Peugeot Siap Sapu Bersih Saham Opel
Peugeot Siap Sapu Bersih Saham Opel
A
A
A
BERLIN - Perusahaan automotif Peugeot dan Citroen, PSA Group dikabarkan dalam tahap diskusi dengan General Motors (GM) untuk mengambil alih merek Eropa di bawah naungan kelompok automotif Amerika Serikat, yaitu Opel-Vauxhall.
Jika akuisisi ini berhasil kelak, PSA Group bakal menjadi kelompok automotif terbesar kedua di dunia, di bawah Volkswagen Group, mengatasi Renault-Nissan yang baru saja memiliki Mitsubishi Motors Corporation.
Juru bicara PSA menegaskan perusahaannya kini sedang "menjelajahi berberapa inisiatif strategis dengan GM dengan menargetkan peningkatan keuntungannya serta efisiensi operasi, termasuk mungkin akan mengambil alih Opel." tutur juru bicara PSA seperti dilansir dari Reuters, Rabu, (15/2/2017).
PSA yang sebelumnya berada di ambang kebangkrutan pada 2013 sampai 2014 kini bangkit kembali dan merekam tingkat pendapatan yang tinggi. Di bawah pimpinan Carlos Tavares, kelompok tersebut telah menjual 3.15 juta kendaraan tahun lalu.
Laporan kantor berita tersebut juga menyebutkan Tavares telah memberikan respon positif terhadap kerjasama yang dapat meningkatkan skala dan kemampuan PSA untuk mencapai permintaan investasi terhadap teknologi listrik pada kendaraan, teknologi pemanduan dan layanan perhubungan.
Menjual Opel berarti GM tak lagi menjadi pemain di semua pasar potensial di dunia. GM ingin lebih fokus ke pasar-pasar tertentu untuk mendongkrak penjualannya.
Merek kendaraan yang berbasis di Jerman itu awalnya diandalkan untuk memproduksi kendaraan kecil dan medium untuk pasar AS dan Asia. Tapi, seiring berjalannya waktu, kendaraan kecil kehilangan penggemar, terutama di AS dan China. Tren kendaraan di dua negara itu beralih ke produk SUV.
Selain itu, ada permasalahan lain yakni semakin ketatnya aturan emisi gas buang yang membuat produsen mobil harus meng-upgrade komponen tertentu yang dampaknya membuat harga kendaraan semakin mahal.
Namun dengan dijualnya Opel bukan berarti General Motors hengkang dari Eropa. Ada kemungkinan GM akan memanfaatkan kedekatannya dengan Peugeot untuk mengembangkan produk-produk baru. Selain itu GM akan memperkuat brand lainnya seperti Chevrolet dan Cadillac di Benua Biru.
Sejauh ini belum disebutkan berapa angka yang ditawarkan GM kepada Peugeot. Namun harganya akan sangat bergantung pada nilai aset, utang, biaya restrukturisasi, dan lainnya.
Jika akuisisi ini berhasil kelak, PSA Group bakal menjadi kelompok automotif terbesar kedua di dunia, di bawah Volkswagen Group, mengatasi Renault-Nissan yang baru saja memiliki Mitsubishi Motors Corporation.
Juru bicara PSA menegaskan perusahaannya kini sedang "menjelajahi berberapa inisiatif strategis dengan GM dengan menargetkan peningkatan keuntungannya serta efisiensi operasi, termasuk mungkin akan mengambil alih Opel." tutur juru bicara PSA seperti dilansir dari Reuters, Rabu, (15/2/2017).
PSA yang sebelumnya berada di ambang kebangkrutan pada 2013 sampai 2014 kini bangkit kembali dan merekam tingkat pendapatan yang tinggi. Di bawah pimpinan Carlos Tavares, kelompok tersebut telah menjual 3.15 juta kendaraan tahun lalu.
Laporan kantor berita tersebut juga menyebutkan Tavares telah memberikan respon positif terhadap kerjasama yang dapat meningkatkan skala dan kemampuan PSA untuk mencapai permintaan investasi terhadap teknologi listrik pada kendaraan, teknologi pemanduan dan layanan perhubungan.
Menjual Opel berarti GM tak lagi menjadi pemain di semua pasar potensial di dunia. GM ingin lebih fokus ke pasar-pasar tertentu untuk mendongkrak penjualannya.
Merek kendaraan yang berbasis di Jerman itu awalnya diandalkan untuk memproduksi kendaraan kecil dan medium untuk pasar AS dan Asia. Tapi, seiring berjalannya waktu, kendaraan kecil kehilangan penggemar, terutama di AS dan China. Tren kendaraan di dua negara itu beralih ke produk SUV.
Selain itu, ada permasalahan lain yakni semakin ketatnya aturan emisi gas buang yang membuat produsen mobil harus meng-upgrade komponen tertentu yang dampaknya membuat harga kendaraan semakin mahal.
Namun dengan dijualnya Opel bukan berarti General Motors hengkang dari Eropa. Ada kemungkinan GM akan memanfaatkan kedekatannya dengan Peugeot untuk mengembangkan produk-produk baru. Selain itu GM akan memperkuat brand lainnya seperti Chevrolet dan Cadillac di Benua Biru.
Sejauh ini belum disebutkan berapa angka yang ditawarkan GM kepada Peugeot. Namun harganya akan sangat bergantung pada nilai aset, utang, biaya restrukturisasi, dan lainnya.
(wbs)
Explore More