Penjualan Motor Jepang Anjlok, Honda & Kawasaki Tata Ulang Jaringan Dealer
A
A
A
TOKYO - Anjloknya permintaan sepeda motor buatan Jepang, membuat Honda dan Kawasaki bakal merestrukturisasi (tata ulang) jaringan penjualan masing-masing. Honda dan Kawasaki segera menutup jaringan dealer mereka, namun mereka akan lebih meningkatkan pelayanan dengan cara yang lebih kreatif.
Honda Motor akan mengurangi jumlah jaringan penjualan di Jepang 5 menjadi 2 jelang April 2018. Demikian pula, Kawasaki Heavy Industries, berencana untuk berhemat jaringan penjualan menjadi dua dimulai pada tahun 2020. Pasar sepeda motor Jepang menyusut hampir satu per sembilan dibandingkan tahun 1982.
"Pertumbuhan angka penjualan tidak signifikan, kecuali kepuasan inovasi teknologi utama," tutur Presiden anak perusahaan Honda Motor Chiaki Kato, seperti dilansir dari Nikkei Asian Review
Di bawah struktur ritel baru itu, Honda akan menjual sepeda motor besar dan menengah melalui cabang Honda Dream. Sementara sepeda motor kecil dijual oleh Honda Commuter dengan sebagian turut menawarkan sepeda motor merek lain. Jumlah outlet Honda diprediksi mencapai 5.500 buah pada April 2018.
Tahun 2016, Honda hanya menjual sekitar 28.000 unit sepeda motor di Jepang. Oleh karenaya Honda berencana untuk memperkenalkan 50 model baru tahun ini.
"Kami bertujuan untuk meningkatkan 25% dalam volume penjualan dari tahun 2016 tingkat," kata Kato.
Belajar dari keberhasilan keberhasilan produsen sepeda motor asing seperti Harley-Davidson, BMW dan Triumph, Kawasaki telah membuka butik pertamanya di Osaka pada Desember lalu. Kawasaki berniat untuk membangun citra merek yang baru ketika menjalin kerja sama dengan pembuat pakaian, hal itu akan terlihat berhasil ketika semakin banyak pengguna muda mengunjungi dailer tersebut.
Keputusan tersebut , mungkin memberi dampak besar kepada dailer-dailer kecil. "Penjual kecil seperti kami tidak piihan selain gulung tikar," kata seorang pemilik dailer sepeda motor di Tokyo.
Honda Motor akan mengurangi jumlah jaringan penjualan di Jepang 5 menjadi 2 jelang April 2018. Demikian pula, Kawasaki Heavy Industries, berencana untuk berhemat jaringan penjualan menjadi dua dimulai pada tahun 2020. Pasar sepeda motor Jepang menyusut hampir satu per sembilan dibandingkan tahun 1982.
"Pertumbuhan angka penjualan tidak signifikan, kecuali kepuasan inovasi teknologi utama," tutur Presiden anak perusahaan Honda Motor Chiaki Kato, seperti dilansir dari Nikkei Asian Review
Di bawah struktur ritel baru itu, Honda akan menjual sepeda motor besar dan menengah melalui cabang Honda Dream. Sementara sepeda motor kecil dijual oleh Honda Commuter dengan sebagian turut menawarkan sepeda motor merek lain. Jumlah outlet Honda diprediksi mencapai 5.500 buah pada April 2018.
Tahun 2016, Honda hanya menjual sekitar 28.000 unit sepeda motor di Jepang. Oleh karenaya Honda berencana untuk memperkenalkan 50 model baru tahun ini.
"Kami bertujuan untuk meningkatkan 25% dalam volume penjualan dari tahun 2016 tingkat," kata Kato.
Belajar dari keberhasilan keberhasilan produsen sepeda motor asing seperti Harley-Davidson, BMW dan Triumph, Kawasaki telah membuka butik pertamanya di Osaka pada Desember lalu. Kawasaki berniat untuk membangun citra merek yang baru ketika menjalin kerja sama dengan pembuat pakaian, hal itu akan terlihat berhasil ketika semakin banyak pengguna muda mengunjungi dailer tersebut.
Keputusan tersebut , mungkin memberi dampak besar kepada dailer-dailer kecil. "Penjual kecil seperti kami tidak piihan selain gulung tikar," kata seorang pemilik dailer sepeda motor di Tokyo.
(wbs)