Kiprah 30 Tahun Performa Ekspor Toyota Indonesia

Sabtu, 29 Juli 2017 - 20:20 WIB
Kiprah 30 Tahun Performa Ekspor Toyota Indonesia
Kiprah 30 Tahun Performa Ekspor Toyota Indonesia
A A A
JAKARTA - PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) mengumumkan kinerja ekspor perusahaan yang telah dilakukan selama 30 tahun sejak pengapalan pertama pada 1987. Dalam kurun waktu tiga dekade, total ekspor kendaraan utuh (Completely Buit-Up/CBU) bermerek Toyota mencapai lebih dari 1,1 juta unit, 833.500 unit kendaraan terurai (Completely Knock Down/CKD), 1.47 juta unit mesin utuh serta lebih dari 648 juta potong komponen dengan dengan total nilai mencapai USD19 miliar atau setara Rp250 triliun.

Aktivitas ekspor Toyota dimulai dengan pengapalan Kijang Super (Kijang generasi ke-3) ke Brunei Darussalam dan beberapa negara di Asia-Pasifik 30 tahun silam. Kinerja ekspor Toyota mengalami peningkatan yang signifikan setelah dimulainya proyek IMV (International Innovative Multi-purpose Vehicle) pada tahun 2004.

Konsistensi serta komitmen yang kuat untuk selalu memelihara serta menigkatkan performa ekspor membawa produk-produk Toyota Indonesia dapat diterima dengan baik di lebih dari 80 negara di kawasan Asia, Timur Tengah, Amerika Latin, Afrika dan Oseania.

Dalam kesempatan yang sama, TMMIN juga menjabarkan pergantian jabatan di level direksi yang terjadi sejak bulan April 2017. Pergantian tersebut antara lain Wakil Presiden Direktur TMMIN kini dijabat oleh Edward Otto Kanter yang sebelumnya menjabat sebagai Senior Direktur. Selain itu Bob Azam yang sebelumnya menjabat sebagai Direktur Administrasi, kini bertanggung jawab sebagai Direktur Administrasi, Corporate & External Affairs, dan Toermoedi S dipercaya untuk bertanggung jawab sebagai Direktur Unit Manufacturing.

Sepanjang semester I 2017, produksi kendaraan utuh di pabrik TMMIN mencapai 114.000 unit. Tiga angka produksi tertinggi pada semester I 2017 dicapai oleh Toyota Fortuner sebesar 44.000 unit, Toyota Kijang Innova sebesar 33.000 unit dan Toyota Vios sebesar 16.000 unit. Sedangkan angka produksi untuk Etios Valco, Yaris dan Sienta mencapai 21.000 unit.

Secara keseluruhan, pabrik TMMIN Karawang 1 dan 2 memiliki komposisi yang berimbang 50% : 50% untuk memproduksi kendaraan bagi pasar domestik maupun ekspor. Hal ini sekaligus menunjukan upaya perusahaan untuk berperan aktif terhadap perekonomian nasional salah satunya dengan menjaga operasi bisnis sebagai perusahaan otomotif yang berorientasi ekspor.

Di samping itu, lebih dari 90% produk Toyota yang dipasarkan oleh Toyota Grup di Indonesia sudah merupakan produksi dalam negeri sendiri. Model kendaraan yang diproduksi oleh pabrik TMMIN yaitu Etios Valco, Vios, Yaris dan Sienta menggunakan komponen lokal sebesar 60%-80%. Sedangkan di segmen MPV dan SUV, penggunaan komponen lokal Kijang Innova mencapai 85% dan Fortuner 75%.

Toyota terus melakukan upaya untuk meningkatkan rasio kandungan dalam negeri. Sepanjang semester I 2017 ini, TMMIN baru saja menjalin kerja sama dengan beberapa perusahaan pemasok lokal level 2 terkait produksi lokal resin dan material non-woven. Kedepannya, TMMIN akan terus menggandeng berbagai pihak untuk melokalkan beberapa material pembentuk komponen lainnya seperti baja, aluminium, dan plastik sintetis.

Presiden Direktur TMMIN Warih Andang Tjahjono menyampaikan, apa yang dicapai TMMIN dan pelaku industri otomotif lainnya tentu tidak terlepas dari dampak positif sejumlah kebijakan pemerintah dalam beberapa tahun terakhir termasuk iklim usaha bagi perkembangan industri otomotif yang lebih kondusif sehingga peran industri otomotif dalam perekonomian nasional bisa terus meningkat.

"Tidak hanya Toyota, prinsipal otomotif lainnya telah menjadikan Indonesia sebagai basis produksi, sehingga potensi industri ini semakin besar," ujarnya dalam keterangan resmi, Sabtu (29/7/2017).

Ekspor Toyota Indonesia Capai 87% Ekspor Otomotif Nasional
Performa ekspor kendaraan bermerek Toyota pada semester I 2017 mencapai 99.000 unit atau meningkat 18% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sejumlah 84.000 unit. Pencapaian ini ditopang oleh ekspor Toyota Fortuner sebesar 33.000 unit, Toyota Vios sebesar 15.000 unit, Kijang Innova sebesar 6.000 unit serta Yaris dan Sienta sebesar 4.000 unit. Sedangkan angka ekspor untuk Avanza, Rush, Town/Lite Ace dan Agya mencapai 41.000 unit.

Sepanjang semester I, untuk kendaraan dalam bentuk terurai atau completely knock down (CKD) ekspor mencapai 24.000 unit, komponen mencapai 48 juta buah part serta ekspor mesin tipe TR dan NR baik bensin maupun etanol mencapai 68.000 unit.

Tingginya minat konsumen di ASEAN terhadap model All New Fortuner menjadi salah satu faktor pendongkrak kinerja ekspor ini. Ekspor nasional kendaraan secara utuh pada semester I tercatat lebih dari 113.300 unit.

Berdasarkan data Gaikindo, dapat disimpulkan ekspor kendaraan bermerek Toyota di semester I 2017 telah mencapai 87% dari total ekspor kendaraan Indonesia. Toyota akan terus berupaya untuk meningkatkan kinerja ekspor dengan menyediakan kendaraan berkualitas global yang sesuai dengan kebutuhan masing-masing pasar, sejalan dengan upaya pemerintah Indonesia dalam mendorong ekspor nonmigas.

Tahun ini Toyota menargetkan peningkatan ekspor kendaraan utuh bermerek Toyota sebesar 10% dibandingkan angka ekspor pada tahun 2016. Tercatat sebanyak lebih dari 80 negara di kawasan Asia-Pasifik, Timur Tengah, Amerika Latin, dan Afrika menjadi tujuan ekspor Toyota.

“Dengan peran strategis Toyota Indonesia sebagai salah satu basis produksi dan ekspor bagi Toyota Global maka kami akan terus berupaya untuk mengembangkan produk-produk yang melebihi ekspektasi pelanggan seiring dengan semangat untuk berkontribusi secara signifikan dalam pengembangan industri otomotif Indonesia,” ujar Direktur Senior TMMIN Edward Otto Kanter.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.2235 seconds (0.1#10.140)