Keahlian Pengemudi UD Trucks Ditantang dalam Kompetisi Extra Mile Challenge
Kamis, 27 Februari 2020 - 09:02 WIB

Keahlian Pengemudi UD Trucks Ditantang dalam Kompetisi Extra Mile Challenge
A
A
A
JAKARTA - Untuk keempat kalinya, UD Trucks Indonesia menggelar perhelatan Extra Mile Challenge. Ini merupakan kompetisi bagi para pengemudi truk perusahaan yang menjadi mitra UD Trucks.
Technical Competence Development Manager UD Trucks, Ali Rahman, mengatakan, perlombaan ini diadakan dua tahun sekali secara global, di Jepang. Sebelum menjajaki ajang internasional, peserta harus melalui proses kualifikasi untuk menentukan perwakilan dari Indonesia.
“Kita kumpulkan base driver dari costumer kita. Diberikan training dan pengujian baik teori atau praktik.
Dari kualifikasi, dikumpulkan beberapa finalis,” kata Ali, saat penyelenggaraan lomba, di BSD, Tangerang, Rabu (26/2/2020).
Untuk perlombaan tahun ini, ada enam finalis terpilih yang berhak mengikuti serangkaian kompetisi yang diadakan pada 25-26 Februari 2020. Selain berkesempatan pergi ke Jepang untuk mewakili Indonesia, satu orang pemenang juga berhak mendapat hadiah lain. Namun, Ali enggan menyebut hadiah tersebut.
“Main object kita membangun driver bisa lebih skill full dan kompeten,” tambah Ali.
Sementara itu, Hadi Darwanto, Trainer Specialist UD Trucks, sekaligus juri kompetisi menuturkan, ada empat poin yang dinilai dari kompetisi ini.
Pertama, program pengecekan harian (P2H). Peserta harus mampu memastikan kondisi truk dalam keadaan terbaiknya, sebelum dipakai untuk beroperasi. Terdapat 10 item yang harus diperiksa oleh pengemudi.
Kedua, driving skill. Penilaian ini meliputi seberapa handalnya pengemudi mengatasi rintangan awal berupa jalur yang dibuat huruf L menggunakan traffic cone.
“Dalam truk juga ada muatan air. Di situ kita lihat seberapa banyak air yang tumpah, untuk melihat kemampuan handling sudah benar apa belum, seperti saat breaking,” papar Hadi, pada kesempatan yang sama.
Ketiga, lanjut Hadi, pick up atau delivery. Peserta harus melewati tiga lap dengan jalur yang telah ditentukan, dalam waktu 12 menit. Penggunaan bahan bakar juga turut menjadi penilaian. Dari sini dapat dilihat kemampuan pengemudi dalam mempersingkat waktu perjalanan.
Keempat, pengemudi dituntut untuk memerhatikan kondisi kendaraan sejak awal, dan mampi menghindari kecelakaan.
Panitia lomba sudah menyiapkan rambu-rambu kecepatan dan rambu-rambu stop. Peserta wajib mengikuti rambu-rambu tersebut. “Untuk rambu stop, dalam tiga lap bisa kita munculkan mendadak. Masing-masing peserta mendapat dua rambu stop yang akan muncul,” tandasnya.
Irwan S Wijaya, salah satu peserta lomba, terpilih menjadi pemenang kompetisi ini dan akan dikirim ke Jepang mewakili Indonesia, untuk bertarung dengan lebih dari 10 negara lain.
Adapun tantangan yang dihadapi Irwan saat mengikuti lomba adaalh lintasan yang juga merupakan jalanan umum, sehingga terdapat pengendaran lain yang tetap berlalu lalang. Selain itu, tantangan lain adalah saat melewati rintangan jalur traffic cone berbentuk L.
“Saya bersukur bisa menang. Tetapi saya ikut lomba bukan karena ingin hadiah ke Jepang, tetapi agar kemampuan saya meningkat,” tandasnya.
Technical Competence Development Manager UD Trucks, Ali Rahman, mengatakan, perlombaan ini diadakan dua tahun sekali secara global, di Jepang. Sebelum menjajaki ajang internasional, peserta harus melalui proses kualifikasi untuk menentukan perwakilan dari Indonesia.
“Kita kumpulkan base driver dari costumer kita. Diberikan training dan pengujian baik teori atau praktik.
Dari kualifikasi, dikumpulkan beberapa finalis,” kata Ali, saat penyelenggaraan lomba, di BSD, Tangerang, Rabu (26/2/2020).
Untuk perlombaan tahun ini, ada enam finalis terpilih yang berhak mengikuti serangkaian kompetisi yang diadakan pada 25-26 Februari 2020. Selain berkesempatan pergi ke Jepang untuk mewakili Indonesia, satu orang pemenang juga berhak mendapat hadiah lain. Namun, Ali enggan menyebut hadiah tersebut.
“Main object kita membangun driver bisa lebih skill full dan kompeten,” tambah Ali.
Sementara itu, Hadi Darwanto, Trainer Specialist UD Trucks, sekaligus juri kompetisi menuturkan, ada empat poin yang dinilai dari kompetisi ini.
Pertama, program pengecekan harian (P2H). Peserta harus mampu memastikan kondisi truk dalam keadaan terbaiknya, sebelum dipakai untuk beroperasi. Terdapat 10 item yang harus diperiksa oleh pengemudi.
Kedua, driving skill. Penilaian ini meliputi seberapa handalnya pengemudi mengatasi rintangan awal berupa jalur yang dibuat huruf L menggunakan traffic cone.
“Dalam truk juga ada muatan air. Di situ kita lihat seberapa banyak air yang tumpah, untuk melihat kemampuan handling sudah benar apa belum, seperti saat breaking,” papar Hadi, pada kesempatan yang sama.
Ketiga, lanjut Hadi, pick up atau delivery. Peserta harus melewati tiga lap dengan jalur yang telah ditentukan, dalam waktu 12 menit. Penggunaan bahan bakar juga turut menjadi penilaian. Dari sini dapat dilihat kemampuan pengemudi dalam mempersingkat waktu perjalanan.
Keempat, pengemudi dituntut untuk memerhatikan kondisi kendaraan sejak awal, dan mampi menghindari kecelakaan.
Panitia lomba sudah menyiapkan rambu-rambu kecepatan dan rambu-rambu stop. Peserta wajib mengikuti rambu-rambu tersebut. “Untuk rambu stop, dalam tiga lap bisa kita munculkan mendadak. Masing-masing peserta mendapat dua rambu stop yang akan muncul,” tandasnya.
Irwan S Wijaya, salah satu peserta lomba, terpilih menjadi pemenang kompetisi ini dan akan dikirim ke Jepang mewakili Indonesia, untuk bertarung dengan lebih dari 10 negara lain.
Adapun tantangan yang dihadapi Irwan saat mengikuti lomba adaalh lintasan yang juga merupakan jalanan umum, sehingga terdapat pengendaran lain yang tetap berlalu lalang. Selain itu, tantangan lain adalah saat melewati rintangan jalur traffic cone berbentuk L.
“Saya bersukur bisa menang. Tetapi saya ikut lomba bukan karena ingin hadiah ke Jepang, tetapi agar kemampuan saya meningkat,” tandasnya.
(wbs)