Alasan Anak Muda Memilih Motor Chopper
A
A
A
SEMENJAK Presiden Joko Widodo membeli motor chopper garapan kolaborasi Elders Garage dan Kick Ass Chopper, dunia motor custom pun jadi semakin ramai diperbincangkan.
Hal ini tidak terlepas dari perbincangan anak muda mengenai dunia motor custom, terutama chopper. Kira-kira kenapa ya anak muda memilih motor chopper? Yuk baca sedikit cerita mereka. Menurut Imannudin Robbyanto Prayogo, mahasiswa Jurusan Perhotelan Akademi Pariwisata Indonesia Jakarta, chopper berbeda dari modifikasi motor custom lainnya.
Chopper merombak keseluruhan yang ada dari motor, mulai dari bodymotor tersebut sehingga menghasilkan penampilan motor yang sesuai dengan karakter pengendaranya. Hal tersebut merupakan tujuan utama dari modifikasi motor custom chopper.
Ia menambahkan bahwa dalam proses pembuatannya, memiliki tantangan tersendiri jika dibandingkan dengan modifikasi motor custom lainnya. “Ya itu tadi karena kita mengubah secara total,” imbuhnya. Berbeda dengan Iman yang memang telah memilih chopper sebagai modifikasi motor custom sedari awal. Ilyas Yasin sempat berganti-ganti pilihan motor.
Mahasiswa Seni Rupa Universitas Negeri Jakarta tersebut berbagi sedikit kisahnya kepada tim GEN SINDO dalam menentukan motor yang sesuai dengan seleranya. Ilyas mengaku mulai menyukai motor semenjak secara tidak sengaja bapaknya membeli motor naked pabrikan India.
Dari situ muncul ketertarikan dalam diri Ilyas untuk mulai memodifikasi motor. Alih-alih ingin membuat motor tersebut terlihat semakin keren, malah terlihat jadi berantakan. “Mungkin karena cuma modal nekat dan tanpa restu bokap juga kali ya hehehe,” kelakarnya.
Dia mengaku pernah membuat modifikasi lain mulai dari street fighterhingga cafe racer. Permasalahan anak muda yang selalu bosan dengan hal yang itu-itu saja juga dialami Ilyas loh. Setelah bosan dengan cafe racer karena bentuknya yang monoton, akhirnya ia memutuskan untuk meng-upgrade motornya menjadi motor custom scrambler.
Berbeda dengan motor-motor sebelumnya, bapaknya kali ini mendukung 100% aksi modifikasi yang dilakukan Ilyas. Namun, karena perbedaan postur di antara keduanya, Ilyas harus kembali memutar otak untuk menciptakan motor yang sesuai dengan kebutuhan dan selera, baik untuk Ilyas maupun untuk bapaknya.
Akhirnya disepakati motor custom chopper. Ilyas mengerjakan motor choppertersebut kurang lebih satu tahun di bengkel milik temannya. Bengkel yang sama saat dia membuat dan memodifikasi motor-motor sebelumnya.
“Rideable saja, asyik dibawanya, slim, cocok buat selap-selip di jalanan macet, terutama di Jakarta ini,” komentarnya, saat ditanya kenapa akhirnya melabuhkan pilihannya pada motor custom chopper.
Sobat GEN SINDO, Claresta Putri, atau lebih dikenal dengan Clara, juga ingin membagikan sedikit kisahnya dengan dunia motor custom. Senada dengan Ilyas, awalnya Clara mulai kenal dunia automotif dari papanya. Itu terjadi tahun 2012 dengan CB 100 sebagai motor pertamanya.
Namun, sekitar tahun 2014 Clara mulai beralih dan melirik dunia motor custom. “Aku suka motor yang di-custom karena tampil berbeda itu seru. Normal is boring,” tanggapnya ketika ditanya mengapa akhirnya tertarik dengan dunia motor custom.
Dalam dunia custom, Clara juga pernah terpilih sebagai young entrepreneur dalam acara BukaTalks yang diadakan Bukalapak untuk usaha yang dia rintis sendiri loh, yaitu @customs_helmetsdan @customs_leath er. Gadis cantik yang juga berkuliah di dua tempat sekaligus ini mengaku ada dua jenis motor customyang dia sukai, yaitu chopperdan tracker.
Tetapi tetap baginya, choppernomor 1. Dia mengaku punya sensasi berbeda saat menaiki motor chopper. “Sebenarnya chopperitu kan motor customzaman baheula. Sekarang mulai lagi deh banyak yang buat chopper karena memang ya chopper legend. Chopper never die kalau kata orang-orang,” ucapnya. Nah kalau sobat GEN SINDO sendiri jadi tertarik untuk kenal dan masuk dunia motor custom,terutama chopper.
