Pasar Domestik Lesu, Ekspor Sepeda Motor Justru Menggeliat Naik
A
A
A
JAKARTA - Lesunya pasar domestik memaksa Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) merevisi target penjualan. Pasalnya tanpa diduga pasar ekspor justru mengalami peningkatan yang terbilang signifikan.
Hal ini terlihat dari volume ekspor dari 2014 sampai akhir 2016 yang sudah mendekati 900 persen. Hal ini dikemukakan langsung oleh Ketua Umum AISI, Gunadi Sindhuwinata dalam acara diskusi mengenai industri automotif di Indonesia.
"Di 2014, ekspor sepeda motor hanya sekitar 41.000 unit. Sementara di tahun ini, jumlahnya sudah mendekati angka 400.000 unit," ujar Gunadi, di Jakarta, Kamis (22/12/2016).
Dirinya menegaskan, peningkatan pasar ekspor sepeda motor sudah mendekati target 1.000 persen di 2020. Hal ini turut didorong dengan tren baru di dunia yang mulai banyak menggunakan motor di bawah 250cc untuk keseharian, meski pun mereka sudah punya mobil.
Sama hal nya pasar domestik, pasar ekspor juga di dominasi jenis skutik. Dimana mayoritas tujuan ekspor merupakan negara maju yang memiliki aturan ketat.
"Melakukan ekspor itu tidak mudah, apalagi negara maju. Tapi kita dapat lewati, dan trennya terus naik sampai mendekati 900 persen," tandasnya.
Hal ini terlihat dari volume ekspor dari 2014 sampai akhir 2016 yang sudah mendekati 900 persen. Hal ini dikemukakan langsung oleh Ketua Umum AISI, Gunadi Sindhuwinata dalam acara diskusi mengenai industri automotif di Indonesia.
"Di 2014, ekspor sepeda motor hanya sekitar 41.000 unit. Sementara di tahun ini, jumlahnya sudah mendekati angka 400.000 unit," ujar Gunadi, di Jakarta, Kamis (22/12/2016).
Dirinya menegaskan, peningkatan pasar ekspor sepeda motor sudah mendekati target 1.000 persen di 2020. Hal ini turut didorong dengan tren baru di dunia yang mulai banyak menggunakan motor di bawah 250cc untuk keseharian, meski pun mereka sudah punya mobil.
Sama hal nya pasar domestik, pasar ekspor juga di dominasi jenis skutik. Dimana mayoritas tujuan ekspor merupakan negara maju yang memiliki aturan ketat.
"Melakukan ekspor itu tidak mudah, apalagi negara maju. Tapi kita dapat lewati, dan trennya terus naik sampai mendekati 900 persen," tandasnya.
(dol)