Pasar sedan di Jawa Tengah makin lesu
A
A
A
Sindonews.com - Pangsa pasar mobil sedan terus mengalami penurunan. Diperkirakan, di tahun ini pasar mobil sedan hanya 3 persen dari total seluruh penjualan mobil.
Direktur Honda Semarang Center Soemantri, mengaku, pangsa pasar untuk sedan di Jateng dan DIY terus mengalami penurunan. Penurunan ini karena masyarkat lebih cenderung memilih mobil jenis MPV dan city car ketimbang sedan.
Hal ini berbeda dengan beberapa negara asia seperti India dan Vietnam, dimana pasar mobil sedan justru terus mengalami pertumbuhan. Faktor infrastruktur kata Soemantri juga menjadi salah satu penyebab kenapa masyarkat lebih memilih mobil MPV ketimbang Sedan.
“Infrastruktur kita ini kan jalan bergelombang, jadi kurang cocok untuk mobil sedan, terutama untuk daerah-daerah yang memang infrastrukturnya kurang mendukung,” ujarnya saat dihubungi, Minggu (11/5/2014).
Namun demikian, dia mengaku, meski pasar sedan mengalami penurunan, Honda tetap optimis akan terus mempu mengusai pasar mobil sedan di Jateng dan DIY dengan berbagai produk sedannya. “Sekmennya kecil tetapi kami tetap yakin sedan masih ada peminatnya,” imbuhnya.
Hal yang sama diungkapkan oleh Managing Director Nasmoco Group, Fatrijanto. Dia mengakui, pangsa pasar mobil sedan di Jawa Tengah tidak segairah pasar mobil Low MPV, namun dipercaya pasar sedan masih memiliki loyalis setia.
Dijelaskannya, pasar sedan di Jateng-DIY pada 2013 hanya 1.293 unit atau 1,5 persen dari total pasar mobil (seluruh merek). Adapun untuk kelas sedan low hanya 228 unit, dimana 50 persen di antaranya merupakan bagian dari penjualan produk sedan Toyota.
“Memang untuk pasar sedan sangat kecil, sebulan kita paling hanya menjual satu atau dua unit, tetapi kami tetap yakin pasar sedan masih memiliki loyalis,” katanya.
Direktur Honda Semarang Center Soemantri, mengaku, pangsa pasar untuk sedan di Jateng dan DIY terus mengalami penurunan. Penurunan ini karena masyarkat lebih cenderung memilih mobil jenis MPV dan city car ketimbang sedan.
Hal ini berbeda dengan beberapa negara asia seperti India dan Vietnam, dimana pasar mobil sedan justru terus mengalami pertumbuhan. Faktor infrastruktur kata Soemantri juga menjadi salah satu penyebab kenapa masyarkat lebih memilih mobil MPV ketimbang Sedan.
“Infrastruktur kita ini kan jalan bergelombang, jadi kurang cocok untuk mobil sedan, terutama untuk daerah-daerah yang memang infrastrukturnya kurang mendukung,” ujarnya saat dihubungi, Minggu (11/5/2014).
Namun demikian, dia mengaku, meski pasar sedan mengalami penurunan, Honda tetap optimis akan terus mempu mengusai pasar mobil sedan di Jateng dan DIY dengan berbagai produk sedannya. “Sekmennya kecil tetapi kami tetap yakin sedan masih ada peminatnya,” imbuhnya.
Hal yang sama diungkapkan oleh Managing Director Nasmoco Group, Fatrijanto. Dia mengakui, pangsa pasar mobil sedan di Jawa Tengah tidak segairah pasar mobil Low MPV, namun dipercaya pasar sedan masih memiliki loyalis setia.
Dijelaskannya, pasar sedan di Jateng-DIY pada 2013 hanya 1.293 unit atau 1,5 persen dari total pasar mobil (seluruh merek). Adapun untuk kelas sedan low hanya 228 unit, dimana 50 persen di antaranya merupakan bagian dari penjualan produk sedan Toyota.
“Memang untuk pasar sedan sangat kecil, sebulan kita paling hanya menjual satu atau dua unit, tetapi kami tetap yakin pasar sedan masih memiliki loyalis,” katanya.
(gpr)