Truk India Tata Prima Dipercaya Perusahaan Tambang di Maluku
A
A
A
MALUKU - PT Sumber Daya Arindo (SDA) anak perusahaan PT Aneka Tambang Tbk (ANTAM) mempercayakan Tata Prima sebagai armada tambang nikel di Moronopo, kecamatan Kota MABA, Kabupaten Halmahera Timur, Maluku Utara.
10 unit Tata Prima 2528 yang dipasok oleh PT Argasoka tersebut telah beroperasi. 10 unit Truk Tata Prima ini merupakan pasokan tahap pertama.
Berdasarkan data yang diperoleh dari International Nickel Study Group (INSG), pada tahun 2018 produksi nikel diproyeksikan meningkat sebanyak 6,89% dari tahun sebelumnya.
Angka ini membuktikan produksi nikel akan meningkat pesat. Menyikapi hal tersebut PT Sumber Daya Arindo mengoperasikan Truk Tata Prima dengan tujuan mendukung kinerja dan efisiensi pada operasional pertambangan nikel di Moronopo.
Dengan meningkatkan jumlah nilai produksi, maka peningkatan sarana produksi termasuk truk dibutuhkan.
Site Manager PT Sumber Daya Arindo, Anhar Ghulam Hidayatullah menuturkan bahwa proyek Monoropo sebenarnya sudah dimulai sejak tahun 2005 hingga 2008. Setelah terbit peraturan Minerba pada Juli 2017, proyek ini aktif kembali.
Menurut Anhar, perkiraan lifetime proyek Monoropo sepanjang 15 hingga 20 tahun dengan target produksi 150-200 ribu metric ton per bulan.
Truk Tata Prima menjadi pilihan karena spesifikasinya berada di atas rata-rata truk lainnya. Purna jual yang ditawarkan oleh Tata Motors juga dinilai menarik oleh Direktur Utama PT Sumber Daya Arindo, Esfandi Hendra.
Marketing Head TMDI, Wilda Bachtiar mengungkapkan dalam proyek ini TMDI memberikan Layanan Customer Care “Peace of Mind”. Yang diantaranya menjamin ketersediaan suku cadang, menyediakan staf ahli serta mekanik yang secara aktif siaga di site.
PT ANTAM Tbk sendiri adalah salah satu perusahaan pengelola tambang nikel terbesar di Indonesia. Di Halmahera, PT ANTAM Tbk memiliki beberapa tambang yang pengelolaannya didukung oleh beberapa anak perusahaan termasuk PT Sumber Daya Arindo.
10 unit Tata Prima 2528 yang dipasok oleh PT Argasoka tersebut telah beroperasi. 10 unit Truk Tata Prima ini merupakan pasokan tahap pertama.
Berdasarkan data yang diperoleh dari International Nickel Study Group (INSG), pada tahun 2018 produksi nikel diproyeksikan meningkat sebanyak 6,89% dari tahun sebelumnya.
Angka ini membuktikan produksi nikel akan meningkat pesat. Menyikapi hal tersebut PT Sumber Daya Arindo mengoperasikan Truk Tata Prima dengan tujuan mendukung kinerja dan efisiensi pada operasional pertambangan nikel di Moronopo.
Dengan meningkatkan jumlah nilai produksi, maka peningkatan sarana produksi termasuk truk dibutuhkan.
Site Manager PT Sumber Daya Arindo, Anhar Ghulam Hidayatullah menuturkan bahwa proyek Monoropo sebenarnya sudah dimulai sejak tahun 2005 hingga 2008. Setelah terbit peraturan Minerba pada Juli 2017, proyek ini aktif kembali.
Menurut Anhar, perkiraan lifetime proyek Monoropo sepanjang 15 hingga 20 tahun dengan target produksi 150-200 ribu metric ton per bulan.
Truk Tata Prima menjadi pilihan karena spesifikasinya berada di atas rata-rata truk lainnya. Purna jual yang ditawarkan oleh Tata Motors juga dinilai menarik oleh Direktur Utama PT Sumber Daya Arindo, Esfandi Hendra.
Marketing Head TMDI, Wilda Bachtiar mengungkapkan dalam proyek ini TMDI memberikan Layanan Customer Care “Peace of Mind”. Yang diantaranya menjamin ketersediaan suku cadang, menyediakan staf ahli serta mekanik yang secara aktif siaga di site.
PT ANTAM Tbk sendiri adalah salah satu perusahaan pengelola tambang nikel terbesar di Indonesia. Di Halmahera, PT ANTAM Tbk memiliki beberapa tambang yang pengelolaannya didukung oleh beberapa anak perusahaan termasuk PT Sumber Daya Arindo.
(wbs)