Menanti Keajaiban Skyactiv-X

Kamis, 12 April 2018 - 12:30 WIB
Menanti Keajaiban Skyactiv-X
Menanti Keajaiban Skyactiv-X
A A A
EUROKARS Motors Indonesia, distributor Mazda di Indonesia, tidak membawa mobil baru di ajang Indonesia International Motor Show (IIMS) 2018.

Alih-alih, mereka membawa mesin baru Skyactiv-X di ajang pameran automotif tersebut. Seberapa istimewa mesin baru tersebut? Mazda merupakan salah satu pabrikan roda empat yang akan menjadi peserta ajang IIMS 2018. Melalui distributornya di Indonesia, PT Eurokars Motor Indonesia (EMI), Mazda berencana memperkenalkan teknologi baru di ajang tersebut.

Public Relations Head EMI Fedy Dwi Parileksono mengatakan, di ajang IIMS 2018, mereka akan membawa beberapa mobil yang sudah diperkenalkan Mazda belakangan, seperti All New Mazda CX-9, Mazda CX-5, Mazda CX-3, Mazda2, dan Mazda Biante.

Yang menarik, justru di antara mobil-mobil tersebut, Mazda akan membawa teknologi paling anyar, Skyactiv-X. Fedy mengatakan, teknologi ini bakal menjadi kejutan karena akan lebih irit dibandingkan mesin diesel, tetapi memiliki performa yang sangat tinggi.

“Tunggu saja di booth kami seperti apa nantinya,” kata Fedy. Skyactiv-X memang diyakini akan menjadi sebuah terobosan baru di teknologi mobil pembakaran internal. Teknologi ini adalah percampuran mesin bensin dan diesel yang ramah lingkungan.

Mazda akan menjadi pabrikan automotif pertama yang menggunakan teknologi ini. Mitsuo Hitomi, Mazda Managing Executive Officer Mazda Motor Corp, mengatakan, upaya pencapaian teknologi tersebut tidak mudah.

Mazda membutuhkan waktu cukup panjang agar bisa menyeimbangkan teknologi mesin bensin dan diesel. “Jika ini tidak tercapai, selesai sudah,” kata Hitomi. Karena berhasil mewujudkan teknologi Skyactiv-X inilah, sempat tersiar kabar bahwa Mazda sesumbar tidak akan menyentuh teknologi mobil listrik.

Alasannya sederhana, lewat teknologi ini, mobilmobil Mazda sama bersih dan sama iritnya dengan apa yang dicapai mobil listrik. Cara kerja teknologi Skyactiv-X sebenarnya mirip kolaborasi antara mesin bensin dan diesel. Inilah mengapa Mazda memilih menggunakan huruf X pada teknologi tersebut.

Pada dasarnya, cara kerja Skyactiv-X adalah memadatkan campuran bahan bakar dengan udara sampai terbakar sendiri, mirip mesin diesel. Teknologi ini sudah ada sebelumnya dengan nama HCCI (Homogeneous Charge Compression Ignition). Sebelum melangkah ke HCCI, perlu diketahui dulu cara kerja mesin pembakaran internal yang dikenal selama ini.

Mesin pembakaran internal bekerja dengan membakar antara bahan bakar dan udara yang kemudian menghasilkan tenaga yang digunakan untuk menggerakkan piston. Gerakan inilah yang kemudian menghasilkan tenaga. Sementara HCCI bekerja dengan cara yang sangat berbeda.

Mesin HCCI memicu pembakaran campuran bahan bakar dan udara dengan cara mengompresi campuran itu dalam silinder. Seluruh bahan bakar di ruang itu terbakar secara simultan dan menghasilkan tenaga yang menggerakkan mobil. Memang mirip cara kerja mesin diesel. Bedanya, ini dilakukan di mobil berbahan bakar bensin. Masalahnya, HCCI hanya bekerja dalam putaran mesin tertentu dan cenderung tidak stabil.

Untuk menyiasati itu, Mazda mengendalikan pembakarannya dengan percikan api dari busi. Mereka menamakan teknologi ini dengan Spark Controlled Compression Ignition (SPCCI). Inilah yang menjadi kunci mengapa Mazda berhasil mengaplikasikan HCCI menjadi nyata.

Sebelumnya General Motors dan Mercedes-Benz yang mencoba mengaplikasikan HCCI terbentur pada masalah ketidakstabilan. Hebatnya, Mazda tidak perlu menggunakan busi khusus untuk memudahkan HCCI. “Mesin ini menggunakan busi biasa yang digunakan mesin bensin lainnya, tidak perlu busi khusus,” kata Nobuhiko Tanaka, Program Manager Powertrain Development Division Mazda Motor Corporation. Lalu, apa keuntungan teknologi tersebut?

Nobuhiko Tanaka mengatakan, Skyactiv-X mampu meningkatkan efisiensi mesin sekitar 20%- 30% dari Skyactiv-G yang sudah banyak diaplikasikan di banyak mobil Mazda saat ini. Tenaga yang dihasilkan juga sangat besar layaknya mobil diesel, tetapi emisi yang dihasilkan juga lebih rendah ketimbang mobil bensin. Inilah keajaiban Skyactiv-X. (Wahyu Sibarani)
(nfl)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1053 seconds (0.1#10.140)