Inggris kuwalahan, Jaguar buka pabrik di China dan Brasil
A
A
A
Sindonews.com - Tahun depan Jaguar Land Rover (JLR) akan memulai produksi di pabrik baru di China. Pabrik tersebut memiliki kapasitas produksi 130 ribu unit per tahun, angka itu masih dirasa kurang untuk memenuhi target sampai akhir dekade.
JLR akan akan menginvestasikan 10,9 miliar yuan atau setara 1.3 miliar Euro untuk menambah kapasitas pabrik. Investasi ini adalah bagian dari usaha patungan dengan China Chery Automobile yang mencakup pusat R&D dan pabrik mesin di kota timur Changshu.
Dikutip dari Reuters, Jumat (11/4/2014) dalam waktu dua tahun JLR juga akan membuat kendaraan di Itatiaia, Brasil untuk pasar Amerika Selatan. JLR menamamkan ivestasi sebesar 287 juta Euro untuk pabrik di Brasil.
Produksi awal akan mencakup 24 ribu unit per tahun baru kemudian berkembang menjadi 40 ribu per tahu. Pembangunan pabrik akan dimulai pertengahan 2014 dan produksi pertama dijadwalkan meluncur pada 2016.
"Pabrik di Inggris sudah kewalahan dengan tiga shift selama lima hari per minggu," ungkap Andy Goss, Direktur Penjualan JLR Group. "Pabrik baru di luar negeri akan membebaskas beban pabrik di Inggris untuk pasokan global dari produk-produk baru kami," pungkas Goss.
JLR akan akan menginvestasikan 10,9 miliar yuan atau setara 1.3 miliar Euro untuk menambah kapasitas pabrik. Investasi ini adalah bagian dari usaha patungan dengan China Chery Automobile yang mencakup pusat R&D dan pabrik mesin di kota timur Changshu.
Dikutip dari Reuters, Jumat (11/4/2014) dalam waktu dua tahun JLR juga akan membuat kendaraan di Itatiaia, Brasil untuk pasar Amerika Selatan. JLR menamamkan ivestasi sebesar 287 juta Euro untuk pabrik di Brasil.
Produksi awal akan mencakup 24 ribu unit per tahun baru kemudian berkembang menjadi 40 ribu per tahu. Pembangunan pabrik akan dimulai pertengahan 2014 dan produksi pertama dijadwalkan meluncur pada 2016.
"Pabrik di Inggris sudah kewalahan dengan tiga shift selama lima hari per minggu," ungkap Andy Goss, Direktur Penjualan JLR Group. "Pabrik baru di luar negeri akan membebaskas beban pabrik di Inggris untuk pasokan global dari produk-produk baru kami," pungkas Goss.
(dol)