Semikonduktor Menipis, 2 Pabrik Toyota di Jepang Berhenti Produksi Bulan Depan
loading...
A
A
A
TOKYO - Toyota tampaknya benar-benar terkena imbas krisis kekurangan pasokan microchip semikonduktor sehingga harus menghentikan sementara produksi di dua pabrik besar Jepang mulai bulan depan.
Seperti dilansir ASIA Nikkey, Toyota mengonfirmasi penghentian sementara operasi perakitan pada tiga jalur produksi - salah satunya bertanggung jawab untuk merakit model C -HR selama delapan hari diikuti oleh jalur produksi Yaris dan Yaris Cross selama lima hari mulai 7 Juni.
Lini produksi lain di fasilitas Miyagi yang juga merakit Toyota Yaris Cross juga akan dihentikan selama tiga hari di tanggal yang sama.
BACA JUGA - Banyak yang Percaya Alien, Fosil Aneh di Peru Jadi Perdebatan Ahli
Ini adalah pertama kalinya Toyota terpaksa menghentikan sementara produksi dalam negeri karena kekurangan chip semikonduktor.
Masalah ini tidak akan terselesaikan dalam jangka pendek, karena perkiraan dari AlixPartners akan mengakibatkan penurunan 3,9 juta produksi global, dengan biaya sekitar USD 110 miliar.
Penyebab kekurangan pasokan semikonduktor ini karena kurangnya permintaan industri otomotif di awal tahun 2020, dan peningkatan permintaan barang elektronik yang tinggi.
Krisis ini bakal mengganggu produktivitas pabrik otomotif. Pasalnya karet tersebut digunakan untuk ban dan juga alat anti-vibrasi yang biasanya dipasang di bawah kap mesin. Tanpa suplai karet yang sesuai maka produksi kendaraan roda empat dipastikan harus menunggu.
Kelangkaan karet itu disebutkan Bloomberg teerjadi karena aktivitas penimbunan oleh oknum-oknum China. Selain itu secara natural, kelangkaan karet disebabkan terjaidnya penyakit jamur yang menyerang pohon karet di Thailand dan Vietnam.
Bloomberg mengatakan krisis karet justru jauh lebih berbahaya ketimbang semikonduktor. Pasalnya karet butuh waktu yang lama untuk diproses mulai dari penanaman hingga proses produksi.
Disebutkan Carbuzz, saat ini Ford dan Stelantis tengah mengawasi perkembangan krisis karet. Hanya saja mereka mengaku belum mengalami efek dari krisis karet tersebut. Begitu juga denganGeneral Motor yang malah sangat percaya diri mampu mengatasi krisis karet tersebut.
Beberapa pabrikan seperti General Motors memang masih memiliki stok karet yang cukup untuk mengatasi krisis tersebut. Di sisi lain pabrikan ban justru berupaya menseriusi masalah ini. Pasalnya mereka melihat masalah terbesar adalah penimbunan karet yang terjadi di China.
Seperti dilansir ASIA Nikkey, Toyota mengonfirmasi penghentian sementara operasi perakitan pada tiga jalur produksi - salah satunya bertanggung jawab untuk merakit model C -HR selama delapan hari diikuti oleh jalur produksi Yaris dan Yaris Cross selama lima hari mulai 7 Juni.
Lini produksi lain di fasilitas Miyagi yang juga merakit Toyota Yaris Cross juga akan dihentikan selama tiga hari di tanggal yang sama.
BACA JUGA - Banyak yang Percaya Alien, Fosil Aneh di Peru Jadi Perdebatan Ahli
Ini adalah pertama kalinya Toyota terpaksa menghentikan sementara produksi dalam negeri karena kekurangan chip semikonduktor.
Masalah ini tidak akan terselesaikan dalam jangka pendek, karena perkiraan dari AlixPartners akan mengakibatkan penurunan 3,9 juta produksi global, dengan biaya sekitar USD 110 miliar.
Penyebab kekurangan pasokan semikonduktor ini karena kurangnya permintaan industri otomotif di awal tahun 2020, dan peningkatan permintaan barang elektronik yang tinggi.
Krisis ini bakal mengganggu produktivitas pabrik otomotif. Pasalnya karet tersebut digunakan untuk ban dan juga alat anti-vibrasi yang biasanya dipasang di bawah kap mesin. Tanpa suplai karet yang sesuai maka produksi kendaraan roda empat dipastikan harus menunggu.
Kelangkaan karet itu disebutkan Bloomberg teerjadi karena aktivitas penimbunan oleh oknum-oknum China. Selain itu secara natural, kelangkaan karet disebabkan terjaidnya penyakit jamur yang menyerang pohon karet di Thailand dan Vietnam.
Bloomberg mengatakan krisis karet justru jauh lebih berbahaya ketimbang semikonduktor. Pasalnya karet butuh waktu yang lama untuk diproses mulai dari penanaman hingga proses produksi.
Disebutkan Carbuzz, saat ini Ford dan Stelantis tengah mengawasi perkembangan krisis karet. Hanya saja mereka mengaku belum mengalami efek dari krisis karet tersebut. Begitu juga denganGeneral Motor yang malah sangat percaya diri mampu mengatasi krisis karet tersebut.
Beberapa pabrikan seperti General Motors memang masih memiliki stok karet yang cukup untuk mengatasi krisis tersebut. Di sisi lain pabrikan ban justru berupaya menseriusi masalah ini. Pasalnya mereka melihat masalah terbesar adalah penimbunan karet yang terjadi di China.
(wbs)