Perbanyak Model PHEV, BMW Mulai Kurangi Produksi Mobil Diesel
A
A
A
BERLIN - Uni negara-negara Eropa mendesak para produsen mobil didunia agar menyingkirkan mobil-mobil bermesin Diesel dari jalan-jalan pada 2030. Dan BMW telah meresposns perihal itu dengan menggalakan memproduksi mobil yang berbasis Hybrid dan listrik atau PHEV dan mulai mengurangi produksi mobil diesel.
Setelah skandal Dieselgate yang mengejutkan, dampak mesin diesel di pasar AS sangat signifikan. Karena tren permintaan yang menurun, BMW Amerika memutuskan untuk berhenti menjual kendaraan bertenaga diesel.
Juru bicara BMW Alexander Schmuck mengatakan, "Kami menaruh semua harapan kami ke dalam keranjang pasar PHEV," ketika merek mengumumkan model baru X5 xDrive45e iPerformance.
Schmuck menambahkan bahwa X5 plug-in hibrida yang akan datang mampu merekam sekitar 64 kilometer menggunakan listrik penuh. Ini adalah peningkatan yang signifikan lebih dari 123km pada model saat ini.
Seiring dengan rentang yang terus meningkat, mesin plug-in X5 akan bergeser dari 2.0 liter empat silinder ke inline 3,0 liter enam liter, dikombinasikan dengan motor listrik untuk menghasilkan 394 tenaga kuda dan 442 pon torsi.
Lebih dari 100.000 orang di Perancis saat mengendarai mobil listrik. Bahkan tren mobil listrik memang mulai menanjak. Tesla jadi pelopor mobil listrik modern dan semakin banyak populasinya. Selain Tesla ada lagi Faraday Future yang mulai bermain di mobil listrik. Sementara masih jarang yang memproduksi mobil bertenaga hidrogen. Toyota sudah memulainya dengan membuat Mirai.
Para pejabat dari Departemen Transportasi dan Lingkungan, Kanselir Philip Hammond mengatakan lembaga survei KPMG mensurvei 1.000 orang CEO perusahaan otomotif dunia terkait mobil masa depan. Apakah mobil itu akan bertenaga listrik atau justru mengandalkan fuel cell yang mengubah hidrogen menjadi energi listrik, jawabanya mereka akan meninggalkan mesin diesel.
" Pemerintah Uni Eropa intens mensosialisasikan agar para pengguna untuk tak menggunakan mobil berbahan bakar solar, alhasil penjualan mobil listrik melonjak 19,9%, dengan 7.270 mobil listrik dan hibrida dijual pada bulan Januari 2017," tutur Philip seperti dilansir dari Express
Setelah skandal Dieselgate yang mengejutkan, dampak mesin diesel di pasar AS sangat signifikan. Karena tren permintaan yang menurun, BMW Amerika memutuskan untuk berhenti menjual kendaraan bertenaga diesel.
Juru bicara BMW Alexander Schmuck mengatakan, "Kami menaruh semua harapan kami ke dalam keranjang pasar PHEV," ketika merek mengumumkan model baru X5 xDrive45e iPerformance.
Schmuck menambahkan bahwa X5 plug-in hibrida yang akan datang mampu merekam sekitar 64 kilometer menggunakan listrik penuh. Ini adalah peningkatan yang signifikan lebih dari 123km pada model saat ini.
Seiring dengan rentang yang terus meningkat, mesin plug-in X5 akan bergeser dari 2.0 liter empat silinder ke inline 3,0 liter enam liter, dikombinasikan dengan motor listrik untuk menghasilkan 394 tenaga kuda dan 442 pon torsi.
Lebih dari 100.000 orang di Perancis saat mengendarai mobil listrik. Bahkan tren mobil listrik memang mulai menanjak. Tesla jadi pelopor mobil listrik modern dan semakin banyak populasinya. Selain Tesla ada lagi Faraday Future yang mulai bermain di mobil listrik. Sementara masih jarang yang memproduksi mobil bertenaga hidrogen. Toyota sudah memulainya dengan membuat Mirai.
Para pejabat dari Departemen Transportasi dan Lingkungan, Kanselir Philip Hammond mengatakan lembaga survei KPMG mensurvei 1.000 orang CEO perusahaan otomotif dunia terkait mobil masa depan. Apakah mobil itu akan bertenaga listrik atau justru mengandalkan fuel cell yang mengubah hidrogen menjadi energi listrik, jawabanya mereka akan meninggalkan mesin diesel.
" Pemerintah Uni Eropa intens mensosialisasikan agar para pengguna untuk tak menggunakan mobil berbahan bakar solar, alhasil penjualan mobil listrik melonjak 19,9%, dengan 7.270 mobil listrik dan hibrida dijual pada bulan Januari 2017," tutur Philip seperti dilansir dari Express
(wbs)