Crossover Baru Mazda yang Akan Meluncur Bernama CX3

Minggu, 10 Agustus 2014 - 16:04 WIB
Crossover Baru Mazda yang Akan Meluncur Bernama CX3
Crossover Baru Mazda yang Akan Meluncur Bernama CX3
A A A
TOKYO - Mazda telah mengkonfirmasi sudah melakukan "sentuhan terakhir" pada crossover subkompak mereka yang dirancang untuk mengisi celah di bawah CX-5. Martin Benders, Kepala Divisi Mazda Australia, dalam sebuah wawancara bersama The Motor Report mengisyaratkan model baru tersebut.

"Sebuah Crossover subkompak tidak terlalu jauh lagi," ujar Benders yang dilansair dari laman Leftlanenews, Minggu (10/8/2014). Crossover Mazda berikutnya diperkirakan menyandang nama CX-3, dan akan berbagi platform dan komponen mekanis dalam jumlah besar dengan Mazda2.

Sosok CX-3 akan meminjam desain dari Mazda2 namun dengan dimensi lebih besar seperti Mazda3. Adopsi gaya akan dimulai dari radiator gril berbentuk perisai dan lampu sempit. Sementara dibagian buritan, "pinggul" dan lampu horisontal menekankan gen Kodo yang menjadi bahasa desain global mobil Mazda.

Saat diluncurkan, Mazda CX-3 akan bersaing di segmen subkompak crossover berebut pasar bersama Jeep Renegade baru, Nissan Juke dan Honda HR-V. Harga dasar CX-3 kemungkinan akan berada di sekitar USD20.000 atau sekitar Rp235 jutaan.

Meskipun Mazda belum mengungkapkan kapan akan meluncurkan CX-3, dugaan kuat mengarah pada perhelatan pameran mobil besar di Eropa atau di Amerika Serikat tahun depan.

Subaru tidak ikut ambil bagian

Sementara itu dalam laporan terpisah, Subaru telah mengumumkan tidak akan bergabung "meramaikan" segmen subkompak crossover, dan memilih untuk fokus pada model dan varian yang menjadi produk inti mereka

Juru bicara Subaru menjelaskan alasan dibalik keputusan tersebut, menurutnya eksekutif perusahaan belum mampu membuat struktur bisnis yang menguntungkan bagi crossover berukuran subkompak.

Sebabnya karena Subaru belum memiliki akses untuk membangun mesin kecil yang sesuai platfrom segmen tersebut. Sedangkan jika harus mengembangkan komponen yang diperlukan ditaksir menjadi terlalu mahal.
(dol)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8076 seconds (0.1#10.140)
pixels