Pemda Jatim Carikan Lokasi Baru untuk Rencana Pabrik Ferrari
Senin, 31 Oktober 2016 - 18:33 WIB

Pemda Jatim Carikan Lokasi Baru untuk Rencana Pabrik Ferrari
A
A
A
SURABAYA - Terkait ketertarikan Ferrari untuk membuka pabrik di Indonesia, tepatnya di Sidoarjo, disambut baik oleh Gubernur Jawa Timur Soekarwo. Rencananya investasi yang akan dilakukan oleh pabrikan yang didirikan oleh Enzo Anselmo Ferrari ini membutuhkan luas lahan seluas 2.000 hektar.
Soekarwo mengatakan, saat ini luasan lahan yang telah tersedia baru sekitar 1.000 hektar, padahal sebenarnya Ferrari membutuhkan lahan seluas 2.000 hektar. Pihaknya berupaya mencari lokasi baru yang mempunyai lahan sekitar 2.000 hektar sesuai yang dikehendaki perusahan yang berdiri pada 1947 itu.
Baca juga: Ferrari Kepincut Bangun Pabrik Mobil di Sidoarjo
Terkait besaran nilai investasi, Pakde Karwo, panggilan Soekarwo mengaku masih belum ditentukan. “Saat ini kami fokus untuk terus membenahi infrastrktur untuk bisa bersaing dengan negara-negara di ASEAN. Tentunya ini agar investor asing tertarik investasi di Jatim. Kami juga terus memperbaiki SDM dan juga pelayanan publik,” terangnya.
Sementara itu, Kepala Badan Penanaman Modal (BPM) Provinsi Jatim Lili Soleh Wartadipradja menyebutkan, selama 2016 pihaknya menargetkan guyuran investasi senilai Rp70 triliun. Tahun lalu, target investasi yang dibidik sebesar Rp60 triliun dengan realisasi Rp64,03 triliun. Guna mengejar target, BPM menggenjot dari izin prinsip yang belum terealisasi dalam kurun lima tahun terakhir.
Sejak 2010 total nilai izin prinsip yang belum terwujud Rp304 triliun. BPM fokus ke izin yang potensial senilai total Rp120 triliun. “Salah satu upaya menarik investor masuk ke Jatim adalah dengan penyediaan kawasan industri,” terangnya.
Menurut Lili, bagi mereka yang berinvestasi di area ini, pemerintah pusat bekerja sama dengan daerah menyediakan fasilitas kemudahan layanan investasi langsung konstruksi (KLIK). “Saat ini baru JIIPE yang memanfaatkan KLIK karena mendapat dukungan dari pemda setempat. Selanjutnya akan merambah Tuban. Kami upayakan juga diterapkan di Pasuruan dan Mojokerto,” pungkasnya.
Soekarwo mengatakan, saat ini luasan lahan yang telah tersedia baru sekitar 1.000 hektar, padahal sebenarnya Ferrari membutuhkan lahan seluas 2.000 hektar. Pihaknya berupaya mencari lokasi baru yang mempunyai lahan sekitar 2.000 hektar sesuai yang dikehendaki perusahan yang berdiri pada 1947 itu.
Baca juga: Ferrari Kepincut Bangun Pabrik Mobil di Sidoarjo
Terkait besaran nilai investasi, Pakde Karwo, panggilan Soekarwo mengaku masih belum ditentukan. “Saat ini kami fokus untuk terus membenahi infrastrktur untuk bisa bersaing dengan negara-negara di ASEAN. Tentunya ini agar investor asing tertarik investasi di Jatim. Kami juga terus memperbaiki SDM dan juga pelayanan publik,” terangnya.
Sementara itu, Kepala Badan Penanaman Modal (BPM) Provinsi Jatim Lili Soleh Wartadipradja menyebutkan, selama 2016 pihaknya menargetkan guyuran investasi senilai Rp70 triliun. Tahun lalu, target investasi yang dibidik sebesar Rp60 triliun dengan realisasi Rp64,03 triliun. Guna mengejar target, BPM menggenjot dari izin prinsip yang belum terealisasi dalam kurun lima tahun terakhir.
Sejak 2010 total nilai izin prinsip yang belum terwujud Rp304 triliun. BPM fokus ke izin yang potensial senilai total Rp120 triliun. “Salah satu upaya menarik investor masuk ke Jatim adalah dengan penyediaan kawasan industri,” terangnya.
Menurut Lili, bagi mereka yang berinvestasi di area ini, pemerintah pusat bekerja sama dengan daerah menyediakan fasilitas kemudahan layanan investasi langsung konstruksi (KLIK). “Saat ini baru JIIPE yang memanfaatkan KLIK karena mendapat dukungan dari pemda setempat. Selanjutnya akan merambah Tuban. Kami upayakan juga diterapkan di Pasuruan dan Mojokerto,” pungkasnya.
(dol)