Tahun Depan Mitsubishi Xpander Dikirim ke Bolivia dan Mesir
A
A
A
MITSUBISHI Xpander hasil produksi pabrik Cikarang, Bekasi, bakal mulai diekspor ke luar Asia Tenggara (ASEAN), bahkan Asia, pada tahun fiskal 2019 (April 2019-Maret 2020).
Intan Vidiasari, Group Head of Planning and Communication PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI), menjelaskan bahwa ekspor Xpander pada tahun fiskal berikutnya akan merambah region Amerika Selatan dan Afrika. Dua negara yang dia sebut adalah Bolivia dan Mesir.
“Bolivia, Mesir, kemudian Thailand dan Vietnam juga akan mulai (diekspor) semuanya. Untuk Malaysia, tahun fiskalnya belum ketahuan,” ujarnya. Sebagai informasi, Xpander menjalani debut global di Indonesia pada Agustus 2017.
Multipurpose vehicle (MPV) berdesain kental nuansa sport utility vehicle (SUV) ini dirakit di Pabrik Mitsubishi Cikarang yang baru beroperasi pada April tahun lalu. Kapasitas produksi yang disiapkan untuknya adalah 80.000 per tahun dan sekitar 30% di antaranya ditujukan untuk ekspor. Total kapasitas produksi terpasang di pabrik Mitsubishi Cikarang yaitu 160.000 unit per tahun.
Selain Xpander, produk Mitsubishi lain yang dirakit di sini adalah Pajero Sport serta L300. Osamu Masuko, Chief Executive Officer Mitsubishi Motors Corporation, dalam wawancara terbatas pada 2017 mengatakan, selain untuk memenuhi permintaan pasar domestik, Xpander juga bakal diekspor ke sekitar ASEAN, Amerika Selatan, Timur Tengah, Afrika.
Debut ekspornya terjadi pada April 2018 dengan Filipina sebagai negara tujuan pertama. Karena permintaan domestik yang amat banyak plus rencana ekspor, kapasitas produksi Xpander terus ditambah. Rencana awal 5.000 unit per bulan ditambah menjadi 8.000 unit, terakhir 10.000 unit mulai tahun fiskal 2018, termasuk untuk ekspor.
Dengan demikian, pada tahun fiskal 2018 produksinya menjadi 120.000 unit. Pada tahun fiskal 2019, produksi Xpander dipastikan menjadi 150.000 unit per tahun. Intan mengakui, dengan kapasitas produksi yang awalnya hanya 80.000 unit per tahun, Mitsubishi menyiapkan investasi tambahan untuk Xpander. Sayangnya, jumlahnya tidak dia sebutkan.
“Dari 150.000 unit itu, persentase untuk pasar domestik dan ekspornya tetap sama, 70% dan 30%,” papar Intan. Sebelumnya pabrik Mitsubishi di Bekasi telah mengekspor 3.000 unit Mitsubishi Xpander ke Filipina. Direncanakan hingga akhir tahun fiskal 2018, Mitsubishi mengekspor sebanyak 30.000 unit Mitsubishi Xpander.
Intan Vidiasari, Group Head of Planning and Communication PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI), menjelaskan bahwa ekspor Xpander pada tahun fiskal berikutnya akan merambah region Amerika Selatan dan Afrika. Dua negara yang dia sebut adalah Bolivia dan Mesir.
“Bolivia, Mesir, kemudian Thailand dan Vietnam juga akan mulai (diekspor) semuanya. Untuk Malaysia, tahun fiskalnya belum ketahuan,” ujarnya. Sebagai informasi, Xpander menjalani debut global di Indonesia pada Agustus 2017.
Multipurpose vehicle (MPV) berdesain kental nuansa sport utility vehicle (SUV) ini dirakit di Pabrik Mitsubishi Cikarang yang baru beroperasi pada April tahun lalu. Kapasitas produksi yang disiapkan untuknya adalah 80.000 per tahun dan sekitar 30% di antaranya ditujukan untuk ekspor. Total kapasitas produksi terpasang di pabrik Mitsubishi Cikarang yaitu 160.000 unit per tahun.
Selain Xpander, produk Mitsubishi lain yang dirakit di sini adalah Pajero Sport serta L300. Osamu Masuko, Chief Executive Officer Mitsubishi Motors Corporation, dalam wawancara terbatas pada 2017 mengatakan, selain untuk memenuhi permintaan pasar domestik, Xpander juga bakal diekspor ke sekitar ASEAN, Amerika Selatan, Timur Tengah, Afrika.
Debut ekspornya terjadi pada April 2018 dengan Filipina sebagai negara tujuan pertama. Karena permintaan domestik yang amat banyak plus rencana ekspor, kapasitas produksi Xpander terus ditambah. Rencana awal 5.000 unit per bulan ditambah menjadi 8.000 unit, terakhir 10.000 unit mulai tahun fiskal 2018, termasuk untuk ekspor.
Dengan demikian, pada tahun fiskal 2018 produksinya menjadi 120.000 unit. Pada tahun fiskal 2019, produksi Xpander dipastikan menjadi 150.000 unit per tahun. Intan mengakui, dengan kapasitas produksi yang awalnya hanya 80.000 unit per tahun, Mitsubishi menyiapkan investasi tambahan untuk Xpander. Sayangnya, jumlahnya tidak dia sebutkan.
“Dari 150.000 unit itu, persentase untuk pasar domestik dan ekspornya tetap sama, 70% dan 30%,” papar Intan. Sebelumnya pabrik Mitsubishi di Bekasi telah mengekspor 3.000 unit Mitsubishi Xpander ke Filipina. Direncanakan hingga akhir tahun fiskal 2018, Mitsubishi mengekspor sebanyak 30.000 unit Mitsubishi Xpander.
(don)