Ferrari Kuasai 58% Pasar Supercar di Indonesia
A
A
A
JAKARTA - Ferrari Indonesia berhasil mengirimkan sekitar 40 unit mobil pada tahun lalu. Di segmen supercar, Ferrari menguasai 58% pasar di Tanah Air, dan penjualan di antara dealer-dealer di ASEAN (Filipina, Malaysia, Thailand, Singapura, Indonesia) berkontribusi 40%.
Namun, kebijakan kenaikan Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) dari 75% menjadi 125%, cukup mengganggu penjualan PT Surya Sejahtera Otomotif, importir resmi Ferrari di Indonesia. Beruntung, penurunan yang dialami tidak lebih dari 10%.
"2014 ada dua isu yang utama di segmen mobil premium, yaitu luxury tax dan pelemahan rupiah. Tapi penurunan penjualan tidak sampai 10%. Masih sesuai target," ujar CEO Ferrari Jakarta Arie Christopher dalam kunjungan ke Gedung Sindo, Jumat (13/2/2015) petang.
Arie menambahkan, hingga saat ini antusiasme masyarakat membeli Ferrari masih tinggi. Pihaknya juga masih mengumpulkan data calon konsumen ke dalam daftar tunggu pembelian (collect waiting list).
"Target per tahun masih 40-50 unit. Tapi, kalau kondisi sudah normal kita harapkan pertumbuhan antara 10-18%. Tidak jauh berbeda dengan sebelumnya," tutur Arie.
Dia menuturkan, Ferrari tidak dapat serta merta menetapkan target penjualan. Sebab selain pasar yang kecil (niche market) yang tidak lebih dari 1%, jatah setiap negara ditetapkan oleh Ferrari pusat di Maranello, Italia.
"Tiap model hanya dibuat kurang lebih 5.000 unit di seluruh dunia. Jadi, sangat tergantung kita dikasih berapa. Tahun lalu, model 458 Italia, Spyder dan Spesiale yang paling laku," ungkapnya.
Namun, kebijakan kenaikan Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) dari 75% menjadi 125%, cukup mengganggu penjualan PT Surya Sejahtera Otomotif, importir resmi Ferrari di Indonesia. Beruntung, penurunan yang dialami tidak lebih dari 10%.
"2014 ada dua isu yang utama di segmen mobil premium, yaitu luxury tax dan pelemahan rupiah. Tapi penurunan penjualan tidak sampai 10%. Masih sesuai target," ujar CEO Ferrari Jakarta Arie Christopher dalam kunjungan ke Gedung Sindo, Jumat (13/2/2015) petang.
Arie menambahkan, hingga saat ini antusiasme masyarakat membeli Ferrari masih tinggi. Pihaknya juga masih mengumpulkan data calon konsumen ke dalam daftar tunggu pembelian (collect waiting list).
"Target per tahun masih 40-50 unit. Tapi, kalau kondisi sudah normal kita harapkan pertumbuhan antara 10-18%. Tidak jauh berbeda dengan sebelumnya," tutur Arie.
Dia menuturkan, Ferrari tidak dapat serta merta menetapkan target penjualan. Sebab selain pasar yang kecil (niche market) yang tidak lebih dari 1%, jatah setiap negara ditetapkan oleh Ferrari pusat di Maranello, Italia.
"Tiap model hanya dibuat kurang lebih 5.000 unit di seluruh dunia. Jadi, sangat tergantung kita dikasih berapa. Tahun lalu, model 458 Italia, Spyder dan Spesiale yang paling laku," ungkapnya.
(dmd)