ALSUMARIANAH
GEN SINDO-Universitas Negeri Jakarta Sejarah
Hal ini tidak terlepas dari perbincangan anak muda mengenai dunia motor custom, terutama chopper. Kira-kira kenapa ya anak muda memilih motor chopper? Yuk baca sedikit cerita mereka. Menurut Imannudin Robbyanto Prayogo, mahasiswa Jurusan Perhotelan Akademi Pariwisata Indonesia Jakarta, chopper berbeda dari modifikasi motor custom lainnya.
Chopper merombak keseluruhan yang ada dari motor, mulai dari bodymotor tersebut sehingga menghasilkan penampilan motor yang sesuai dengan karakter pengendaranya. Hal tersebut merupakan tujuan utama dari modifikasi motor custom chopper.
Ia menambahkan bahwa dalam proses pembuatannya, memiliki tantangan tersendiri jika dibandingkan dengan modifikasi motor custom lainnya. “Ya itu tadi karena kita mengubah secara total,” imbuhnya. Berbeda dengan Iman yang memang telah memilih chopper sebagai modifikasi motor custom sedari awal. Ilyas Yasin sempat berganti-ganti pilihan motor.
Mahasiswa Seni Rupa Universitas Negeri Jakarta tersebut berbagi sedikit kisahnya kepada tim GEN SINDO dalam menentukan motor yang sesuai dengan seleranya. Ilyas mengaku mulai menyukai motor semenjak secara tidak sengaja bapaknya membeli motor naked pabrikan India.
Dari situ muncul ketertarikan dalam diri Ilyas untuk mulai memodifikasi motor. Alih-alih ingin membuat motor tersebut terlihat semakin keren, malah terlihat jadi berantakan. “Mungkin karena cuma modal nekat dan tanpa restu bokap juga kali ya hehehe,” kelakarnya.
Dia mengaku pernah membuat modifikasi lain mulai dari street fighterhingga cafe racer. Permasalahan anak muda yang selalu bosan dengan hal yang itu-itu saja juga dialami Ilyas loh. Setelah bosan dengan cafe racer karena bentuknya yang monoton, akhirnya ia memutuskan untuk meng-upgrade motornya menjadi motor custom scrambler.
Berbeda dengan motor-motor sebelumnya, bapaknya kali ini mendukung 100% aksi modifikasi yang dilakukan Ilyas. Namun, karena perbedaan postur di antara keduanya, Ilyas harus kembali memutar otak untuk menciptakan motor yang sesuai dengan kebutuhan dan selera, baik untuk Ilyas maupun untuk bapaknya.
Akhirnya disepakati motor custom chopper. Ilyas mengerjakan motor choppertersebut kurang lebih satu tahun di bengkel milik temannya. Bengkel yang sama saat dia membuat dan memodifikasi motor-motor sebelumnya.
“Rideable saja, asyik dibawanya, slim, cocok buat selap-selip di jalanan macet, terutama di Jakarta ini,” komentarnya, saat ditanya kenapa akhirnya melabuhkan pilihannya pada motor custom chopper.
Sobat GEN SINDO, Claresta Putri, atau lebih dikenal dengan Clara, juga ingin membagikan sedikit kisahnya dengan dunia motor custom. Senada dengan Ilyas, awalnya Clara mulai kenal dunia automotif dari papanya. Itu terjadi tahun 2012 dengan CB 100 sebagai motor pertamanya.
Namun, sekitar tahun 2014 Clara mulai beralih dan melirik dunia motor custom. “Aku suka motor yang di-custom karena tampil berbeda itu seru. Normal is boring,” tanggapnya ketika ditanya mengapa akhirnya tertarik dengan dunia motor custom.
Dalam dunia custom, Clara juga pernah terpilih sebagai young entrepreneur dalam acara BukaTalks yang diadakan Bukalapak untuk usaha yang dia rintis sendiri loh, yaitu @customs_helmetsdan @customs_leath er. Gadis cantik yang juga berkuliah di dua tempat sekaligus ini mengaku ada dua jenis motor customyang dia sukai, yaitu chopperdan tracker.
Tetapi tetap baginya, choppernomor 1. Dia mengaku punya sensasi berbeda saat menaiki motor chopper. “Sebenarnya chopperitu kan motor customzaman baheula. Sekarang mulai lagi deh banyak yang buat chopper karena memang ya chopper legend. Chopper never die kalau kata orang-orang,” ucapnya. Nah kalau sobat GEN SINDO sendiri jadi tertarik untuk kenal dan masuk dunia motor custom,terutama chopper.
ALSUMARIANAH
GEN SINDO-Universitas Negeri Jakarta Sejarah
(nfl)