Lokasi Bencana Jadi Arena Selfie Disorot Dunia
A
A
A
BANTEN - Lokasi di mana Tsunami Selat Sunda terkena menjadi tempat sempurna bagi sebagian orang Indonesia menjadi tempat untuk selfie (swa foto) oleh penduduk Indonesia jadi perhatian khusus media luar.
The Guardian melaporkan bahwa sejak bencana terjadi, beberapa orang bersedia untuk datang ke lokasi yang terkena dampak walaupun butuh beberapa jam untuk mengunggah swafoto di media sosial.
Swafoto diambil dari latar belakang banjir dengan kendaraan dan sampah yang dibawa oleh tsunami pada hari Sabtu.
Menurut seorang remaja dari Jakarta, Valentina Anastasia, meskipun dia harus naik kereta selama tiga jam ke Banten, dia tidak kecewa.
"Saya ingin melihat lokasi bencana, kerusakan yang terjadi dan para korban. Banyak (swafoto), untuk media sosial dan grup Whatsapp," katanya.
Dari foto-foto yang ditampilkan The Guardian Tampak empat orang perempuan cantik mengenakan jilbab dengan warna berbeda besiap dengan ponsel mereka. Satu di antara mereka menunjukkan tanda perdamaian dengan mengacungkan dua jari. Mereka menunjukkan ekspresi terbaik mereka, dengan senyum yang menghiasi wajahnya.
Hal tersebut sebenarnya merupakan pemandangan biasa yang umum dilakukan banyak orang ketika hendak berswafoto. Namun yang berbeda adalah, mereka berswafoto dengan latar belakang sebuah lahan yang masih tergenang banjir di mana bangunan rata dengan tanah dan mobil serta peralatan pertanian hancur berantakan pasca diterjang tsunami Selat Sunda akhir pekan kemarin.
Ketika ditanya The Guardian soal apakah pantas mengambil swafoto di lokasi bencana di mana kemungkinan banyak jasad masih belum ditemukan, dia menjawab bahwa semua itu tergantung pada niat.
“Itu tergantung pada niat Anda. Jika Anda mengambil swafoto untuk pamer, maka jangan lakukan itu. Tetapi jika Anda melakukannya untuk berbagi kesedihan dengan orang lain, tidak apa-apa,” tambahnya.
The Guardian melaporkan bahwa sejak bencana terjadi, beberapa orang bersedia untuk datang ke lokasi yang terkena dampak walaupun butuh beberapa jam untuk mengunggah swafoto di media sosial.
Swafoto diambil dari latar belakang banjir dengan kendaraan dan sampah yang dibawa oleh tsunami pada hari Sabtu.
Menurut seorang remaja dari Jakarta, Valentina Anastasia, meskipun dia harus naik kereta selama tiga jam ke Banten, dia tidak kecewa.
"Saya ingin melihat lokasi bencana, kerusakan yang terjadi dan para korban. Banyak (swafoto), untuk media sosial dan grup Whatsapp," katanya.
Dari foto-foto yang ditampilkan The Guardian Tampak empat orang perempuan cantik mengenakan jilbab dengan warna berbeda besiap dengan ponsel mereka. Satu di antara mereka menunjukkan tanda perdamaian dengan mengacungkan dua jari. Mereka menunjukkan ekspresi terbaik mereka, dengan senyum yang menghiasi wajahnya.
Hal tersebut sebenarnya merupakan pemandangan biasa yang umum dilakukan banyak orang ketika hendak berswafoto. Namun yang berbeda adalah, mereka berswafoto dengan latar belakang sebuah lahan yang masih tergenang banjir di mana bangunan rata dengan tanah dan mobil serta peralatan pertanian hancur berantakan pasca diterjang tsunami Selat Sunda akhir pekan kemarin.
Ketika ditanya The Guardian soal apakah pantas mengambil swafoto di lokasi bencana di mana kemungkinan banyak jasad masih belum ditemukan, dia menjawab bahwa semua itu tergantung pada niat.
“Itu tergantung pada niat Anda. Jika Anda mengambil swafoto untuk pamer, maka jangan lakukan itu. Tetapi jika Anda melakukannya untuk berbagi kesedihan dengan orang lain, tidak apa-apa,” tambahnya.
(wbs)