Karoseri New Armada berencana pasok TransJakarta
A
A
A
Sindonews.com - Indonesia International Auto Parts, Accessories and Equip Exhibition (INAPA) 2014 menarik para perusahaan karoseri untuk terus memamerkan karya terbaru mereka. Salah satunya adalah New Armada yang tidak pernah absen di gelaran INAPA. Perusahaan karoseri asal Magelang tersebut memboyong tiga varian bus baru ke JiExpo.
Bus besar Evonext face lift 2013 air suspension version, bus sedang Magneto generasi II dan minibus Prona yang diperuntukkan untuk bus travel.
"Ketiga varian ini kita hadirkan untuk melengkapi permintaan pasar, Evonext untuk bus kota antar provinsi, Magneto bus sedang dan minibus Prona untuk shuttel bus" ujar General Manager dan Head Division New Armada, Joko Susilo kepada Sindonews, Rabu (19/3/2014)
Khusus untuk bus sedang besar Evonext rupanya New Armada sedang melakukan riset untuk menjadi kendaran resmi TransJakarta. Menyikapi busway gandeng yang sekarang diisi produk keluaran China, New Armada punya jawaban sendiri.
"Sayang kalau kita harus impor untuk bus TransJakarta, padahal perusahaan karoseri lokal sanggup. Hanya tinggal dukungan pemerintah yang kita harapkan, karena chasis bus gandeng itu beda, APM kita juga belum mengeluarkan untuk pasar Indonesia," tandas, Joko Susilo.
Bus besar Evonext face lift 2013 air suspension version, bus sedang Magneto generasi II dan minibus Prona yang diperuntukkan untuk bus travel.
"Ketiga varian ini kita hadirkan untuk melengkapi permintaan pasar, Evonext untuk bus kota antar provinsi, Magneto bus sedang dan minibus Prona untuk shuttel bus" ujar General Manager dan Head Division New Armada, Joko Susilo kepada Sindonews, Rabu (19/3/2014)
Khusus untuk bus sedang besar Evonext rupanya New Armada sedang melakukan riset untuk menjadi kendaran resmi TransJakarta. Menyikapi busway gandeng yang sekarang diisi produk keluaran China, New Armada punya jawaban sendiri.
"Sayang kalau kita harus impor untuk bus TransJakarta, padahal perusahaan karoseri lokal sanggup. Hanya tinggal dukungan pemerintah yang kita harapkan, karena chasis bus gandeng itu beda, APM kita juga belum mengeluarkan untuk pasar Indonesia," tandas, Joko Susilo.
(dol)