AISI Bantah Dugaan Kartel di Industri Sepeda Motor
A
A
A
JAKARTA - Industri automotif tanah air sempat dihangatkan dengan adanya dugaan kartel yang dilakukan oleh Yamaha dan Honda. Kabarnya kedua pabrikan motor asal Jepang tersebut telah melakukan kesepakatan harga terhadap skuter matik (skutik).
Menanggapi hal ini, Ketua Umum Asosiasi Industri Sepeda Motor Indosnesia (AISI), Gunadi Sindhuwinata membantah keras dugaan tersebut.
"Bila diamati, pasang surut pangsa pasar sepeda motor itu jelas melihatkan bahwa industri sepeda motor sangat kompetitif. Artinya apa, semua bersaing secara terbuka," ujar Gunadi, di Jakarta, Jumat (14/10/2016).
Dirinya menambahkan, jadi kalau dibilang ada kartel itu sama sekali tidak pas. AISI bahkan selalu menekankan kepada para anggota untuk mempelajari Undang - Undang yang diterbitkan Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU). Sebab AISI selalu menjunjung tinggi persaingan pasar secara terbuka.
Dalam hal ini, Gunadi juga menjelaskan bahwa masing-masing perusahaan telah memiliki perhitungan masing-masing. Jadi tidak mungkin janjian untuk menentukan harga.
Untuk menggambarkan persaingan yang terjadi pada industri sepeda motor, Gunadi menganalogikan persaingan yang terjadi ibarat bidak papan catur. Semua sangat terbuka, bahkan kompetitor pun dapat melihat langkah seperti apa yang dilakukan pesaingnya. Selanjutnya tinggal bagaimana cara bertahan dan mengantisipasinya.
"Karena kompetisi sudah sangat terbuka. Jadi yang menentukan kemenangan itu tinggal strategi apa yang kita ambil," tegasnya.
Menanggapi hal ini, Ketua Umum Asosiasi Industri Sepeda Motor Indosnesia (AISI), Gunadi Sindhuwinata membantah keras dugaan tersebut.
"Bila diamati, pasang surut pangsa pasar sepeda motor itu jelas melihatkan bahwa industri sepeda motor sangat kompetitif. Artinya apa, semua bersaing secara terbuka," ujar Gunadi, di Jakarta, Jumat (14/10/2016).
Dirinya menambahkan, jadi kalau dibilang ada kartel itu sama sekali tidak pas. AISI bahkan selalu menekankan kepada para anggota untuk mempelajari Undang - Undang yang diterbitkan Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU). Sebab AISI selalu menjunjung tinggi persaingan pasar secara terbuka.
Dalam hal ini, Gunadi juga menjelaskan bahwa masing-masing perusahaan telah memiliki perhitungan masing-masing. Jadi tidak mungkin janjian untuk menentukan harga.
Untuk menggambarkan persaingan yang terjadi pada industri sepeda motor, Gunadi menganalogikan persaingan yang terjadi ibarat bidak papan catur. Semua sangat terbuka, bahkan kompetitor pun dapat melihat langkah seperti apa yang dilakukan pesaingnya. Selanjutnya tinggal bagaimana cara bertahan dan mengantisipasinya.
"Karena kompetisi sudah sangat terbuka. Jadi yang menentukan kemenangan itu tinggal strategi apa yang kita ambil," tegasnya.
(dol)