Hyundai dan Kia Tingkatkan Keiritan Hingga 25%
A
A
A
SEOUL - Hyundai dan Kia mengumunkan rencana untuk meningkatkan nilai ekonomi bahan bakar hingga 25% keseluruh lini produk mereka pada 2020. Dua bersaudara pabrikan Korea Selatan ini rupanya tak ingin kecolongan lagi tentang kasus sebelumnya.
Pengumuman ini hanya berselang 3 hari setelah badan penyelidik lingkungan hidup AS menemukan keduanya tidak memberi data akurat terkait nilai ekonomi bahan bakar di mobil mereka.
Setelah dikenakan denda USD100 juta atau senilai Rp1,21 triliun oleh pemerintah AS. Kedua produsen asal Korea Selatan ini juga menghadapi tekanan di negara asalnya. Langkah ini dianggap sebagai pelajaran untuk menghindari hal yang sama.
Dilansir dari Leftlanenews, Jumat (7/11/2014), tekanan dari publik lokal berasal dari kekhawatiran impor mobil diesel dari pabrikan lain yang dianggap lebih efisien.
Hyundai dan Kia berencana mengganti 70% komponen mesin yang dibagun bersama dengan mesin generasi berikutnya. Penekanan mesin baru ialah menggunakan turbocharged dan mengembangkan transmisi yang lebih maju.
Pengumuman ini hanya berselang 3 hari setelah badan penyelidik lingkungan hidup AS menemukan keduanya tidak memberi data akurat terkait nilai ekonomi bahan bakar di mobil mereka.
Setelah dikenakan denda USD100 juta atau senilai Rp1,21 triliun oleh pemerintah AS. Kedua produsen asal Korea Selatan ini juga menghadapi tekanan di negara asalnya. Langkah ini dianggap sebagai pelajaran untuk menghindari hal yang sama.
Dilansir dari Leftlanenews, Jumat (7/11/2014), tekanan dari publik lokal berasal dari kekhawatiran impor mobil diesel dari pabrikan lain yang dianggap lebih efisien.
Hyundai dan Kia berencana mengganti 70% komponen mesin yang dibagun bersama dengan mesin generasi berikutnya. Penekanan mesin baru ialah menggunakan turbocharged dan mengembangkan transmisi yang lebih maju.
(dol)