TMMIN Ajak SINDOnews Melihat Langsung Proses Produksi Mobil Toyota
A
A
A
KARAWANG - Dalam kunjungan balasan SINDO dan MNC Media Group ke PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN), Karawang, Jawa Barat, Kamis pagi (13/7/2017). SINDO dan MNC Media diberi kesempatan untuk keliling pabrik untuk melihat proses pembuatan mobil-mobil Toyota dengan didukung fasilitas pabrik yang memang serba modern dan SDM berkualitas.
Presiden Director PT TMMIN Warih Andang Tjahjono, Director Enginering Directorate Vehicle Manufacturing Directorate Nandi Julyanto. menjelaskan kepada SINDO dan MNC Media yang dipimpin CEO KORAN SINDO dan SINDOnews, Sururi Alfaruq dan didampingi Wapimred KORAN SINDO dan SINDOnews, Masirom dan rombongan
Pabrik dengan dua plant ini mengalami perkembangan sangat signiifikan sejak dibangun pada 1996 lalu. "Perkembangannya sangat jauh berbeda dari sebelumnya," katanya saat memberikan kata sambutan.
SINDOnews berkesempatan menyaksikan langsung produksi kendaraan dari tidak berwujud hingga menjadi sebuah mobil di pabrik Karawang plant 1 yang memproduksi Kijang Innova dan Fortuner serta plant 2 yang membuat Vios, Etios, Yaris dan Sienta.
Nandi Julyanto Director Production Engineering & Karawang Plant mengatakan untuk memproduksi satu unit kendaraan Toyota yang diproduksi di Plant 1 memerlukan 22 jam dan di Plant 2 membutuhkan waktu 27 jam.
Adapun proses produksi yang dilewati sebuah kendaraan antara lain press (pengepresan), welding (pengelasan), paint shop (pengecatan), manufaktur mesin dan assembly shop (proses perakitan)
Di pabrik ini terdapat dua plant dengan rincian Karawang I Plant memproduksi Kijang Innova dan Toyota Fortuner. Sementara Karawang II Plant memproduksi
Toyota Yaris, Sienta, Vios, dan Etios Valco. TMMI yang berbasis di Indonesia menjadi perusahaan manufaktur automotif berstandar Internasional yang telah mendunia.
Kegiatan ekspor telah dilakukan selama lebih dari 29 tahun, tepatnya sejak 1987, dengan lebih dari 80 negara tujuan ekspor. Tak heran TMMI telah mendapatkan tujuh kali penghargaan Primaniyarta, yakni penghargaan sebagai perusahaan eksportir terbaik dari Kementerian Perdagangan.
Sementara itu, Warih Andang Tjahjono mengatakan, dirinya membangun dari 0 pabrik ini. "Tepatnya sejak 1996, mulai dari mengurus soal air dan lainnya," tandasnya.
Presiden Director PT TMMIN Warih Andang Tjahjono, Director Enginering Directorate Vehicle Manufacturing Directorate Nandi Julyanto. menjelaskan kepada SINDO dan MNC Media yang dipimpin CEO KORAN SINDO dan SINDOnews, Sururi Alfaruq dan didampingi Wapimred KORAN SINDO dan SINDOnews, Masirom dan rombongan
Pabrik dengan dua plant ini mengalami perkembangan sangat signiifikan sejak dibangun pada 1996 lalu. "Perkembangannya sangat jauh berbeda dari sebelumnya," katanya saat memberikan kata sambutan.
SINDOnews berkesempatan menyaksikan langsung produksi kendaraan dari tidak berwujud hingga menjadi sebuah mobil di pabrik Karawang plant 1 yang memproduksi Kijang Innova dan Fortuner serta plant 2 yang membuat Vios, Etios, Yaris dan Sienta.
Nandi Julyanto Director Production Engineering & Karawang Plant mengatakan untuk memproduksi satu unit kendaraan Toyota yang diproduksi di Plant 1 memerlukan 22 jam dan di Plant 2 membutuhkan waktu 27 jam.
Adapun proses produksi yang dilewati sebuah kendaraan antara lain press (pengepresan), welding (pengelasan), paint shop (pengecatan), manufaktur mesin dan assembly shop (proses perakitan)
Di pabrik ini terdapat dua plant dengan rincian Karawang I Plant memproduksi Kijang Innova dan Toyota Fortuner. Sementara Karawang II Plant memproduksi
Toyota Yaris, Sienta, Vios, dan Etios Valco. TMMI yang berbasis di Indonesia menjadi perusahaan manufaktur automotif berstandar Internasional yang telah mendunia.
Kegiatan ekspor telah dilakukan selama lebih dari 29 tahun, tepatnya sejak 1987, dengan lebih dari 80 negara tujuan ekspor. Tak heran TMMI telah mendapatkan tujuh kali penghargaan Primaniyarta, yakni penghargaan sebagai perusahaan eksportir terbaik dari Kementerian Perdagangan.
Sementara itu, Warih Andang Tjahjono mengatakan, dirinya membangun dari 0 pabrik ini. "Tepatnya sejak 1996, mulai dari mengurus soal air dan lainnya," tandasnya.
(wbs)