Toyota Produksi SUV Listrik 3 Baris di Kentucky dan Baterai di North Carolina
Kamis, 01 Juni 2023 - 23:26 WIB
WASHINGTON - Toyota mengonfirmasi pabrik di Georgetown dan Kentucky akan merakit kendaraan baterai-listrik baru mulai tahun 2025. Toyota juga memproduksi baterai untuk BEV (Battery Electric Vehicle) di dekat North Carolina.
Pabrik Toyota di Kentucky saat ini sedang membangun powertrain dan merakit hybrid RAV4, serta sedan seperti Camry dan Lexus ES. Pabrik ini mempekerjakan sekitar 8.000 orang untuk membangun lebih dari setengah juta kendaraan per tahun.
“Toyota Kentucky menetapkan standar untuk pembuatan kendaraan Toyota di AS, dan sekarang kami memimpin dengan BEV," kata Susan Elkington, presiden Toyota Motor Manufacturing, Kentucky dikutip dari laman arstechnica, Kamis (1/6/2023).
Toyota mengatakan menghabiskan USD2,1 miliar (Rp31,3 triliun) lagi untuk fasilitas baterainya di North Carolina. Bersama dengan investasi awal, total menghabiskan USD5,9 miliar (Rp87,9 triliun) untuk pembuatan baterai di Amerika Utara.
Pabrik tersebut akan mencakup dua lini yang membangun baterai untuk BEV dan empat untuk mobil hybrid. Keputusan untuk membangun BEV tiga baris di Kentucky sepertinya tidak akan memakan waktu lama.
Perubahan insentif pajak dalam Undang-Undang Pengurangan Inflasi tahun lalu berarti bahwa sebuah kendaraan harus dirakit di Amerika Utara untuk memenuhi syarat. Begitu juga dengan peningkatan jumlah paket baterai yang dibutuhkan kendaraan tersebut.
Perubahan cara penghitungan efisiensi bahan bakar rata-rata perusahaan, berarti bahwa mulai tahun 2027, pembuat mobil harus menjual EV empat kali lebih banyak daripada sekarang. Toyota telah secara aktif melobi persyaratan untuk membangun lebih banyak BEV.
Kecintaan orang Amerika pada SUV tiga baris besar tampaknya tidak berkurang, jadi perusahaan perlu menjual beberapa mobil listrik sepenuhnya untuk mengimbangi mobil hibrida yang relatif efisien. Namun, Toyota belum menyebut nama SUV tiga baris yang diproduksi.
Pabrik Toyota di Kentucky saat ini sedang membangun powertrain dan merakit hybrid RAV4, serta sedan seperti Camry dan Lexus ES. Pabrik ini mempekerjakan sekitar 8.000 orang untuk membangun lebih dari setengah juta kendaraan per tahun.
“Toyota Kentucky menetapkan standar untuk pembuatan kendaraan Toyota di AS, dan sekarang kami memimpin dengan BEV," kata Susan Elkington, presiden Toyota Motor Manufacturing, Kentucky dikutip dari laman arstechnica, Kamis (1/6/2023).
Toyota mengatakan menghabiskan USD2,1 miliar (Rp31,3 triliun) lagi untuk fasilitas baterainya di North Carolina. Bersama dengan investasi awal, total menghabiskan USD5,9 miliar (Rp87,9 triliun) untuk pembuatan baterai di Amerika Utara.
Pabrik tersebut akan mencakup dua lini yang membangun baterai untuk BEV dan empat untuk mobil hybrid. Keputusan untuk membangun BEV tiga baris di Kentucky sepertinya tidak akan memakan waktu lama.
Perubahan insentif pajak dalam Undang-Undang Pengurangan Inflasi tahun lalu berarti bahwa sebuah kendaraan harus dirakit di Amerika Utara untuk memenuhi syarat. Begitu juga dengan peningkatan jumlah paket baterai yang dibutuhkan kendaraan tersebut.
Perubahan cara penghitungan efisiensi bahan bakar rata-rata perusahaan, berarti bahwa mulai tahun 2027, pembuat mobil harus menjual EV empat kali lebih banyak daripada sekarang. Toyota telah secara aktif melobi persyaratan untuk membangun lebih banyak BEV.
Kecintaan orang Amerika pada SUV tiga baris besar tampaknya tidak berkurang, jadi perusahaan perlu menjual beberapa mobil listrik sepenuhnya untuk mengimbangi mobil hibrida yang relatif efisien. Namun, Toyota belum menyebut nama SUV tiga baris yang diproduksi.
(wib)
tulis komentar anda