Harley-Davidson Berencana Bangun Pabrik di Thailand untuk Pasar Asia Tenggara
Kamis, 25 Mei 2017 - 17:05 WIB

Harley-Davidson Berencana Bangun Pabrik di Thailand untuk Pasar Asia Tenggara
A
A
A
MILWAUKEE - Harley-Davidson Inc mengumumkan rencana untuk membangun pabrik di Thailand, untuk melayani pasar Asia Tenggara uang sedang berkembang. Perusahaan yang berbasis di Milwaukee, Wisconsin, Amerika Serikat itu ingin berinvestasi di provinsi Rayong, sebelah tenggara Bangkok.
Melansir dari Reuters, Kamis (25/5/2017), Manajer Hubungan Masyarakat Harley-Davidson, Katie Whitmore mengatakan alasan perusahaan ingin membangun pabrik di Thailand, karena penjualan HD di Asia Pasifik pada tahun 2016 mencatat hasil positif, meski mereka tidak membeberkan berapa angkanya.
“Dengan membangun fasilitas di Thailand akan memungkinkan kami lebih responsif dan kompetitif di kaasan ASEAN dan China,” ujar Katie. Ia menambahkan bahwa sepeda motor yang bakal dirakit di Thailand memiliki tampilan asli, suara dan nuansa yang sama dengan yang diproduksi di Amerika Serikat.
Dan menurut mereka, hal ini bisa meningkatkan akses Harley bagi pelanggan di kawasan ASEAN yang dianggap kunci pertumbuhan penjualan mereka. Meski ekspansi ke Asia Tenggara, Harley tidak akan mengurangi produksi mereka di Amerika Serikat.
Pemilihan Thailand sendiri juga bisa menekan bea masuk Harley di Asia Tenggara, dimana sepeda impor selama ini dikenakan bea masuk hingga 60%. Dengan pembangunan pabrik, ini bisa meringankan pajak masuk mereka ke Asia Tenggara. Apalagi negara-negara Asia Tenggara akan menerapkan pengaturan perdagangan diantara anggota ASEAN yang dikenal sebagai Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).
Jika terwujud, maka ekspansi di Thailand merupakan ekspansi ketiga mereka di luar negeri, setelah pada 2011, Harley membuka pabrik di India dan merakit sepeda motor di Brasil.
Mengutip New York Times, Kamis (25/5), rencana Harley membangun pabrik di Thailand mendapat tentangan dari serikat pekerja di Amerika. Presiden Internasional United Steelworkers (USW) Leo Gerard mengatakan keputusan tersebut “menjadi tamparan” bagi pekerja AS dan ratusan ribu pengguna Harley di seluruh Amerika.
USW merupakan serikat pekerja yang juga mewakili pekerja pabrik Harley di Amerika Serikat dan Amerika Utara, memiliki 850.000 anggota. Menurut Gerard seharusnya Harley membangun pabrik di negaranya bukan di luar negeri, demi membantu menciptakan lapangan kerja.
Melansir dari Reuters, Kamis (25/5/2017), Manajer Hubungan Masyarakat Harley-Davidson, Katie Whitmore mengatakan alasan perusahaan ingin membangun pabrik di Thailand, karena penjualan HD di Asia Pasifik pada tahun 2016 mencatat hasil positif, meski mereka tidak membeberkan berapa angkanya.
“Dengan membangun fasilitas di Thailand akan memungkinkan kami lebih responsif dan kompetitif di kaasan ASEAN dan China,” ujar Katie. Ia menambahkan bahwa sepeda motor yang bakal dirakit di Thailand memiliki tampilan asli, suara dan nuansa yang sama dengan yang diproduksi di Amerika Serikat.
Dan menurut mereka, hal ini bisa meningkatkan akses Harley bagi pelanggan di kawasan ASEAN yang dianggap kunci pertumbuhan penjualan mereka. Meski ekspansi ke Asia Tenggara, Harley tidak akan mengurangi produksi mereka di Amerika Serikat.
Pemilihan Thailand sendiri juga bisa menekan bea masuk Harley di Asia Tenggara, dimana sepeda impor selama ini dikenakan bea masuk hingga 60%. Dengan pembangunan pabrik, ini bisa meringankan pajak masuk mereka ke Asia Tenggara. Apalagi negara-negara Asia Tenggara akan menerapkan pengaturan perdagangan diantara anggota ASEAN yang dikenal sebagai Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).
Jika terwujud, maka ekspansi di Thailand merupakan ekspansi ketiga mereka di luar negeri, setelah pada 2011, Harley membuka pabrik di India dan merakit sepeda motor di Brasil.
Mengutip New York Times, Kamis (25/5), rencana Harley membangun pabrik di Thailand mendapat tentangan dari serikat pekerja di Amerika. Presiden Internasional United Steelworkers (USW) Leo Gerard mengatakan keputusan tersebut “menjadi tamparan” bagi pekerja AS dan ratusan ribu pengguna Harley di seluruh Amerika.
USW merupakan serikat pekerja yang juga mewakili pekerja pabrik Harley di Amerika Serikat dan Amerika Utara, memiliki 850.000 anggota. Menurut Gerard seharusnya Harley membangun pabrik di negaranya bukan di luar negeri, demi membantu menciptakan lapangan kerja.
(ven)