Program CSR Toyota di Sulawesi Selatan
A
A
A
JAKARTA - Melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) berbasis lingkungan, PT Toyota-Astra Motor (TAM) kembali memperluas kegiatan Car For Tree di Indonesia dengan meresmikan program "Pinisi bagi Negeri" di Makassar, Sulawesi Selatan. Program ini merupakan kegiatan terpadu dalam pelestarian lingkungan dan pendidikan di bidang konservasi lingkungan serta kebudayaan maritim.
Setelah sukses meresmikan Toyota Organic Village – program pengembangan desa berbasis pertanian organik dan ramah lingkungan di Desa Mlaten, Demak, Jawa Tengah, TAM akan berkontribusi terhadap perbaikan lingkungan terumbu karang di kawasan laut Kota Makassar serta edukasi budaya maritim dan konservasi lingkungan.
“Bersama masyarakat dan Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar serta dealer, kami telah merancang berbagai kegiatan dalam payung Pinisi bagi Negeri untuk menggali potensi generasi muda dalam melakukan perbaikan lingkugan hidup di kawasan pantai Makassar dan dalam bidang kemaritiman. Sejalan dengan semangat Toyota let’s Go Beyond, program Pinisi Bagi Negeri ini diharapkan hasilnya akan sangat bermanfaat melebihi ekspektasi yang diinginkan masyarakat dan pihak terkait lainnya,” ujar Vice President Director PT Toyota-Astra Motor, Henry Tanoto, dalam keterangan tertulisnya.
Dalam program pelestarian lingkungan dilakukan penanaman terumbu karang di pulau sekitar Makassar, yaitu di sekitar Pulau Samalona yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas lingkungan perairan melalui konservasi terumbu karang sebagai ekosistem utamanya.
Selain itu, untuk menjaga kebudayaan tradisional masyarakat Bugis-Makassar, dalam program ini dikembangkan kapal pinisi yang merupakan salah satu icon sejarah bagi masyarakat Bugis-Makassar dan daya tarik kota Makassar, serta dikembangkan program edukasi tentang budaya maritim dan konservasi lingkungan di atas kapal pinisi.
Kapal pinisi ini digunakan untuk berlayar ke sekitar Pulau Samalona untuk melakukan penanaman terumbu karang dan juga digunakan sebagai media untuk melakukan program edukasi tentang kebudayaan maritim dan konservasi lingkungan kepada siswa sekolah dan masyarakat setiap hari. Hal ini dilakukan agar masyarakat dapat memahami pentingnya menjaga nilai-nilai kebudayaan maritim serta pentingnya menjaga lingkungan laut dan memiliki perilaku yang ramah lingkungan.
“Jika di Demak kami melihat potensi di bidang pertanian organik, maka di Makassar kami menjalankan program kemaritiman yang diharapkan dapat berkontribusi pada peningkatan kesadaran masyarakat akan pelestarian lingkungan, khususnya konservasi terumbu karang serta pendidikan kemaritiman dan kebudayaan,” jelas Henry.
Pinisi bagi Negeri merupakan bagian dari program Toyota Car for Tree. Sejak 2010, Car for Tree diselenggarakan dengan cara menyisihkan sebagian keuntungan penjualan dari setiap unit kendaraan Toyota untuk didonasikan menjadi pohon dan proyek pelestarian lingkungan.
Sebelumnya, program Car for Tree dilaksanakan di wilayah Jakarta dan sekitarnya. Pada 2011, diresmikan Toyota Toyota Eco Island yaitu taman hijau terbuka dengan konsep edu-eco-tainment dan konservasi lingkungan. Pada 2014, dilanjutkan dengan merevitalisasi Taman Semanggi, sebagai salah satu ikon sejarah dan pusat atraksi di Jakarta.
Mulai 2017, selain memperluas cakupan program ke luar Jakarta dan didasarkan pada potensi lokal yang dimiliki masing-masing daerah, kegiatan pun tidak lagi terfokus kepada penanaman pohon.
Setelah sukses meresmikan Toyota Organic Village – program pengembangan desa berbasis pertanian organik dan ramah lingkungan di Desa Mlaten, Demak, Jawa Tengah, TAM akan berkontribusi terhadap perbaikan lingkungan terumbu karang di kawasan laut Kota Makassar serta edukasi budaya maritim dan konservasi lingkungan.
“Bersama masyarakat dan Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar serta dealer, kami telah merancang berbagai kegiatan dalam payung Pinisi bagi Negeri untuk menggali potensi generasi muda dalam melakukan perbaikan lingkugan hidup di kawasan pantai Makassar dan dalam bidang kemaritiman. Sejalan dengan semangat Toyota let’s Go Beyond, program Pinisi Bagi Negeri ini diharapkan hasilnya akan sangat bermanfaat melebihi ekspektasi yang diinginkan masyarakat dan pihak terkait lainnya,” ujar Vice President Director PT Toyota-Astra Motor, Henry Tanoto, dalam keterangan tertulisnya.
Dalam program pelestarian lingkungan dilakukan penanaman terumbu karang di pulau sekitar Makassar, yaitu di sekitar Pulau Samalona yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas lingkungan perairan melalui konservasi terumbu karang sebagai ekosistem utamanya.
Selain itu, untuk menjaga kebudayaan tradisional masyarakat Bugis-Makassar, dalam program ini dikembangkan kapal pinisi yang merupakan salah satu icon sejarah bagi masyarakat Bugis-Makassar dan daya tarik kota Makassar, serta dikembangkan program edukasi tentang budaya maritim dan konservasi lingkungan di atas kapal pinisi.
Kapal pinisi ini digunakan untuk berlayar ke sekitar Pulau Samalona untuk melakukan penanaman terumbu karang dan juga digunakan sebagai media untuk melakukan program edukasi tentang kebudayaan maritim dan konservasi lingkungan kepada siswa sekolah dan masyarakat setiap hari. Hal ini dilakukan agar masyarakat dapat memahami pentingnya menjaga nilai-nilai kebudayaan maritim serta pentingnya menjaga lingkungan laut dan memiliki perilaku yang ramah lingkungan.
“Jika di Demak kami melihat potensi di bidang pertanian organik, maka di Makassar kami menjalankan program kemaritiman yang diharapkan dapat berkontribusi pada peningkatan kesadaran masyarakat akan pelestarian lingkungan, khususnya konservasi terumbu karang serta pendidikan kemaritiman dan kebudayaan,” jelas Henry.
Pinisi bagi Negeri merupakan bagian dari program Toyota Car for Tree. Sejak 2010, Car for Tree diselenggarakan dengan cara menyisihkan sebagian keuntungan penjualan dari setiap unit kendaraan Toyota untuk didonasikan menjadi pohon dan proyek pelestarian lingkungan.
Sebelumnya, program Car for Tree dilaksanakan di wilayah Jakarta dan sekitarnya. Pada 2011, diresmikan Toyota Toyota Eco Island yaitu taman hijau terbuka dengan konsep edu-eco-tainment dan konservasi lingkungan. Pada 2014, dilanjutkan dengan merevitalisasi Taman Semanggi, sebagai salah satu ikon sejarah dan pusat atraksi di Jakarta.
Mulai 2017, selain memperluas cakupan program ke luar Jakarta dan didasarkan pada potensi lokal yang dimiliki masing-masing daerah, kegiatan pun tidak lagi terfokus kepada penanaman pohon.
(dmd)