BMW-Tesla Bertemu Bahas Mobil Listrik
A
A
A
STUTTGART - Sejak BMW meluncurkan sub brand "i", banyak yang beranggapan model ini tidak punya peluang menghadapi Tesla Motor. Perkembangan terakhir menunjukkan semua salah. Sebab, perwakilan kedua belah pihak bertemu dan berencana bekerja sama mengembangkan segmen mobil listrik.
Dilansir dari Autoevolution, Senin (16/6/2014), menurut The Verge, perwakilan kedua belah pihak sedang membicarakan sejumlah isu, termasuk sistem Supercharger yang dikembangkan Tesla dan proliferasi EVS.
Langkah yang ditempuh Tesla hanya berselang satu minggu sejak manufaktur asal California itu memutuskan untuk berbagi (open source) teknologi mereka. Kini, BMW akan mendapat keuntungan di mana teknologi tersebut akan dicoba ke i3 baru.
Sebelumnya, banyak orang berpikir i3 diposting untuk menghadapi Tesla. Namun, hal itu terbantahkan. Sebab meski bertenaga listrik, i3 berbeda. Kendaraan tersebut adalah mobil kompak kota yang ditakdirkan untuk melakukan perjalanan pendek di sekitar kota. Komuter untuk bekerja sehari-hari atau menjemput anak-anak ke sekolah.
Sementara Tesla dengan model S merupakan sedan mewah, yang dapat dipacu layaknya mobil sport dan ditawarkan dengan harga yang mencolok. Setelah anggapan tersebut kandas, orang kembali berspekulasi terhadap i8, namun lagi-lagi menguap lantaran i8 adalah mobil hibrid, bukan murni listrik.
Superchager memungkinkan baterai dapat diisi dengan sangat cepat. Teknologi yang sudah dipatenkan Tesla Motor, dan menjadi sangat penting, karena biasanya butuh minimal 5 jam untuk mengisi penuh baterai dari keadaan kosong.
Dilansir dari Autoevolution, Senin (16/6/2014), menurut The Verge, perwakilan kedua belah pihak sedang membicarakan sejumlah isu, termasuk sistem Supercharger yang dikembangkan Tesla dan proliferasi EVS.
Langkah yang ditempuh Tesla hanya berselang satu minggu sejak manufaktur asal California itu memutuskan untuk berbagi (open source) teknologi mereka. Kini, BMW akan mendapat keuntungan di mana teknologi tersebut akan dicoba ke i3 baru.
Sebelumnya, banyak orang berpikir i3 diposting untuk menghadapi Tesla. Namun, hal itu terbantahkan. Sebab meski bertenaga listrik, i3 berbeda. Kendaraan tersebut adalah mobil kompak kota yang ditakdirkan untuk melakukan perjalanan pendek di sekitar kota. Komuter untuk bekerja sehari-hari atau menjemput anak-anak ke sekolah.
Sementara Tesla dengan model S merupakan sedan mewah, yang dapat dipacu layaknya mobil sport dan ditawarkan dengan harga yang mencolok. Setelah anggapan tersebut kandas, orang kembali berspekulasi terhadap i8, namun lagi-lagi menguap lantaran i8 adalah mobil hibrid, bukan murni listrik.
Superchager memungkinkan baterai dapat diisi dengan sangat cepat. Teknologi yang sudah dipatenkan Tesla Motor, dan menjadi sangat penting, karena biasanya butuh minimal 5 jam untuk mengisi penuh baterai dari keadaan kosong.
(dmd)