Jual 15.000 Unit Jadi Syarat Mazda Bangun Pabrik di Indonesia

Jum'at, 02 Februari 2018 - 01:06 WIB
Jual 15.000 Unit Jadi...
Jual 15.000 Unit Jadi Syarat Mazda Bangun Pabrik di Indonesia
A A A
JAKARTA - PT Eurokars Motor Indonesia (EMI) mengklaim sukses membangun pondasi perusahaan selama satu tahun keberadaannya di Tanah Air. Mereka pun optimistis menatap pasar ke depan, bahkan siap melakukan ekspansi.

Merayakan HUT ke-1, mereka meletakan batu pertama pembangunan kantor pusat dan showroom andalan terbaru di Simprug, Jakarta Selatan. Selain itu, PT EMI merilis produk terbarunya All New Mazda CX-9.

"Tahun lalu merupakan awal yang baik untuk membangun pondasi dan infrastruktur yang kokoh bagi distribusi kami. Karena layanan dan kepuasan pelanggan sangat penting bagi kelangsungan merek Mazda," kata Karsono Kwee, Executive Chairman Eurokars Group di Jakarta, Kamis (1/2/2018).

Karsono Kwee menuturkan, perusahaan telah menginvestasikan sumber daya yang signifikan untuk meningkatkan kualitas dan standar layanan di semua titik kontak pelanggan. Tak heran pihaknya berhasil menjual 3.843 unit mobil Mazda terhitung mulai Mei-Desember 2017.

"Hal ini sesuai dengan prediksi kami, karena beberapa bulan pertama seluruh upaya kami dedikasikan untuk memastikan kelancaran peralihan bisnis Mazda Motor Indonesia ke PT EMI," ujarnya.

Pihaknya merestrukturisasi jaringan dealer agar lebih efisien dan berorientasi terpusat pada pelanggan. "Butuh waktu beberapa bulan bagi kami untuk memesan unit kepada Mazda Motor Corporation di Jepang. Selain itu supaya mobil dihomologasi sebelum dikirim ke pelanggan," pungkasnya.

Sementara itu, Presiden Direktur Eurokars Motor Indonesia, Roy Arman Arfandy seusai peluncuran All-New CX-9 mengatakan, tahun ini pihaknya menargetkan sanggup menjual 6.000 unit. "Jika sudah mencapai 15.000 unit ada kemungkinan kami berencana membangun pabrik perakitan di Indonesia," ujarnya.

Indonesia sendiri menempati peringkat empat dalam penjualan mobil Mazda di ASEAN. "Nomor satu Thailand, disusul Malaysia dan Singapura, setelah itu Indonesia," pungkasnya.
(mim)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7629 seconds (0.1#10.140)