Butuh Tiga Tahun Malaysia Hadirkan Mitsubishi Xpander, Kenapa?
loading...
A
A
A
MALAYSIA - Akhirnya terjawab sudah mengapa Malaysia butuh waktu lama untuk menghadirkan Mitsubishi Xpander ke negara jiran itu. Diketahui di negara-negara Asia Tenggara, Malaysia memang paling belakangan menghadirkan Mitsubishi Xpander. Negara-negara lainnya seperti Vietnam, Thailand dan Filipina malah lebih dulu membawa Mitsubishi Xpander ke pasar otomotif mereka.
Tomoyuki Shinnishi, CEO Mitsubishi Motors Malaysia mengatakan proses menghadirkan Mitsubishi Xpander ke Malaysia butuh waktu lama karena memang mereka lebih dulu harus mempelajari market otomotif di Malaysia. Hingga kini mobil-mobil seperti Mitsubishi Xpander memang tidak begitu dominan di pasar Malaysia. Mobil-mobil small hatcback dan sedan lebih banyak mendominasi. (Baca juga : Mau Kasih Hadiah Apalagi buat Khabib, Toyota Rusia? )
Oleh karena itu menurut Tomoyuki mereka perlu mempelajari lebih dalam bagaimana pasar Malaysia merespons mobil sejenis Mitsubishi Xpander. Dari pendalaman itu mereka mengetahui bahwa faktor harga juga sangat berperan penting dalam penjualan mobil-mobil jenis crossover seperti Mitsubishi XPander. "Jadi kami memutuskan untuk memproduksi sendiri di Malaysia secara CKD. Dengan skema itu harganya jauh lebih kompetitif. Waktu yang lebih lama karena memang persiapan pembangunan pabrik baru," ujarnya.
Saat ini Mitsubishi Motors Malaysia memang telah memiliki dua pabrik. Pabrik pertama di Segambut, Kuala Lumpur memproduksi Mitsubishi Outlander dan Mitsubishi ASX sedangkan pabrik kedua di Pekan, Pahang memproduksi Mitsubishi Xpander.
"Waktu yang lama juga kita lakukan untuk mempelajari apa saja yang diinginkan oleh masyarakat Malaysia akan sebuah crossover. Juga apa saja yang harus dimiliki oleh mobil kami untuk menyesuaikan peraturan di sini. Dari situ kita membuat diferensiasi dengan Mitsubishi Xpander lain di negara tetangga," ucapnya. (Baca juga : Mobil Super Pagani Huayra Bisa Diperbaiki Pakai Ponsel Pintar )
Dari situlah terjawab mengapa Mitsubishi Xpander buatan Malaysia memiliki beberapa elemen yang berbeda. Misalnya penggunaan lampu kabut belakang yang memang diharuskan dimiliki oleh semua mobil yang ada di Malaysia. Sementara untuk penggunaan head unit 9 inci merupakan jawaban dari keinginan masyarakat Malaysia yang butuh kendaraan yang lebih modern.
"Kami juga menyediakan dashcam yang memang disukai oleh konsumen Malaysia," ujarnya.
Tomoyuki Shinnishi, CEO Mitsubishi Motors Malaysia mengatakan proses menghadirkan Mitsubishi Xpander ke Malaysia butuh waktu lama karena memang mereka lebih dulu harus mempelajari market otomotif di Malaysia. Hingga kini mobil-mobil seperti Mitsubishi Xpander memang tidak begitu dominan di pasar Malaysia. Mobil-mobil small hatcback dan sedan lebih banyak mendominasi. (Baca juga : Mau Kasih Hadiah Apalagi buat Khabib, Toyota Rusia? )
Oleh karena itu menurut Tomoyuki mereka perlu mempelajari lebih dalam bagaimana pasar Malaysia merespons mobil sejenis Mitsubishi Xpander. Dari pendalaman itu mereka mengetahui bahwa faktor harga juga sangat berperan penting dalam penjualan mobil-mobil jenis crossover seperti Mitsubishi XPander. "Jadi kami memutuskan untuk memproduksi sendiri di Malaysia secara CKD. Dengan skema itu harganya jauh lebih kompetitif. Waktu yang lebih lama karena memang persiapan pembangunan pabrik baru," ujarnya.
Saat ini Mitsubishi Motors Malaysia memang telah memiliki dua pabrik. Pabrik pertama di Segambut, Kuala Lumpur memproduksi Mitsubishi Outlander dan Mitsubishi ASX sedangkan pabrik kedua di Pekan, Pahang memproduksi Mitsubishi Xpander.
"Waktu yang lama juga kita lakukan untuk mempelajari apa saja yang diinginkan oleh masyarakat Malaysia akan sebuah crossover. Juga apa saja yang harus dimiliki oleh mobil kami untuk menyesuaikan peraturan di sini. Dari situ kita membuat diferensiasi dengan Mitsubishi Xpander lain di negara tetangga," ucapnya. (Baca juga : Mobil Super Pagani Huayra Bisa Diperbaiki Pakai Ponsel Pintar )
Dari situlah terjawab mengapa Mitsubishi Xpander buatan Malaysia memiliki beberapa elemen yang berbeda. Misalnya penggunaan lampu kabut belakang yang memang diharuskan dimiliki oleh semua mobil yang ada di Malaysia. Sementara untuk penggunaan head unit 9 inci merupakan jawaban dari keinginan masyarakat Malaysia yang butuh kendaraan yang lebih modern.
"Kami juga menyediakan dashcam yang memang disukai oleh konsumen Malaysia," ujarnya.
(wsb)