Honda Prospect Motor Optimistis Bisa Lalui 2016 dengan Target Terpenuhi
A
A
A
JAKARTA - Melihat kondisi ekonomi yang mengalami perkembangan cukup positif, Honda Prospect Motor (HPM) optimistis bisa melalui 2016 dengan target yang tercapai. Apalagi jelang akhir tahun pemerintah melakukan beberapa gebrakan untuk menggairahkan kondisi ekonomi diantaranya dengan program Tax amnesty.
Menurut Jonfis Fandy, Direktur Pemasaran dan Layanan Purna Jual HPM, program Tax amnesty meskipun belum berdampak signifikan paling tidak membawa angin segar. Hal ini sangat mendukung pihaknya dalam membuat strategi yang dilakukan jelang akhirtahun. Bahkan dirinya yakin bisa melampau target yang telah direncanakan.
”Program Tax amnesty efeknya tidak bisa langsung dirasakan meskipun wilayah Jakarta banyak yang melakukan hal ini. Namun, beberapa bulan ini ada kecenderungan kenaikan khususnya di Jakarta meskipun masih belum banyak. Kemungkinan setelah April tahun depan kita bisa merasakan perbedaannya,” ujar Jonfis, belum lama ini di Tangerang (29/10).
Pihak HPM menargetkan 180.000 unit penjualan hingga akhir 2016, dan hingga September lalu sudah tercapai lebih dari 157.000-an unit. Ini artinya kurang 23.000-an unit lagi perhitungan normal hingga Desember 2016. Sisa waktu tiga bulan ini HPM merasa optimistis bisa melebihi angka yang sudah ditargetkan, bila kondisinya tak ada perubahan.
Menurut Jonfis pasar Indonesia susah ditebak membuat banyak pemain automotif sangat berhati-hati, sambil menyiapkan strategi yang jelas soal produk. Dirinya berjanji akan memberikan banyak kejutan untuk menyambut kenaikan permintaan.
”Tanda-tanda recovery di Indonesia kan belum jelas. Tiba-tiba naik, atau turun, seperti mata uangnya. Tapi saat ini semua berjalan baik, dari sisi keamanan dan politik. Paket ekonomi diluncurkan, kita harapkan tahun depan bisa lebih baik. Inflasi juga tidak terlalu tinggi. Pertumbuhan 5-10 persen diperkirakan bisa,” kata Jonfis.
Sementara saat dimintai pendapat bagaimana perkembangan automotif tahun depan khususnya Honda, Jonfis mungungkapkan masih belum tahu. Dirinya mengaku masih belum bisa memprediksi meski ada harapan pertumbuhan, kemungkinan pertumbuhan bisa dilihat pada bulan keempat di 2017.
Menurut Jonfis Fandy, Direktur Pemasaran dan Layanan Purna Jual HPM, program Tax amnesty meskipun belum berdampak signifikan paling tidak membawa angin segar. Hal ini sangat mendukung pihaknya dalam membuat strategi yang dilakukan jelang akhirtahun. Bahkan dirinya yakin bisa melampau target yang telah direncanakan.
”Program Tax amnesty efeknya tidak bisa langsung dirasakan meskipun wilayah Jakarta banyak yang melakukan hal ini. Namun, beberapa bulan ini ada kecenderungan kenaikan khususnya di Jakarta meskipun masih belum banyak. Kemungkinan setelah April tahun depan kita bisa merasakan perbedaannya,” ujar Jonfis, belum lama ini di Tangerang (29/10).
Pihak HPM menargetkan 180.000 unit penjualan hingga akhir 2016, dan hingga September lalu sudah tercapai lebih dari 157.000-an unit. Ini artinya kurang 23.000-an unit lagi perhitungan normal hingga Desember 2016. Sisa waktu tiga bulan ini HPM merasa optimistis bisa melebihi angka yang sudah ditargetkan, bila kondisinya tak ada perubahan.
Menurut Jonfis pasar Indonesia susah ditebak membuat banyak pemain automotif sangat berhati-hati, sambil menyiapkan strategi yang jelas soal produk. Dirinya berjanji akan memberikan banyak kejutan untuk menyambut kenaikan permintaan.
”Tanda-tanda recovery di Indonesia kan belum jelas. Tiba-tiba naik, atau turun, seperti mata uangnya. Tapi saat ini semua berjalan baik, dari sisi keamanan dan politik. Paket ekonomi diluncurkan, kita harapkan tahun depan bisa lebih baik. Inflasi juga tidak terlalu tinggi. Pertumbuhan 5-10 persen diperkirakan bisa,” kata Jonfis.
Sementara saat dimintai pendapat bagaimana perkembangan automotif tahun depan khususnya Honda, Jonfis mungungkapkan masih belum tahu. Dirinya mengaku masih belum bisa memprediksi meski ada harapan pertumbuhan, kemungkinan pertumbuhan bisa dilihat pada bulan keempat di 2017.
(dol)