Mobil Mundur Padahal Gigi Maju? Pemilik Mazda CX-50 Gugat Rp76 Miliar!

Senin, 23 September 2024 - 18:57 WIB
loading...
Mobil Mundur Padahal...
Tuas transimisi yang seharusnya di D untuk maju, malah membuat mobil mundur. Foto: ist
A A A
JAKARTA - Seorang pemilik Mazda CX-50 asal Pennsylvania, Amerika Serikat (AS), Joshua M. menggugat produsen asal Jepang itu sebesar USD5 juta atau sekitar Rp76 miliar. Mengapa?

Ternyata, ini karena kesalahan teknis yang membuat seseorang mengalami kecelakaan. Melansir Carscoops, pemilik mobil tersebut mengklaim adanya kecacatan pada kendaraannya.

Hal ini menyebabkan putrinya mengalami kecelakaan akibat masalah teknis pada SUV tersebut.

Dalam gugatannya, pria tersebut mengatakan bahwa putrinya menekan tombol 'Stop-Start'. Kemudian, panel instrumen memberi informasi untuk 'Tekan Rem untuk Menyalakan Kendaraan'.

Lantas, putrinya menekan rem dan memindahkan tuas dari posisi 'P' ke 'D'.

Bukannya maju, mobil tersebut bergerak mundur, padahal di layar sudah tertera huruf 'D' pada transmisi yang berarti Drive atau bergerak maju. Meski berusaha menginjak rem untuk mengendalikannya, power brake dan power steering tidak responsif.

Akhirnya, putri Joshua terpaksa keluar dari mobil dan membiarkan Mazda CX-50 miliknya menabrak pohon untuk menghentikan laju kendaraan. Akibatnya, ia mengalami sejumlah luka ringan dan mobilnya mengalami kerusakan cukup berat.

Ada kemungkinan bahwa setelan tersebut secara khusus menyebut “Power Brake and Power Steering”, yang menunjukkan sebenarnya rem dan kemudi berada dalam mode normal tetapi tidak dalam power-assisted mode.

Joshua mengklaim ada kecacatan fatal pada sistem kendaraan Mazda CX-50. Ia mencurigai adanya kesalahan dalam sistem elektronik yang menyebabkan hilangnya fungsi rem dan power steering.

Gugatan tersebut juga menyoroti kurangnya informasi yang diberikan oleh Mazda kepada konsumen mengenai kondisi kendaraan saat dalam mode aksesori, mode pengapian, dan kapan dalam keadaan hidup. Gugatan tersebut berlaku untuk semua model Mazda dengan tombol start yang dilakukan setelah tahun 2017.



Manajer layanan di dealer Mazda juga diduga memberikan pernyataan yang membingungkan, menyalahkan mode aksesori sebagai penyebab utama kecelakaan. Hal ini semakin memperkuat dugaan adanya masalah serius pada sistem keamanan kendaraan ini.

Masih belum bisa dipastikan siapa yang harus disalahkan tapi kasus ini bisa menjadi peringatan bagi para pemilik mobil untuk selalu waspada dan memahami betul cara kerja kendaraanmereka.
(dan)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1552 seconds (0.1#10.140)