Oli Mesin Boros, Subaru Kena Tuntut Konsumen
A
A
A
NEW JERSEY - Sekelompok pemilik Subaru yang kurang puas mengajukan gugatan status class action, menyatakan mesin Subaru membakar oli mesin dari yang seharusnya. Tuntutan tersebut didaftarkan di pengadilan federal di Camden, New Jersey.
Melansir laman Autoevolution, rabu (23/7/2014) klaim pemilik menyebut, selain mesin yang prematur membakar atau mengkonsumsi jumlah oli berlebihan. Gugatan itu juga mengklaim bahwa Subaru menyadari masalah ini, namun sengaja membebankan tagihan perbaikan mahal.
Para pemilik yang menggugat status class action ialah pemakai Forester crossover model 2011-2014, sedan Legacy 2013 dan Outback 2013 yang dibekali mesin 2.5 liter. Selain itu, gugatan juga mencakup Impreza 2012-2013 dan Crosstrek 2013 yang dilengkapi mesin 2.0 liter.
Gugatan, yang diajukan atas nama Keith Yaeger dan Michael Schuler, mengklaim bahwa Subaru telah menyadari masalah dan bahkan mengeluarkan buletin pelayanan teknis. Tapi karena beberapa mobil mengalami tingkat konsumsi oli mesin abnormal maka proses perbaikan menjadi rumit.
Gugatan yang dilayangkan ini tidak mencari jumlah ganti rugi kerusakan, tetapi disebutkan beberapa pemilik Subaru telah menghabiskan dana USD8.000 atau sekitar Rp92 juta untuk perbaikan mesin yang terkait isu pembakaran oli.
Menanggapi gugatan dari para konsumen, Juru Bicara Subaru, Michael McHale, dalam wawancara di USA Today mengatakan, mobil-mobil besutan pabrikan Jepang tersebut tidak seperti yang disebutkan.
"Sementara kami percaya konsumsi minyak kendaraan kami berada dalam tingkat yang dapat diterima, kami terus bekerja untuk mengurangi jumlah barang habis pakai, seperti minyak, bahwa kendaraan kami membutuhkan untuk beroperasi," tukas Michael.
Melansir laman Autoevolution, rabu (23/7/2014) klaim pemilik menyebut, selain mesin yang prematur membakar atau mengkonsumsi jumlah oli berlebihan. Gugatan itu juga mengklaim bahwa Subaru menyadari masalah ini, namun sengaja membebankan tagihan perbaikan mahal.
Para pemilik yang menggugat status class action ialah pemakai Forester crossover model 2011-2014, sedan Legacy 2013 dan Outback 2013 yang dibekali mesin 2.5 liter. Selain itu, gugatan juga mencakup Impreza 2012-2013 dan Crosstrek 2013 yang dilengkapi mesin 2.0 liter.
Gugatan, yang diajukan atas nama Keith Yaeger dan Michael Schuler, mengklaim bahwa Subaru telah menyadari masalah dan bahkan mengeluarkan buletin pelayanan teknis. Tapi karena beberapa mobil mengalami tingkat konsumsi oli mesin abnormal maka proses perbaikan menjadi rumit.
Gugatan yang dilayangkan ini tidak mencari jumlah ganti rugi kerusakan, tetapi disebutkan beberapa pemilik Subaru telah menghabiskan dana USD8.000 atau sekitar Rp92 juta untuk perbaikan mesin yang terkait isu pembakaran oli.
Menanggapi gugatan dari para konsumen, Juru Bicara Subaru, Michael McHale, dalam wawancara di USA Today mengatakan, mobil-mobil besutan pabrikan Jepang tersebut tidak seperti yang disebutkan.
"Sementara kami percaya konsumsi minyak kendaraan kami berada dalam tingkat yang dapat diterima, kami terus bekerja untuk mengurangi jumlah barang habis pakai, seperti minyak, bahwa kendaraan kami membutuhkan untuk beroperasi," tukas Michael.
(dol)