Hyundai Santa Fe, Semudah Menjentikkan Jari

Kamis, 27 Desember 2018 - 10:35 WIB
Hyundai Santa Fe, Semudah...
Hyundai Santa Fe, Semudah Menjentikkan Jari
A A A
HYUNDAI memperkenalkan teknologi baru guna menggantikan fungsi kunci mobil. Kali ini menyalakan mesin mobil semudah menjentikkan jari.

Teknologi sidik jari bukan hal asing saat ini. Berbagai ponsel pintar sudah menggunakan teknologi sidik jari agar pemiliknya dapat dengan mudah menggunakan ponsel itu. Kini teknologi sidik jari bergerak ke teritori baru, mobil.

Baru-baru ini di ajang China Auto Show 2018, Hyundai Motor Corp memperkenalkan teknologi sidik jari di mobil SUV mereka, Hyundai Santa Fe. Lewat teknologi ini, pemilik mobil tidak lagi memerlukan kunci mobil konvensional di mobil mereka.

Tinggal memegang gagang mobil dan menekan tombol start/stop, mobil bisa langsung menyala. Begitu sidik jari dikenali, mobil tidak hanya dapat menyala, tetapi juga mengaktifkan seluruh pengaturan mobil sesuai pemilik sidik jari itu.

Misalnya, pengaturan spion mobil, tingkat pendingin ruang, posisi palang kemudi, serta mode berkendara yang paling diminati pemilik sidik jari. Hyundai tidak hanya mengatur teknologi ini untuk satu pengemudi.

Mereka juga memperbolehkan pemilik mobil mengizinkan orang lain merekam sidik jarinya agar bisa menggunakan mobil buatan Korea Selatan itu. Ketika pemilik mobil sedang tidak ingin mengendarai mobil, mobil bisa dikendalikan orang lain yang tentu sudah mendapat kan akses merekam sidik jari mereka.

Bagaimana teknologi ini bekerja? Sebenarnya tidak jauh berbeda dengan teknologi sidik jari yang ada di ponsel pintar. Hyundai menempatkan sensor pengenal sidik jari di gagang mobil dan tombol start/stop mobil itu. Pemilik tinggal merekam sidik jari agar bisa mengakses mobil.

Setelah itu, orang lain tidak akan bisa membawa mobil itu. Hyundai mengklaim, mobil ini memiliki tingkat kesalahan yang sangat kecil. Tingkat kesalahan hanya 1 : 50.000 atau sama dengan error rate sidik jari yang ada di iPhone, iPad, dan MacBook.

Sebenarnya teknologi sidik jari di dunia automotif memang tidak terlalu baru. Hanya, baru Hyundai yang membuat teknologi ini diterapkan di gagang mobil dan tombol start/stop. Hertz, perusahaan rental mobil global, bahkan pernah membuat teknologi yang lebih rumit, yakni sistem biometrik.

Mobil hanya bisa berjalan setelah pengguna mobil terlebih dulu memindai wajah mereka ke sistem yang ada di mobil. Jadi, mesin mobil baru menyala setelah mobil mengonfirmasi wajah pengguna mobil sesuai wajah yang ada di sistemnya.

Tesla justru mencoba cara lain. Mereka lebih memilih menggunakan ponsel pintar sebagai pengganti kunci mobil konvensional. Ponsel pintar itu sudah dilengkapi chip yang berfungsi sebagai kunci mobil.

Hanya, menurut Synaptics, perusahaan teknologi dan perangkat lunak dari Amerika Serikat, teknologi sidik jari dan biometrik adalah teknologi yang paling tepat untuk menggantikan fungsi kunci mobil konvensional.

Penggunaan gelombang dan ponsel pintar sebagai pengganti kunci mobil juga kurang tepat karena saat ini para maling mobil sudah sangat canggih. Mereka menciptakan teknologi yang bisa meniru gelombang atau frekuensi kunci mobil. Alhasil, mereka tidak kesulitan mencuri mobil yang mereka inginkan, meskipun mobil itu sudah dilengkapi immobilizer dan teknologi canggih lainnya. (Wahyu Sibarani)
(nfl)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8884 seconds (0.1#10.140)