Tahun Sulit, Daihatsu Tidak Akan Keluarkan Kendaraan Baru di 2020
A
A
A
JAKARTA - PT Astra International Daihatsu memastikan sepanjang tahun ini tidak akan mengeluarkan produk baru. Mereka hanya melakukan sejumlah penyegaran terhadap produk yang sudah ada.
Salah satu produk yang mendapat penyegaran adalah Daihatsu Sirion. Saat ini, market share Sirion hanya 7%. Pada Maret nanti, perusahaan akan melakukan product improvement terhadap Sirion.
"Momentum itu akan kami pakai untuk membenahi paket kreditnya. Kita akan lebih concern agar penjualannya lebih bagus lagi. Saat ini sebulan hanya terjual sekitar 150 unit," ungkap Hendrayadi Lastiyoso, Marketing & Customer Relation Division Head, PT Astra International Daihatsu Sales Operation di kantor Daihatsu Jakarta, Kamis (9/1/2020).
Selain itu, di tahun ini juga manajemen tidak mau memasang target yang terlalu tinggi. Sebab pada 2020 kondisinya akan lebih sulit, karena persaingan yang lebih ketat.
"Pada dasarnya setiap brand melakukan penyegaran masing-masing. Tahun ini giliran Sirion," timpal Marketing Director Daihatsu, Amelia Tjandra, pada kesempatan yang sama.
Lebih lanjut, Hendrayadi menuturkan, produk-produk Jepang masih mendominasi persaingan di 2020. Sebab, market share produk tersebut masih di atas 10%.
"Kalau produk China di Indonesia masih sekitar 5% saja. Kami tetap perhatikan (merek China) sebagai kompetitor," imbuhnya.
Selain itu, seluruh produk Daihatsu juga mengalami kenaikkan harga per Januari ini. Kenaikkannya kisaran antara Rp1 juta-Rp2,2 juta. Kenaikkan itu seiring naiknya tarif BBN-KB (Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor) atau NJKB (Nilai Jual Kendaraan Bermotor).
"Kenaikkan (harga) itu berdasarkan tiga faktor, yakni perubahan kurs signifikan, perubahan produk siginifikan, atau kenaikkan tarif BBN-KB dan NJKB. Januari ini akibat kenaikkan BBN-NB dan NJKB," pungkas Hendrayadi.
Salah satu produk yang mendapat penyegaran adalah Daihatsu Sirion. Saat ini, market share Sirion hanya 7%. Pada Maret nanti, perusahaan akan melakukan product improvement terhadap Sirion.
"Momentum itu akan kami pakai untuk membenahi paket kreditnya. Kita akan lebih concern agar penjualannya lebih bagus lagi. Saat ini sebulan hanya terjual sekitar 150 unit," ungkap Hendrayadi Lastiyoso, Marketing & Customer Relation Division Head, PT Astra International Daihatsu Sales Operation di kantor Daihatsu Jakarta, Kamis (9/1/2020).
Selain itu, di tahun ini juga manajemen tidak mau memasang target yang terlalu tinggi. Sebab pada 2020 kondisinya akan lebih sulit, karena persaingan yang lebih ketat.
"Pada dasarnya setiap brand melakukan penyegaran masing-masing. Tahun ini giliran Sirion," timpal Marketing Director Daihatsu, Amelia Tjandra, pada kesempatan yang sama.
Lebih lanjut, Hendrayadi menuturkan, produk-produk Jepang masih mendominasi persaingan di 2020. Sebab, market share produk tersebut masih di atas 10%.
"Kalau produk China di Indonesia masih sekitar 5% saja. Kami tetap perhatikan (merek China) sebagai kompetitor," imbuhnya.
Selain itu, seluruh produk Daihatsu juga mengalami kenaikkan harga per Januari ini. Kenaikkannya kisaran antara Rp1 juta-Rp2,2 juta. Kenaikkan itu seiring naiknya tarif BBN-KB (Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor) atau NJKB (Nilai Jual Kendaraan Bermotor).
"Kenaikkan (harga) itu berdasarkan tiga faktor, yakni perubahan kurs signifikan, perubahan produk siginifikan, atau kenaikkan tarif BBN-KB dan NJKB. Januari ini akibat kenaikkan BBN-NB dan NJKB," pungkas Hendrayadi.
(mim)