Proton Hanya Laku 525 Unit di Indonesia Selama 2014
A
A
A
JAKARTA - Kerja sama antara PT Adiperkasa Citra Lestari yang digawangi mantan Kepala BIN Hendropriyono dan produsen automotif Malaysia, Proton Holding Berhad menuai reaksi kurang sedap.
Salah satunya karena teknologi yang dikembangkan Proton awalnya bersumber dari Mitsubishi. Di Indonesia, Proton diwakili PT Proton Edar Indonesia (PEI) selaku Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM) yang resmi beroperasi pada 2007.
Ada 10 model yang ditawarkan dan terbagi sebanyak 27 varian. Meliputi sedan, hatchback hingga kendaraan multi guna (MPV).
Lantas bagaimana sepak terjang Proton di Indonesia? Apakah anak perusahaan automotif dari Lotus Inggris ini cukup diminati?.
Berdasarkan data dari Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), sepanjang 2014 total penjualan wholesales sebesar 523 unit. Artinya dalam sebulan Proton hanya mengirimkan 43 unit mobil.
Sepanjang 2014, tulang punggung penjualan ditopang model low MPV, Exora Star. Tipe 1.6 transmisi manual menyumbang kontribusi paling besar, terjual 194 unit atau sebesar 33% dan disusul tipe transmisi matik dengan 142 unit.
Sementara, untuk varian lain, yakni Exora Bold laku 45 unit dan Prime 19 unit. Model hatchback yang cukup diminati di Indonesia juga tidak berhasil mendongkrak penjualan.
Segmen yang diwakili dua model ini hanya laku 25 unit. Sepanjang 2014, jumlah penjualan Proton Neo sebesar 14 unit, sementara Suprima terjual 11 unit.
Untuk model sedan yang diwakili Saga, Waja dan Gen2 Persona malah sama sekali tidak mencatat penjualan. Sementara untuk tiga model lainnya, yakni Sedan Gen2 terjual 32 unit, Persona Elegance laku 13 unit dan Preve berhasil terkirim sebanyak 9 unit.
(Baca: Proton-Hendropriyono Teken MoU Proyek Mobil Nasional)
Salah satunya karena teknologi yang dikembangkan Proton awalnya bersumber dari Mitsubishi. Di Indonesia, Proton diwakili PT Proton Edar Indonesia (PEI) selaku Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM) yang resmi beroperasi pada 2007.
Ada 10 model yang ditawarkan dan terbagi sebanyak 27 varian. Meliputi sedan, hatchback hingga kendaraan multi guna (MPV).
Lantas bagaimana sepak terjang Proton di Indonesia? Apakah anak perusahaan automotif dari Lotus Inggris ini cukup diminati?.
Berdasarkan data dari Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), sepanjang 2014 total penjualan wholesales sebesar 523 unit. Artinya dalam sebulan Proton hanya mengirimkan 43 unit mobil.
Sepanjang 2014, tulang punggung penjualan ditopang model low MPV, Exora Star. Tipe 1.6 transmisi manual menyumbang kontribusi paling besar, terjual 194 unit atau sebesar 33% dan disusul tipe transmisi matik dengan 142 unit.
Sementara, untuk varian lain, yakni Exora Bold laku 45 unit dan Prime 19 unit. Model hatchback yang cukup diminati di Indonesia juga tidak berhasil mendongkrak penjualan.
Segmen yang diwakili dua model ini hanya laku 25 unit. Sepanjang 2014, jumlah penjualan Proton Neo sebesar 14 unit, sementara Suprima terjual 11 unit.
Untuk model sedan yang diwakili Saga, Waja dan Gen2 Persona malah sama sekali tidak mencatat penjualan. Sementara untuk tiga model lainnya, yakni Sedan Gen2 terjual 32 unit, Persona Elegance laku 13 unit dan Preve berhasil terkirim sebanyak 9 unit.
(Baca: Proton-Hendropriyono Teken MoU Proyek Mobil Nasional)
(izz)