Baterai Kendaraan Listrik Disebut Akan Ciptakan Kerusakan Alam yang Lebih Parah
Kamis, 01 Juni 2023 - 06:54 WIB
CALIFORNIA - Sebuah penelitian yang dilakukan Universitas California, Amerika Serikat, menemukan bahwa litium yang digunakan pada baterai kendaraan listrik, dapat mengakibatkan kerusakan lingkungan.
Mengutip dari studi tersebut, Kamis (1/6/2023), pertambangan skala besar menimbulkan kerugian sosial dan lingkungan, termasuk meningkatnya intensitas kekeringan dan berkurangnya keanekaragaman hayati.
Di AS, 79 persen deposit litium terletak dalam jarak 35 mil dari pemukiman penduduk asli Amerika dan operasi penambangan sering dimulai tanpa persetujuan penduduk asli di daerah tersebut.
Selain AS, negara-negara Amerika Selatan seperti Chili dan Argentina juga menghadapi situasi serupa, sehingga mempengaruhi pembangunan lingkungan dan sosial.
Menurutnya, efek dari penambangan litium dapat dilihat saat ini dimana pemanasan global semakin meningkat, selain itu bumi sedang mengalami masalah kekurangan air.
Di Eropa, Inggris atau Prancis bersiap menghadapi isu kekeringan, meski secara historis, negara-negara tersebut di atas belum pernah mengalami situasi seperti itu sebelumnya.
Baru-baru ini, sebuah proyek penambangan litium di AS diklaim memiliki konsumsi air tahunan yang setara dengan 15.000 rumah. Jadi, jelas terlihat bahwa penambangan lithium justru memperparah isu pemanasan global.
Solusi utama yang ditawarkan oleh penelitian ini adalah bahwa industri transportasi perlu mengurangi permintaan atau penggunaan lithium selain itu, mengurangi ukuran kendaraan listrik atau baterai yang digunakan.
Mengutip dari studi tersebut, Kamis (1/6/2023), pertambangan skala besar menimbulkan kerugian sosial dan lingkungan, termasuk meningkatnya intensitas kekeringan dan berkurangnya keanekaragaman hayati.
Di AS, 79 persen deposit litium terletak dalam jarak 35 mil dari pemukiman penduduk asli Amerika dan operasi penambangan sering dimulai tanpa persetujuan penduduk asli di daerah tersebut.
Selain AS, negara-negara Amerika Selatan seperti Chili dan Argentina juga menghadapi situasi serupa, sehingga mempengaruhi pembangunan lingkungan dan sosial.
Menurutnya, efek dari penambangan litium dapat dilihat saat ini dimana pemanasan global semakin meningkat, selain itu bumi sedang mengalami masalah kekurangan air.
Di Eropa, Inggris atau Prancis bersiap menghadapi isu kekeringan, meski secara historis, negara-negara tersebut di atas belum pernah mengalami situasi seperti itu sebelumnya.
Baru-baru ini, sebuah proyek penambangan litium di AS diklaim memiliki konsumsi air tahunan yang setara dengan 15.000 rumah. Jadi, jelas terlihat bahwa penambangan lithium justru memperparah isu pemanasan global.
Solusi utama yang ditawarkan oleh penelitian ini adalah bahwa industri transportasi perlu mengurangi permintaan atau penggunaan lithium selain itu, mengurangi ukuran kendaraan listrik atau baterai yang digunakan.
(wbs)
tulis komentar anda