Punya 20 Kamera dan Sensor, Cadillac Celestiq Mampu Tangani 95 Persen Tugas Pengemudi
Rabu, 08 Maret 2023 - 10:55 WIB
DETROIT - Cadillac Celestiq mampu menangani 95 persen tugas pengemudi setelah dilengkapi berbagai kamera dan sensor. General Motors (GM) mengklaim super cruiser ini memiliki sistem yang superior untuk keamanan selama berkendara di jalan raya.
Berbagai sensor tersebut mencakup beberapa radar jarak pendek dan jarak jauh, LiDAR, dan sejumlah kamera. Penggunaan pemindaian LiDAR ketika mengemudi di jalan raya sejauh 400.000 mil serta pembacaan sensor aktif menghadirkan mengemudi semi-otonom yang mulus.
Dikutip dari laman The Drive, Rabu (8/3/2023), setidaknya ada tujuh kamera, tujuh radar, satu LiDAR, dan perangkat lunak untuk menyatukan semuanya. Singkatnya, ini menggunakan sepasukan kamera dan sensor yang bekerja sama untuk memastikan mobil seharga USD300.000 atau sekitar Rp4,6 miliar ini tidak menabrak apa pun.
Ungkapan mewah yang digunakan pabrikan mobil asal Detroit untuk kecanggihan ini adalah "fusi sensor". Saat debutnya, Celestiq akan menjadi salah satu dari sedikit mobil yang menawarkan sensor LiDAR dari pabrik.
Sebagai referensi, LiDAR adalah semacam sistem radar berbasis cahaya, yang mampu dengan cepat menghasilkan banyak titik jangkauan di mana pun sensor diarahkan untuk menciptakan bentuk video 3D beresolusi tinggi yang efektif. LiDar digunakan oleh sebagian besar startup kendaraan otonom dan dianggap sebagai sensor kunci untuk mengaktifkan teknologi tersebut.
Faktanya, LiDAR hanyalah satu bagian dari sekian banyak perangkat canggih yang membuat Cadillac Celestiq mengesankan. Ultra Cruise ini juga dilengkapi empat radar jarak pendek yang terletak di sudut kendaraan, tiga radar jarak jauh di bagian depan dan belakang kendaraan, dan tujuh kamera 8 megapiksel di berbagai lokasi.
GM mengklaim sistem tersebut akan dapat menggabungkan semua data ini menjadi aliran informasi seperti "platform komputasi" pada mobil tersebut. Semua dikembangkan oleh raksasa semi-konduktor Qualcomm, sehingga mampu menerjemahkan informasi menjadi sinyal yang memberitahu kendaraan untuk berjalan, berhenti, atau berputar.
Cadillac Celestiq digunakan sebagai layanan taksi otonom GM yang beroperasi di San Francisco. Semua teknologi ini membuat Ultra Cruise ini secara eksplisit dinyatakan mampu menangani 95% tugas pengemudi.
Semua kecanggihan yang disematkan pada Cadillac Celestiq dianggap hanya sebagai sistem semi-otonom "Level 2" saat debutnya. Sistem ini berbeda dengan sistem semi-otonom "Level 3" yang memungkinkan mengambil alih peran pengemudi ketika kehilangan fokus sesaat ketika berkendara.
Berbagai sensor tersebut mencakup beberapa radar jarak pendek dan jarak jauh, LiDAR, dan sejumlah kamera. Penggunaan pemindaian LiDAR ketika mengemudi di jalan raya sejauh 400.000 mil serta pembacaan sensor aktif menghadirkan mengemudi semi-otonom yang mulus.
Dikutip dari laman The Drive, Rabu (8/3/2023), setidaknya ada tujuh kamera, tujuh radar, satu LiDAR, dan perangkat lunak untuk menyatukan semuanya. Singkatnya, ini menggunakan sepasukan kamera dan sensor yang bekerja sama untuk memastikan mobil seharga USD300.000 atau sekitar Rp4,6 miliar ini tidak menabrak apa pun.
Ungkapan mewah yang digunakan pabrikan mobil asal Detroit untuk kecanggihan ini adalah "fusi sensor". Saat debutnya, Celestiq akan menjadi salah satu dari sedikit mobil yang menawarkan sensor LiDAR dari pabrik.
Sebagai referensi, LiDAR adalah semacam sistem radar berbasis cahaya, yang mampu dengan cepat menghasilkan banyak titik jangkauan di mana pun sensor diarahkan untuk menciptakan bentuk video 3D beresolusi tinggi yang efektif. LiDar digunakan oleh sebagian besar startup kendaraan otonom dan dianggap sebagai sensor kunci untuk mengaktifkan teknologi tersebut.
Faktanya, LiDAR hanyalah satu bagian dari sekian banyak perangkat canggih yang membuat Cadillac Celestiq mengesankan. Ultra Cruise ini juga dilengkapi empat radar jarak pendek yang terletak di sudut kendaraan, tiga radar jarak jauh di bagian depan dan belakang kendaraan, dan tujuh kamera 8 megapiksel di berbagai lokasi.
GM mengklaim sistem tersebut akan dapat menggabungkan semua data ini menjadi aliran informasi seperti "platform komputasi" pada mobil tersebut. Semua dikembangkan oleh raksasa semi-konduktor Qualcomm, sehingga mampu menerjemahkan informasi menjadi sinyal yang memberitahu kendaraan untuk berjalan, berhenti, atau berputar.
Cadillac Celestiq digunakan sebagai layanan taksi otonom GM yang beroperasi di San Francisco. Semua teknologi ini membuat Ultra Cruise ini secara eksplisit dinyatakan mampu menangani 95% tugas pengemudi.
Semua kecanggihan yang disematkan pada Cadillac Celestiq dianggap hanya sebagai sistem semi-otonom "Level 2" saat debutnya. Sistem ini berbeda dengan sistem semi-otonom "Level 3" yang memungkinkan mengambil alih peran pengemudi ketika kehilangan fokus sesaat ketika berkendara.
(wib)
tulis komentar anda