Dibikin Lebih Aman, Toyota Siap Hadirkan Fitur Pedal Gas Baru
A
A
A
TOKYO - Toyota mulai membenahi pedal gas mobil-mobil Toyota yang dituding jadi penyebab kecelakaan mematikan di Jepang. Pada tanggal 5 Juli 2019, Kementerian Pertanahan, Infrastruktur, Transportasi, dan Pariwisata Jepang meminta Toyota untuk membuat solusi bagi kecelakaan yang disebabkan oleh pedal gas.
Seperti dilansir dari Carscoops, Senin (19/8/2019), menurut data kepolisian setempat, 149 kecelakaan fatal telah terjadi dari Januari hingga Juni 2019, yang melibatkan pengemudi berusia 75 tahun ke atas. 11 persen dari kecelakaan mematikan ini diyakini disebabkan oleh kesalahan penggunaan pedal gas.
Menanggapi hal ini, Toyota berencana untuk meluncurkan fitur baru yang akan mencegah kecelakaan yang disebabkan oleh pencampuran rem dan pedal gas, seperti dilansir The Japan News.
Sementara pencegahan terhadap kesalahan penggunaan pedal sudah tersedia di pasar untuk mobil lain, baik sebagai pembelian aftermarket atau sebagai fitur standar, sebagian besar fitur ini berfokus terutama pada deteksi dinding atau mobil lain. Teknologi dilakukan oleh Toyota berbeda; fitur baru harus dapat mendeteksi pejalan kaki juga.
Dengan kata lain, jika pengemudi salah mengaplikasikan akselerator alih-alih rem dan seseorang pengguna jalan sudah berada dihadapan mobil, mobil tidak akan bergerak dan tenaga mesin akan ditekan.
Menurut sumber The Japan News, Toyota bermaksud untuk menambahkan fitur baru ke mobil baru pada akhir tahun, dimulai dengan Prius yang merupakan pembelian populer untuk pengemudi tua. Perusahaan juga ingin memungkinkan retrofit ke mobil yang lebih tua dengan harga sekitar ¥ 50.000 (sekitar USD 470) atau kurang.
Toyota memperbaiki pedal gas yang nyangkutnya dengan cara yang cukup sederhana. Pada pedal gas baru, disisipkan sepotong baja antara mekanisme pedal gas dan penahannya.
Para ahli mekanik di Toyota yakin dengan cara ini pedal gas pun bisa kembali ke posisi awalnya dengan lancar, tidak tersangkut lagi.
Dan untuk menghindari terjadinya korban akibat pedal gas, Toyota memastikan telah menghentikan kegiatan produksi pedal gas dengan cara pemasangan yang sama pada mobil Toyota
Namun tidak ada laporan, jika dan kapan fitur keselamatan mencapai negara-negara lain di luar Jepang.
Seperti dilansir dari Carscoops, Senin (19/8/2019), menurut data kepolisian setempat, 149 kecelakaan fatal telah terjadi dari Januari hingga Juni 2019, yang melibatkan pengemudi berusia 75 tahun ke atas. 11 persen dari kecelakaan mematikan ini diyakini disebabkan oleh kesalahan penggunaan pedal gas.
Menanggapi hal ini, Toyota berencana untuk meluncurkan fitur baru yang akan mencegah kecelakaan yang disebabkan oleh pencampuran rem dan pedal gas, seperti dilansir The Japan News.
Sementara pencegahan terhadap kesalahan penggunaan pedal sudah tersedia di pasar untuk mobil lain, baik sebagai pembelian aftermarket atau sebagai fitur standar, sebagian besar fitur ini berfokus terutama pada deteksi dinding atau mobil lain. Teknologi dilakukan oleh Toyota berbeda; fitur baru harus dapat mendeteksi pejalan kaki juga.
Dengan kata lain, jika pengemudi salah mengaplikasikan akselerator alih-alih rem dan seseorang pengguna jalan sudah berada dihadapan mobil, mobil tidak akan bergerak dan tenaga mesin akan ditekan.
Menurut sumber The Japan News, Toyota bermaksud untuk menambahkan fitur baru ke mobil baru pada akhir tahun, dimulai dengan Prius yang merupakan pembelian populer untuk pengemudi tua. Perusahaan juga ingin memungkinkan retrofit ke mobil yang lebih tua dengan harga sekitar ¥ 50.000 (sekitar USD 470) atau kurang.
Toyota memperbaiki pedal gas yang nyangkutnya dengan cara yang cukup sederhana. Pada pedal gas baru, disisipkan sepotong baja antara mekanisme pedal gas dan penahannya.
Para ahli mekanik di Toyota yakin dengan cara ini pedal gas pun bisa kembali ke posisi awalnya dengan lancar, tidak tersangkut lagi.
Dan untuk menghindari terjadinya korban akibat pedal gas, Toyota memastikan telah menghentikan kegiatan produksi pedal gas dengan cara pemasangan yang sama pada mobil Toyota
Namun tidak ada laporan, jika dan kapan fitur keselamatan mencapai negara-negara lain di luar Jepang.
(wbs)