Mercedes Salip BMW Penjualan Mobil Premium Terbesar di Dunia
A
A
A
MUENCHEN - Persaingan dua produsen mobil premium asal Jerman, Mercedes-Benz dan BMW semakin ketat. Setelah menunggu lebih dari satu dekade, Mercedes akhirnya mampu menyalip penjualan rival beratnya, BMW.
Ironisnya, hal ini terjadi setelah perusahaan induk Mercedes, Daimler AG memutuskan untuk berhenti mengejar pangsa pasar. Mereka lebih memilih fokus pada pengembangan mobil berteknologi tinggi.
Dilansir dari CNBC, Selasa (10/1/2017), BMW yang berbasis di Muenchen mencatatkan penjualan 2.003.359 unit pada 2016. Angka ini lebih rendah dari Mercedes (Stuttgart) yang membukukan penjualan 2.083.888 unit. Padahal, BMW telah mengintimidasi Mercedes sejak 2005.
Pencapaian tersebut merupakan kejutan bagi Chief Executive Daimler, Dieter Zetsche, yang tengah berjuang menghidupkan kembali perusahaan menyusul perpecahan di merek Chrysler pada 2007. Kurang dari empat tahun lalu, Zetsche dihadapkan gejolak pemegang saham, menyusul kekhawatiran Daimler tertinggal dari BMW dan Volkswagen Audi.
Namun, Zetsche berhasil memimpin kebangkitan dalam desain dan teknologi Mercedes, dengan memfokuskan diri pada keunggulan teknologi dan pengembangan kendaraan otonom. Di mana perusahaan tidak lagi fokus pada target jangka pendek penjualan.
Pada ulang tahun perusahaan ke-125 (2011), penjualan Mercedes sempat disalip Audi yang membuatnya terlempar ke posisi ketiga. Untuk itu, mereka membuat perubahan dengan target menjadikan Mercedes sebagai produsen mobil mewah terlaris pada 2020.
"Sejak itu kami bekerja keras dan hari ini kami memimpin di antara para pemimpin, ketika datang inovasi, kualitas, desain dan keamanan," kata Zetsche.
Ironisnya, hal ini terjadi setelah perusahaan induk Mercedes, Daimler AG memutuskan untuk berhenti mengejar pangsa pasar. Mereka lebih memilih fokus pada pengembangan mobil berteknologi tinggi.
Dilansir dari CNBC, Selasa (10/1/2017), BMW yang berbasis di Muenchen mencatatkan penjualan 2.003.359 unit pada 2016. Angka ini lebih rendah dari Mercedes (Stuttgart) yang membukukan penjualan 2.083.888 unit. Padahal, BMW telah mengintimidasi Mercedes sejak 2005.
Pencapaian tersebut merupakan kejutan bagi Chief Executive Daimler, Dieter Zetsche, yang tengah berjuang menghidupkan kembali perusahaan menyusul perpecahan di merek Chrysler pada 2007. Kurang dari empat tahun lalu, Zetsche dihadapkan gejolak pemegang saham, menyusul kekhawatiran Daimler tertinggal dari BMW dan Volkswagen Audi.
Namun, Zetsche berhasil memimpin kebangkitan dalam desain dan teknologi Mercedes, dengan memfokuskan diri pada keunggulan teknologi dan pengembangan kendaraan otonom. Di mana perusahaan tidak lagi fokus pada target jangka pendek penjualan.
Pada ulang tahun perusahaan ke-125 (2011), penjualan Mercedes sempat disalip Audi yang membuatnya terlempar ke posisi ketiga. Untuk itu, mereka membuat perubahan dengan target menjadikan Mercedes sebagai produsen mobil mewah terlaris pada 2020.
"Sejak itu kami bekerja keras dan hari ini kami memimpin di antara para pemimpin, ketika datang inovasi, kualitas, desain dan keamanan," kata Zetsche.
(dmd)