Aliansi Renault, Nissan, dan Mitsubishi Sepakati Kerangka Kerja Bersama
A
A
A
TOKYO - Renault sudah resmi menunjuk Luca de Meo sebagai CEO baru. Luca bakal aktif mulai bekerja pada 1 Juli 2020 mendatang. Pasca hal ini, koalisi antara Renault, Nissan, dan Mitsubishi telah menyepakati kerangka kerja masa depan.
Dalam keterangan resminya, ketiga perusahaan rampung satu suara untuk pertumbuhan strategis dan meningkatkan daya saing. Caranya, dengan memperkuat model bisnis aliansi ini, dan memperkuat struktur manajemennya.
Kesepakatan itu telah diteken oleh ketiganya dalam pertemuan Dewan Operasi Aliansi (AOB) di Yokohama, Jepang. Salah satu isinya menyebutkan bahwa setiap anggota aliansi dapat memanfaatkan kekuatan masing-masing dan melengkapi strategi mereka.
Melansir laman Carscoops, Selasa (4/2/2020), AOB juga memutuskan setiap perusahaan akan menjadi perusahaan referensi untuk wilayah khusus. Nissan akan fokus di China, Renault di Eropa, dan Mitsubishi di Asia Tenggara.
Secara teknik, koalisi tiga perusahaan besar ini bekerja pada model pemimpin, memperluas skema ke platform, powertrain dan teknologi utama.
Artinya, satu perusahaan akan menjadi pemimpin aliansi untuk pengembangan setiap teknologi utama, yang kemudian akan disebar ke dua perusahaan lainnya.
Selain itu, AOB turut menyetujui penggabungan kredit Clean Air untuk Eropa (CAFE) ketiga perusahaan di Eropa pada awal 2020.
Keputusan lainnya mengenai LCV, yang menugaskan Renault mengembangkan sebuah van Mitsubishi, berdasarkan platform Renault Trafic. Kemudian akan dirakit di pabrik Sandouville Prancis, lalu dijual di wilayah Oceania.
Dalam keterangan resminya, ketiga perusahaan rampung satu suara untuk pertumbuhan strategis dan meningkatkan daya saing. Caranya, dengan memperkuat model bisnis aliansi ini, dan memperkuat struktur manajemennya.
Kesepakatan itu telah diteken oleh ketiganya dalam pertemuan Dewan Operasi Aliansi (AOB) di Yokohama, Jepang. Salah satu isinya menyebutkan bahwa setiap anggota aliansi dapat memanfaatkan kekuatan masing-masing dan melengkapi strategi mereka.
Melansir laman Carscoops, Selasa (4/2/2020), AOB juga memutuskan setiap perusahaan akan menjadi perusahaan referensi untuk wilayah khusus. Nissan akan fokus di China, Renault di Eropa, dan Mitsubishi di Asia Tenggara.
Secara teknik, koalisi tiga perusahaan besar ini bekerja pada model pemimpin, memperluas skema ke platform, powertrain dan teknologi utama.
Artinya, satu perusahaan akan menjadi pemimpin aliansi untuk pengembangan setiap teknologi utama, yang kemudian akan disebar ke dua perusahaan lainnya.
Selain itu, AOB turut menyetujui penggabungan kredit Clean Air untuk Eropa (CAFE) ketiga perusahaan di Eropa pada awal 2020.
Keputusan lainnya mengenai LCV, yang menugaskan Renault mengembangkan sebuah van Mitsubishi, berdasarkan platform Renault Trafic. Kemudian akan dirakit di pabrik Sandouville Prancis, lalu dijual di wilayah Oceania.
(wbs)