Selain di Malaysia, Motor Suzuki Juga Tak Laku di Asia

Sabtu, 20 Agustus 2016 - 11:54 WIB
Selain di Malaysia,...
Selain di Malaysia, Motor Suzuki Juga Tak Laku di Asia
A A A
KUALALUMPUR - Suzuki Motor Corp telah menutup pabrik perakitan sepeda motor Malaysia karena lemahnya permintaan. Tak hanya Suzuki di Malaysia disejumlah negara Asia permintaan motor Suzuki juga terus merosot.

Keputusan untuk menutup Suzuki Perakit Malaysia Sdn Bhd adalah karena Suzuki sudah tak mampu menutupi lagi ongkos produksi mo0tor di Malaysia.

Laporan Nikkei Asia Suzuki telah berjuang untuk meningkatkan penjualan sepeda motor di Asia namun profitabilitas tetap rendah.

"Perusahaan sekarang akan mengekspor sepeda langsung dari Jepang. Upaya untuk meningkatkan efisiensi hanya membantu sedikit skala. Oleh karena itu, perusahaan memutuskan untuk fokus pada ekspor model yang lebih besar yang menguntungkan dari Jepang, "tambah laporan itu seperti dilansir nst.com, Sabtu (20/8/2016).

Bahkan di Indonesia sendiri berdasarkan data dari PT. Astra International Tbk, Sindonews mencatat penjualan Suzukl motor di Indonesia mengalami penurunan pada Tahun 2016 Suzuki motor hanya mampu menjual 34.915 unit sementara 2015 lalu Suzuki mampu menjual 109.882 unit sepeda motor. Walaupun untuk tahun 2016 masih menyisakan 4 bulan lagi, namun berdasarkan tabel PT. Astra International Tbk penjualan perbulanya mengalami penurunan.

Sebelumnya, Suzuki, memutuskan untuk menghentikan semua kegiatan produksi dan penjualan di Malaysia. Hal ini menyusul ditandatanganinya perjanjian kerjasama atau Memorandum of Understanding (MoU) antara Suzuki dengan pabrikan lokal Malaysia, Proton.

Keputusan MoU ini efektif berlaku mulai bulan Februari 2016, keputusan ini diambil karena lesunya penjualan Suzuki di Malaysia. Dikatakan, keluarnya Suzuki dari pasar Malaysia merupakan bagian dari restrukturisasi perusahaan.

Meski demikian, Suzuki Malaysia tetap akan melayani pelanggan di outlet yang telah berubah tersebut. Selain itu, sparepart atau suku cadang juga dijamin masih tersedia.
(wbs)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.2382 seconds (0.1#10.140)