konsevasi keanekaragaman hayati, meningkatkan kesadartahuan tentang lingkungan dan mempercepat perubahan menuju masyarakat bebas karbon. Toyota merupakan perusahaan automotif pertama dan perusahaan Jepang pertama yang menandatangani Global Corportate Partnership dengan WWF.
Perjanjian kemitraan ini secara resmi dimulai pada 1 Juli 2016. Dalam kemitraan ini, Toyota akan mendukung Living Asian Forest Project, serangkaian kegiatan WWF, yang sedang berjalan dan dalam perencanaan, untuk mengkonservasi hutan tropis dan satwa liar di Asia Tenggara, termasuk di tempat-tempat prioritas WWF yaitu Kalimantan dan Sumatera di Indonesia.
Selanjutnya, kegiatan ini akan juga meluas untuk mencakup kawasan Greater Mekong. Program ini juga akan berupaya meningkatkan keberlanjutan sumber daya alam dan komoditas seperti kayu, kertas dan pulp, sawit dan karet alam. Produksi dan penggunaan yang tidak berkelanjutan dari komoditas ini merupakan salah satu dari penyebab utama deforestasi dan meningkatnya ancaman terhadap spesies yang terancam punah di kawasan-kawasan tersebut.
Dalam rilis resmi Toyota Indonesia, Rabu (20/7/2016) dikatakan bahwa Toyota akan memberikan bantuan sebesar USD1 juta untuk Living Asian Forest Project pada 2016 dan akan melanjutkan dukungan ini selama 5 tahun ke depan. Dukungan Toyota ke dalam program tersebut menguatkan upayanya untuk mencapai satu dari enam tantangan dalam Toyota Environmental Challenge 2050 yaitu menciptakan masyarakat yang hidup dalam keseimbangan dengan alam di masa mendatang.
Tujuan dari Toyota Environmental Challenge 2050 adalah mengurangi jejak lingkungan Toyota hingga nol dan juga menciptakan nilai dan manfaat di masyarakat dalam menghadapi permasalah lingkungan global. WWF dan Toyota menyadari bahwa produksi dan pemanfaatan berkelanjutan dari karet alam dibutuhkan dalam konservasi ekosistem hutan, dan oleh karenanya secara khusus akan memiliki kegiatan untuk mempromosikan karet alam berkelanjutan. Sebagai bahan utama produksi ban mobil, permintaan akan karet alam diperkirakan akan terus meningkat di tahun-tahun mendatang.
Perjanjian kemitraan ini secara resmi dimulai pada 1 Juli 2016. Dalam kemitraan ini, Toyota akan mendukung Living Asian Forest Project, serangkaian kegiatan WWF, yang sedang berjalan dan dalam perencanaan, untuk mengkonservasi hutan tropis dan satwa liar di Asia Tenggara, termasuk di tempat-tempat prioritas WWF yaitu Kalimantan dan Sumatera di Indonesia.
Selanjutnya, kegiatan ini akan juga meluas untuk mencakup kawasan Greater Mekong. Program ini juga akan berupaya meningkatkan keberlanjutan sumber daya alam dan komoditas seperti kayu, kertas dan pulp, sawit dan karet alam. Produksi dan penggunaan yang tidak berkelanjutan dari komoditas ini merupakan salah satu dari penyebab utama deforestasi dan meningkatnya ancaman terhadap spesies yang terancam punah di kawasan-kawasan tersebut.
Dalam rilis resmi Toyota Indonesia, Rabu (20/7/2016) dikatakan bahwa Toyota akan memberikan bantuan sebesar USD1 juta untuk Living Asian Forest Project pada 2016 dan akan melanjutkan dukungan ini selama 5 tahun ke depan. Dukungan Toyota ke dalam program tersebut menguatkan upayanya untuk mencapai satu dari enam tantangan dalam Toyota Environmental Challenge 2050 yaitu menciptakan masyarakat yang hidup dalam keseimbangan dengan alam di masa mendatang.
Tujuan dari Toyota Environmental Challenge 2050 adalah mengurangi jejak lingkungan Toyota hingga nol dan juga menciptakan nilai dan manfaat di masyarakat dalam menghadapi permasalah lingkungan global. WWF dan Toyota menyadari bahwa produksi dan pemanfaatan berkelanjutan dari karet alam dibutuhkan dalam konservasi ekosistem hutan, dan oleh karenanya secara khusus akan memiliki kegiatan untuk mempromosikan karet alam berkelanjutan. Sebagai bahan utama produksi ban mobil, permintaan akan karet alam diperkirakan akan terus meningkat di tahun-tahun mendatang.
(dol)