Toyota Tidak Terganggu dengan Banyak Merek Mobil di Indonesia
A
A
A
SINGAPURA - Kehadiran banyak produsen mobil di Indonesia termasuk dari China seperti DFSK dan Wuling menambah sengit pertarungan perebutan pasar roda empat di Indonesia. Namun untuk PT. Toyota-Astra Motor (TAM), kehadiran mobil-mobil itu justru merupakan angin segar untuk menciptakan produk-produk yang lebih inovatif.
Executive General Manager PT Toyota Astra Motor, Fransiscus Soerjopranoto mengatakan banyak merek mobil di Indonesia tak akan serobot pasar milik Toyota, karena menurutnya tiap-tiap merek punya pasar sendiri.
" Tiap-tiap produsen mobil sebelum menciptakan varian pastinya akan membidik pasar dahulu, bukannya varian dahulu dan lalu pasar, jadi tentunya tidak akan saling mengganggu, pasalnya hingga kini Toyota masih bisa menjual 6000-7000 unit mobil per-bulannya " tutur Fransiscus Soerjopranoto kepada SINDOnews di sela-sela Start Your Imposible di Singapura (13/9/2018).
Soerjopranoto menegaskan industri otomotif tengah memasuki periode perubahan yang dramatis. Dalam 10—15 tahun terakhir, industri otomotif telah mengalami perubahan pesat dalam perjalanan dalam 100 tahun terakhir. Secara dramatis, teknologi tengah mengubah segala sesuatu dengan sangat cepat, jauh lebih cepat daripada yang diperkirakan banyak orang.
" Bagi Toyota, saat ini pesaing sesungguhnya bukan lagi mereka yang membuat mobil, namun mereka yang membuat/menciptakan teknologi. Mobil otomatis, penggerak alternatif, layanan mobilitas, human robot, adalah area baru dalam persaingan yang tengah berlangsung di dunia industri otomotif," tutur
Executive General Manager PT Toyota Astra Motor, Fransiscus Soerjopranoto mengatakan banyak merek mobil di Indonesia tak akan serobot pasar milik Toyota, karena menurutnya tiap-tiap merek punya pasar sendiri.
" Tiap-tiap produsen mobil sebelum menciptakan varian pastinya akan membidik pasar dahulu, bukannya varian dahulu dan lalu pasar, jadi tentunya tidak akan saling mengganggu, pasalnya hingga kini Toyota masih bisa menjual 6000-7000 unit mobil per-bulannya " tutur Fransiscus Soerjopranoto kepada SINDOnews di sela-sela Start Your Imposible di Singapura (13/9/2018).
Soerjopranoto menegaskan industri otomotif tengah memasuki periode perubahan yang dramatis. Dalam 10—15 tahun terakhir, industri otomotif telah mengalami perubahan pesat dalam perjalanan dalam 100 tahun terakhir. Secara dramatis, teknologi tengah mengubah segala sesuatu dengan sangat cepat, jauh lebih cepat daripada yang diperkirakan banyak orang.
" Bagi Toyota, saat ini pesaing sesungguhnya bukan lagi mereka yang membuat mobil, namun mereka yang membuat/menciptakan teknologi. Mobil otomatis, penggerak alternatif, layanan mobilitas, human robot, adalah area baru dalam persaingan yang tengah berlangsung di dunia industri otomotif," tutur
(wbs)