Menperin Terpukau dengan Mobil Listrik Nissan yang Akan Dijual di Indonesia

Senin, 13 November 2017 - 20:44 WIB
Menperin Terpukau dengan...
Menperin Terpukau dengan Mobil Listrik Nissan yang Akan Dijual di Indonesia
A A A
TANGERANG SELATAN - Pemerintah berkomitmen mendorong pengembangan mobil listrik yang terbukti sangat ramah lingkungan. Saat ini pemerintah sedang menggodok besaran insentif yang akan diberikan kepada mobil listrik sehingga harganya bisa terjangkau oleh masyarakat.

"Mobil EV (electric vehicle) seperti ini (Nissan Note E-Power) yang emisinya jauh lebih rendah, pemerintah tentu mendorong (pengembangannya)," kata Menteri Perindustrian (Menperin), Airlangga Hartarto seusai menjajal Nissan Note e-Power bertenaga listrik dalam acara uji teknologi kendaraan listrik Nissan di ICE-BSD City, Tangerang Selatan, Banten, Senin (13/11/2017).

Airlangga juga mengatakan, Nissan Note E-Power sangat cocok dipasarkan di Indonesia guna menjembatani peralihan dari mobil bermesin pembakaran konvensional ke era mobil listrik. "Kehadiran e-Power ini menjadi alternatif karena tanpa infrastruktur pengisian daya, kendaraan ini bisa diperkenalkan ke publik," kata Airlangga.

Menperin Terpukau dengan Mobil Listrik Nissan yang Akan Dijual di Indonesia


Ditanya soal performa mobil, Airlangga yang berada satu mobil dengan Presiden Direktur Nissan Motor Indonesia (NMI), Eiichi Kioto mengungkapkan, akselerasi Nissan Note e-Power sangat bagus. "Tenaga dan akselerasi bagus. Suaranya tak terdengar jika memakai mode listrik," tutur menperin.

Begitu juga sistem pengeremannya juga tidak kalah bagus. Menperin mengaku sempat menjajal Note e-Power sampai kecepatan 80 km/jam. Airlangga menyoroti teknologi Note e-Power yang bagus karena bisa sewaktu-waktu melakukan pengisian dan menggunakan baterai. "Teknologinya bagus," akunya.

Lebih jauh dikatakan, pemerintah sudah menyiapkan regulasi soal mobil listrik. Terkait dukungan insentif yang akan diberikan, pemerintah akan mengurangi biaya PPnBM (Pajak Penjualan Atas Barang Mewah) dan bea masuk. "Tinggal didorong lagi," janjinya.

Soal alih teknologi juga sudah dilakukan, bahkan beberapa pabrikan sudah siap alih teknologi kendaraan ini. Menperin sempat menyinggung soal fasilitas fiskal yang akan diberikan pemerintah.

"Fasilitas (insentif) fiskal diharapkan dengan Kementerian Keuangan bisa segera diselesaikan sebelum akhir tahun ini," tandasnya.

Yang jelas, sambung dia, pemerintah terus mendorong kendaraan listrik bisa menyumbang minimal 20% atau 400.000 unit dari total populasi kendaraan bermotor di Indonesia. "Kami mengucapkan terima kasih dan selamat kepada Nissan Motor yang melakukan uji coba di Indonesia. Pengembangan EV ini diharapkan dapat mengurangi emisi gas rumah kaca dan mengurangi kebutuhan impor BBM," papar Airlangga.

Presiden Direktur Nissan Motor Indonesia Eiichi Koito mengatakan, pihaknya sudah mulai memperkenalkan kendaraan bertenaga listrik di Indonesia sebagai solusi dan standar baru dalam mengembangkan pasar kendaraan bebas emisi di Tanah Air. "Sistem penggerak motor listrik e-Power dari Nissan merupakan solusi inovatif untuk mulai memperkenalkan kendaraan bertenaga listrik di Indonesia," kata Eiichi Koito.

Menperin Terpukau dengan Mobil Listrik Nissan yang Akan Dijual di Indonesia


Menurut dia, Nissan menciptakan standar baru dalam pasar kendaraan zero emission melalui kehadiran Nissan Leaf. Teknologi e-Power akan menjadi jembatan ideal dalam perubahan penggunaan mobil berbahan bakar bensin dan solar ke arah kendaraan listrik seutuhnya. "Ini untuk mendukung rencana pemerintah Indonesia terkait elektrifikasi," imbuhnya.

E-Power pertama kali diperkenalkan pada November 2016, saat Nissan Note e-Power diluncurkan di Jepang. Pada public Indonesia, E-Power ini diperkenalkan pertama kali pada ajang GAIKINDO Indonesia International Auto Show (GIIAS) lalu. Sistem penggerak elektrik kendaraan ini diadaptasi dari teknologi Nissan Leaf yang menjadi kendaraan listrik terlaris di dunia.

Serupa dengan Leaf, sistem penggerak roda pada Nissan e-Power menggunakan motor elektrik dengan tenaga dari baterai lithium-ion on board. Namun tidak seperti kendaraan listrik biasa, teknologi Nissan e-Power tidak membutuhkan pengisian daya eksternal, melainkan menggunakan mesin bensin berukuran kecil untuk mengisi daya baterai saat mobil sedang dikendarai.
(mim)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1110 seconds (0.1#10.140)