Mobil Buatan Mahasiswa Hipnotis Kimi Raikkonen
A
A
A
SINGAPURA - Mobil masa depan buatan mahasiswa peserta Shell Eco-marathon menghipnotis (menarik perhatian) pembalap Scuderia Ferrari, Kimi Raikkonen, jelang ajang Formula 1 GP Singapura yang berlangsung akhir pekan ini (18/9).
“Saya terkesan dengan kecanggihan mobil-mobil mahasiswa di ajang Shell Eco-marathon serta semangat para pembalap dan teknisi dalam merakit mobil. Saya sangat menikmati obrolan dengan semua tim hari ini dan berharap mereka mengukir hasil yang baik di ajang tahun berikutnya di Singapura," ujar Raikkonen seperti dilansir Gpone Sabtu, (17/9/1016) .
Dikesempatan yang sama, Colin Chin, Direktur Teknis Shell Eco-marathon Asia juga memberikan kesamaan antara Formula 1 dan kompetisi Shell Eco-marathon ini. Menurutnya, baik Formula 1 dan Shell Eco-marathon memiliki kesamaan dalam hal efisiensi.“Seiring perubahan terbaru di Formula 1, efisiensi menjadi aspek yang semakin penting.
Berdasarkan catatan terbaru, sebuah kendaraan dalam Shell Eco-marathon (SEM) akan dapat menuntaskan satu lintasan di Sirkuit Singapore Grand Prix hanya dengan seperlima sendok teh bahan bakar. Kami berharap para tim SEM kami akan tetap berinovasi untuk memaksimalkan efisiensi bahan bakar di lintasan," ujar Colin Chin.
Shell Eco-marathon merupakan sebuah kompetisi unik yang menantang para mahasiswa untuk merancang, merakit, mengendarai dan bertanding untuk menciptakan kendaraan paling hemat energi di dunia.
Sejak pertamakali Shell Eco-marathon digelar di Asia pada tahun 2010, tim mahasiswa Indonesia tidak pernah absen untuk turut berkompetisi dan meraih prestasi. Pada awal Maret lalu, tujuh tim mahasiswa Indonesia kembali berhasil meraih penghargaan di ajang Shell Eco-marathon Asia 2016 yang digelar di Rizal Park Manila, Filipina.
“Saya terkesan dengan kecanggihan mobil-mobil mahasiswa di ajang Shell Eco-marathon serta semangat para pembalap dan teknisi dalam merakit mobil. Saya sangat menikmati obrolan dengan semua tim hari ini dan berharap mereka mengukir hasil yang baik di ajang tahun berikutnya di Singapura," ujar Raikkonen seperti dilansir Gpone Sabtu, (17/9/1016) .
Dikesempatan yang sama, Colin Chin, Direktur Teknis Shell Eco-marathon Asia juga memberikan kesamaan antara Formula 1 dan kompetisi Shell Eco-marathon ini. Menurutnya, baik Formula 1 dan Shell Eco-marathon memiliki kesamaan dalam hal efisiensi.“Seiring perubahan terbaru di Formula 1, efisiensi menjadi aspek yang semakin penting.
Berdasarkan catatan terbaru, sebuah kendaraan dalam Shell Eco-marathon (SEM) akan dapat menuntaskan satu lintasan di Sirkuit Singapore Grand Prix hanya dengan seperlima sendok teh bahan bakar. Kami berharap para tim SEM kami akan tetap berinovasi untuk memaksimalkan efisiensi bahan bakar di lintasan," ujar Colin Chin.
Shell Eco-marathon merupakan sebuah kompetisi unik yang menantang para mahasiswa untuk merancang, merakit, mengendarai dan bertanding untuk menciptakan kendaraan paling hemat energi di dunia.
Sejak pertamakali Shell Eco-marathon digelar di Asia pada tahun 2010, tim mahasiswa Indonesia tidak pernah absen untuk turut berkompetisi dan meraih prestasi. Pada awal Maret lalu, tujuh tim mahasiswa Indonesia kembali berhasil meraih penghargaan di ajang Shell Eco-marathon Asia 2016 yang digelar di Rizal Park Manila, Filipina.
(wbs)